Hubungan Inflasi dalam Negeri dengan Impor
pasaran luar negeri. Oleh sebab itu ekspor negara tersebut akan turun dan tidak berkembang. Sebaliknya kenaikan harga-harga dalam negeri menyebabkan barang-
barang dari negara lain menjadi relatif lebih murah dan akan mempercepat pertambahan impor. Inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai ekspor, maka
selanjutnya inflasi akan menyebabkan impor menjadi lebih besar dari ekspor. Apabila cadangan devisa negara itu cukup besar, kelebihan impor ini dapat dibayar dari
cadangan itu. Tetapi apabila cadangan devisa tidak cukup besar, pemerintah akan berusaha untuk mengurangi impor dengan menaikkan pajak impor dan membatasi
jumlah barang yang diimpor. Tindakan ini akan menimbulkan kenaikan harga-harga lebih lanjut. Jadi inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai ekspor dan berpengaruh
positif terhadap nilai impor. Tingkat inflasi yang terjadi di dalam suatu negara akan sangat mempengaruhi impor negara tersebut. Apabila barang-barang dari luar negeri
mutunya lebih baik, dan harganya lebih murah daripada barang-barang yang sama dihasilkan di dalam negeri, maka akan terdapat kecenderungan bahwa negara tersebut
akan mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri Sadono Sukirno, 1994. a
Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari
masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan
ketidakpastian uncertainty bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil
akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan
ekonomi. Menurut Case and Fair 2004 inflasi akan menurunkan keseluruhan standar kehidupan karana dengan terjadinya inflasi akan mengakibatkan harga
barang dan jasa akan menjadi mahal. Hal ini berarti inflasi akan menurunkan daya beli.
Menurut Muana Nanga 2001, inflasi yang terjadi di dalam suatu perekonomian memiliki beberapa dampak atau akibat sebagai berikut: Pertama inflasi
dapat mendorong terjadinya redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, dan inilah yang disebut efek redistribusi dari inflasi redistribusi effect of inflation. Hal
ini akan mempengaruhi kesejahtraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab dengan redistribusi pendapatan yang terjadi akan menyebabkan pendapatan riil satu orang
meningkat, tetapi pendapatan rill orang lainya mengalami penurunan. Namun bagaimana parahnya pengaruh inflasi terhadap redistribusi pendapatan sangat
tergantung pada apakah dampak inflasi terhadap redistribusi pendapatan dan kekayaan dapat diantisipasi anticiped atau tidak dapat diantisipasi unanticiped.
Kedua, inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efesiensi ekonomi economic efficiency. Hal ini karena inflasi dapat mengalihkan sumberdaya dari investasi yang
produkstif produktive investment ke investasi yang tidak produktif unproduktive
investment sehingga menggurangi kapasitas ekonomi produktif. Ini yang biasa disebut ”efficiency effect of inflation”. Ketiga inflasi dapat menyebabkan perubahan-
perubahan di dalam output dan kesempatan kerja employment, dengan cara yang lebih langsung yaitu dengan memotivasi orang untuk bekerja lebih atau kurang dari
yang telah dilakukan selama ini. Hal ini biasa disebut ”output and employment of inflation” dan yang ke empat, inflasi dapat menciptakan suatu lingkungan yang tidak
stabil unstable environment bagi keputusan ekonomi. Jika konsumen memperkirakan inflasi di masa mendatang akan naik, maka akan mendorong
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap barang dan jasa secara besar-besaran pada saat sekarang daripada mereka menunggu dimana tingkat harga sudah
meningkat lagi. Begitu pula halnya dengan bank atau lembaga peminjaman lenders lainya, jika mereka menduga tingkat inflasi meningkat di masa mendatang, maka
mereka akan mengenakan tingkat bunga yang tinggi atas pinjaman yang diberikan sebagai langkah proteksi dalam menghadapi penurunan pendapapatan rill dan
kekayaan loss of real income an wealth.