Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

mencerminkan makin besar pula fluktuasi harga yang terjadi. Demikian sebaliknya. 4 Inflasi Malaysia sebagai negara tujuan ekspor biji kakao Sulawesi Tengah, yang dinyatakan, dalam , periode 2000.1-2008.4. 5 Kurs exchange rate adalah nilai tukar mata uang suatu negara dinilai dari mata uang negara lain dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kurs Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah Indonesia yang dinyatakan dalam satuan Rupiah perdollar Amerika Serikat, periode 2000.1-2000.4. 6 Pertumbuhan ekonomi Malaysia sebagai negara tujuan ekspor biji kakao Sulawesi Tengah, dalam periode 2000.1-2000.4.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data yang mendukung analisis. Data yang dimaksud adalah data sekunder yang bersifat time series dari tahun 2000-2008 dengan menggunakan data triwulanan. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari berbagai sumber antara lain : 1 Statistik Indonesia Publikasi Badan Pusat Statistik Indonesia. 2 Laporan triwulan kantor Bank Indonesia Palu. 3 Departemen Perindustrian Republik Indonesia. 4 Data yang di terbitkan ICCO The Internasional Cocoa Organization. 5 Dinas perindustrian, perdagangan dan koperasi Sulawesi Tengah. 6 Data dari Asosiasi Kakao Indonesia ASKINDO Palu. 7 BEI Pojok Undip.

3.3. Metode Analisis

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji kakao Sulawesi Tengah ke Malaysia dengan menggunakan ECM. Sedangkan Untuk menjelaskan berbegai fenomena yang terjadi yang ditemukan dalam penelitian mengenai, permintaan ekspor biji kakao oleh Malaysia, penulis menggunakan metode deskriptif. 3.3.1. Spesifikasi Model Dasar dan ECM Error Corection Model 3.3.1.1. Spesifikasi Model Dasar Menurut Insukindro 1992, model ekonomi didefinisikan sebagai suatu konstruksi teoritis atau kerangka analisa ekonomi yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan identitas dan ketidaksamaan darimana kesimpulan yang akan diturunkan. Berkaitan dengan pemilihan model, Harvey Insukindro,1998 menyatakan bahwa model yang baik memiliki ciri sebagai berikut: 1 model yang sederhana parsimony, 2 mempunyai himpunan parameter yang konsisten dengan data identifiability, 3 koheren dengan data data coherency, yang antara lain dikaji melalui ”goodness of fit” atau biasa tercermin pada nilai R 2 , 4 adminisibilitas data data admissibility yang antara lain menyatakan bahwa model yang baik seharusnya tidak mampu memprediksi besaran-besaran ekonomi yang menyimpang dari kendala definisi ekonomika 5 konsisten dengan teori theorical