Uji Statistik METODE PENELITIAN
Hipotesis 4 H
: β
4
= 0: artinya kurs valuta asing Dollar Amerika terhadap Rupiah yang dinyatakan dalam RP per US tidak berpengaruh terhadap
permintaan ekspor biji kakao Daerah Sulawesi Tengah oleh Malaysia.
H
1
: β
4
0 : artinya kurs valuta asing Dollar Amerika terhadap Rupiah yang dinyatakan dalam RP per US berpengaruh positif terhadap
permintaan ekspor biji kakao Daerah Sulawesi Tengah oleh Malaysia.
Hipotesis 5. H
: β
3
= 0 : artinya pertumbuhan ekonomi Malaysia tidak berpengaruh terhadap permintaan ekspor biji kakao Daerah Sulawesi Tengah oleh
Malaysia. H
1
: β
3
0 : artinya pertumbuhan ekonomi Malaysia berpengaruh positif terhadap permintaan ekspor biji kakao Daerah Sulawesi Tengah oleh
Malaysia. Kaidah pengambilan keputusan adalah :
1 H
akan ditolak atau H
1
diterima pada tingkat kepercayaan tertentu, jika t- hitung t-tabel yang berarti variabel independen ke-i yang diuji berpengaruh
nyata terhadap variabel dependen secara statistik. H
akan diterima atau H
1
ditolak pada tingkat kepercayaan tertentu, jika t- hitung t-tabel yang berarti variabel independen ke-i yang diuji tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen secara statistik. Besarnya nilai t-hitung dirumuskan sebagai berikut :
t-hitung = b
i
Sb
i
dimana : b
i
= parameter yang diestimasi Sb
i
= Standar error parameter yang diestimasi 2
Uji F Over all test digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh semua variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah : H
: b
1
= b
2
= … = b
i
= 0, artinya tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H
1
: b
1
= b
2
= … = b
1
≠ 0, artinya ada pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependen.
Kaidah Pengambilan Keputusan adalah : H
akan ditolak atau H
1
diterima pada tingkat kepercayaan tertentu jika F- hitung F-tabel. Hal ini berarti variabel independen yang diuji secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. H
akan diterima atau H
1
ditolak pada tingkat kepercayaan tertentu jika F- hitung F-tabel. Hal ini berarti variabel independen yang diuji secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Besarnya nilai F-hitung dirumuskan sebagai berikut :
F-hitung = k
n R
k R
− −
− 1
1
2 2
F-tabel = k-1 ; n-k ; α
Dimana : R
2
= koefisien determinasi k = banyaknya koefisien termasuk intersep
n = banyaknya observasi pada sampel
3 Uji R
2
Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat yang ditunjukkan dengan besarnya R
2
. Semakin tinggi nilai R
2
hal tersebut mempunyai arti bahwa model regresi yang digunakan semakin baik, karena sebagian besar varians dari variabel bebas dapat
menjelaskan varians dari variabel terikat. Nilai R
2
dapat dicari dengan rumus : R
2
=
2 2
ˆ Y
Y Y
y
i i
− ∑
− ∑
dimana :
Yˆ
= hasil estimasi nilai variabel dependen Y = rata-rata nilai variabel dependen
Y
i
= nilai observasi …… Gujarati, 2003.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
4.1. Profil Perkakaoan Indonesia 4.1.1. Perkembangan Luas Area
a
Luas Area
Luas area tanaman kakao di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 1999 hingga tahun 2006. Pada tahun 1999-2000 terjadi peningkatan
pertumbuhan penggunaan lahan untuk tanaman kakao sebesar 12,31. 2000-2001 9,54, 2001-2002 11,27 dan 5,49 pada tahun 2002-2003. Peningkatan tertinggi
terjadi dalam kurun waktu 2003 – 2004 yaitu seluas 126,737 Ha 13,14. Sedangkan peningkatan luas tanaman kakao yang terendah terjadi pada tahun 2005-
2006 yaitu 2,12. Peningkatan luas lahan yang digunakan untuk pengusahaan perkebunan kakao sangat dipengaruhi oleh peningkatan harga biji kakao dunia.
Tabel 4.1. Luas Area Pertanaman Kakao di Indonesia
Tahun Luas area
Peningkatan per tahun Ha
1999
667,715
2000 749,917 12,31
2001 821,449
9,54
2002 914,051 11,27
2003
964,223 5,49
2004 1.090,960 13,14
2005 1.167,046 6,97
2006 1.191,800
2,12
Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian.