berkurangnya permintaan dalam negeri tentunya akan berimbas pada impor bahan baku. Dapat dikatakan keadaan ini sangat mempengaruhi ekspor suatu negara jika
negara mitra dagangnya mengalami inflasi. Jadi terdapat hubungan yang negatif antara inflasi negara mitra dagang dengan ekspor suatu negara.
Situasi ekonomi negara tujuan ekspor diharapkan akan tetap baik dan sisi permintaan tetap terjaga
dengan inflasi yang rendah Tajerin dan Mohammad Noor, 2004.
2.1.4.6. Nilai Tukar
Perdagangan yang dilakukan antara dua negara tidaklah semudah yang dilakukan dalam satu negara, karena harus memakai dua mata uang yang berbeda
misalnya antara negara Indonesia dan Amerika Serikat, pengimpor Amerika harus membeli rupiah untuk membeli barang-barang dari Indonesia. Sebaliknya pengimpor
Indonesia harus membeli dollar Amerika Serikat untuk menyelesaikan pembayaran terhadap barang yang dibelinya di Amerika Serikat.
Selain faktor harga, kurs valuta asing merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan apakah barang-barang yang diproduksi oleh suatu negara
lebih ’mahal’ atau lebih ’murah’ jika dibandingkan dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain. Pembayaran internasional yang memerlukan pertukaran
mata uang satu negara menjadi mata uang negara lain, dapat dilakukan dengan berbagai cara meskipun pada hakikatnya, hanya menyangkut pertukaran mata uang
antara masyarakat yang memiliki satu jenis mata uang, dan membutuhkan jenis mata uang lainya. Dalam penelitian ini menggunakan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap
Rupiah Indonesia. Dalam hal ini Dollar Amerika digunakan sebagai dasar nilai tukar karena dianggap mata uang yang stabil. Dimana jika dimisalkan seorang pengusaha
Amerika Serikat mempunyai uang sebesar 5000, dan uang tersebut akan digunakan untuk berdagang biji kakao dengan Indonesia maka berapa Rupiah yang harus
dibayarkannya untuk setiap ton biji kakao Indonesia, sangat tergantung pada nilai atau harga setiap Dollar terhadap Rupiah.
Menurut Sadono Sukirno 1999 besarnya jumlah mata uang tertentu yang diperlukan untuk memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan kurs mata uang
asing. Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara diukur dari nilai satu unit mata mata uang terhadap mata uang negara lain. Apabila kondisi ekonomi suatu negara
mengalami perubahan, maka biasanya diikuti oleh perubahan nilai tukar secara substansional. Masalah mata uang muncul saat suatu negara mengadakan transaksi
dengan negara lain, dimana masing-masing negara menggunakan mata uang yang berbeda. Jadi nilai tukar merupakan harga yang harus dibayar oleh mata uang suatu
negara untuk memperoleh mata uang negara lain. Nilai tukar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat suku bunga dalam negeri, tingkat inflasi, dan
intervensi bank sentral terhadap pasar uang jika diperlukan. Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai peran penting dalam rangka stabilitas moneter dan dalam
mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk tercapainya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan dunia usaha. Untuk menjaga stabilitas
nilai tukar, bank sentral pada waktu-waktu tertentu melakukan intervensi di pasar- pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi gejolak yang berlebihan. Para ekonom