Permintaan dan Penawaran yang Dinamis
1989. Situasi permintaan dan penawaran yang dinamis dapat dijelaskan dengan
gambar 2.1.
Gambar 2.1. Cobweb Dinamis
Keterangan gambar : Harga = P Kuantitas = Q F
3
P
S
S D
D
E
Q
F
2
E
3
E1
Pada gambar 2.1. kurva DD dinyatakan P dan Q pada periode sekarang. Tetapi karena kurva SS bersifat dinamis : Q yang ditawarkan untuk periode
berikutnya didasarkan pada P periode kini. Jadi jika dimulai dari titik E
1
maka akan terjadi pergerakan ke F
2
, lalu turun ke E
2,
beralih ke F
3
naik ke E
3,
demikian seterusnya menelusuri sarang laba-laba secara konvergen sampai E tercapai.
Jika dimisalkan berdasarkan harga P kakao hari ini, seorang petani memutuskan jumlah Q yang akan dibawa oleh petani atau para pedagang pengumpul
ke pasar pada periode berikutnya. Bila P kebetulan tinggi maka tentu para petani dan pedagang akan menaikan jumlah biji kakao yang akan mereka tawarkan di pasar
untuk beberapa waktu mendatang. Jika dimisalkan harga pasar berada pada persilangan kurva SS dan DD. Keadaan ini sama dengan situasi non dinamis, dimana
jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Tetapi jika dimisalkan terjadi wabah penyakit atau atau kekeringan yang melanda perkebunan
kakao petani maka dapat dipastikan akan mengurangi jumlah biji kakao yang akan ditawarkan oleh petani di pasar dan hal ini akan mempengaruhi jumlah biji kakao
yang akan ditawarkan oleh para pedagang pengumpul dan pedagang besar ke tingkat eksportir dan hal ini berarti akan terjadinya keseimbangan baru di bawah persilangan
kurva SS dan DD yang akan mengakibatkan over demand yang selanjutnya akan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga. Dengan peningkatan harga biji kakao di
pasaran akan mengakibatkan para petani akan meningkatkan jumlah biji kakao yang ditawarkan oleh para petani dan pedagang di daerah pengahasil biji kakao di daerah
lain yang tidak mengalami wabah penyakit dan kekeringan sehingga harga akan turun dan hal ini dapat mengakibatkan para petani dan pedagang akan mengurangi jumlah
biji kakao yang akan ditawarkan di pasar. Demikian seterusnya dimana mula-mula Q rendah sehingga P tinggi. Dengan terjadinya peningkatkan harga akan mengakibatkan
jumlah biji kakao yang ditawarkan di pasar akan meningkat, dan hal ini akan mengakibatkan harga akan turun. Proses perubahan Q dan P yang terjadi dalam
mencari kondisi equlibrium akan membentuk sarang laba-laba yang konvergen ke tengah.
Namun situasi yang digambarkan cobweb dinamis pada gambar 2.1. tidak relevan untuk diterapkan pada sektor pertanian yang dipengaruhi oleh adanya
variabel kelambanan pada perilaku sektor pertanian yang dipengaruhi oleh masa tunggu panen, wabah penyakit, kekeringan serta sifat dari komoditi pertanian yang
mudah rusak. Dengan adanya variabel lag pada sektor pertanian akan menyebabkan kenaikan dan peningkatan harga yang terjadi pada komoditi pertanian tidak dapat
direspon dengan cepat oleh petani, pedagang pengumpul dan pedagang besar dan bahkan eksportir. Namun untuk komoditi-komoditi dunia seperti biji kakao, biji
kakao, atau cengkeh, volatilitas yang digambarkan oleh cobweb dinamis dapat diterapkan dan menjadi konsep penting untuk diketahui.