pertanyaan yang sama dalam memberikan peringkat. Misalnya responden memberikan peringkat 1 untuk nomor 6, namun diperingkat 3 di isi lagi dengan
nomor yang sama no 6. 2.
Responden yang tidak mengisi ke empat kasus harus dieliminasi karena tidak bisa digunakan dalam penelitian.
3. Responden yang mengisi peringkat dalam kasus dengan nilai M
Meaningless
lebih dari 8 harus dieliminasi karena tidak bisa digunakan dalam penelitian.
b. Perilaku Machiavellian
Paham Machiavelianis diajarkan oleh seorang ahli filsuf politik dari Italian bernama Niccolo Machiavelli 1469-1527. Machiavellianisme didefinisikan sebagai
”sebuah proses dimana manipulator mendapatkan lebih banyak
reward
dibandingkan yang dia peroleh ketika tidak melakukan manipulasi, ketika orang lain mendapatkan
lebih kecil, minimal dalam jangka pendek Christie dan Geis [1970]. Kohlberg 1981 menjelaskan bahwa orientasi etika mempunyai hubungan dengan dimensi-
dimensi etis seperti Machiavellianisme. Skala Machiavellian ini menjadi proksi perilaku moral yang mempengaruhi perilaku pembutan keputusan etis Hegarty dan
Sims [1978 dan 1979] dan Trevino et al. [1985]. Christie dan Gies 1980 mendefinisikan kepbribadian
Machiavellian
sebagai kepribadian yang kurang mempunyai afeksi dalam hubungan personal, mengabaikan
moralitas konvensional, dan memperlihatkan komitmen ideologi yang rendah. Tingkat kecenderungan sifat Machiavellian diukur dengan skala Mach IV yang terdiri
dari 20 item pertanyaan dengan skala Likert yang akan berisi pertanyaan tentang tingkat setuju dan tidak setuju untuk masing-masing item pertanyaan. Skor 1 sangat
tidak setuju sampai dengan 5 sangat setuju. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi tingkat sifat Machiavellian responden.
c. Gender
Gender adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari dari sudut non-biologis, yaitu dari
aspek sosial, budaya maupun psikologis Muthmainah, 2006. Venezia 2008 dalam Lismawati 2008 menyatakan bahwa perkembangan moral wanita dan cara-cara
berpikir berbeda secara fundamental dari para lelaki. Pengaruh jenis kelamin muncul ketika perbedaan antara laki-laki dan wanita terjadi dalam proses pembuatan
keputusan moral. Faktor gender diwakili dengan variabel dummy dimana laki-laki diberi nilai 0 dan perempuan diberi nilai 1.
3.2 Populasi dan Sampel