dari 20 item pertanyaan dengan skala Likert yang akan berisi pertanyaan tentang tingkat setuju dan tidak setuju untuk masing-masing item pertanyaan. Skor 1 sangat
tidak setuju sampai dengan 5 sangat setuju. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi tingkat sifat Machiavellian responden.
c. Gender
Gender adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari dari sudut non-biologis, yaitu dari
aspek sosial, budaya maupun psikologis Muthmainah, 2006. Venezia 2008 dalam Lismawati 2008 menyatakan bahwa perkembangan moral wanita dan cara-cara
berpikir berbeda secara fundamental dari para lelaki. Pengaruh jenis kelamin muncul ketika perbedaan antara laki-laki dan wanita terjadi dalam proses pembuatan
keputusan moral. Faktor gender diwakili dengan variabel dummy dimana laki-laki diberi nilai 0 dan perempuan diberi nilai 1.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mahasiswa Akuntansi S1 Universitas Kristen Satya Wacana serta Universitas Katolik Atma Jaya.
Alasan pemilihan kedua universitas ini adalah karena kedua universitas ini sama- sama merupakan universitas swasta ternama di daerahnya masing-masing, yaitu
Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga dan Universitas Katolik Atma Jaya di
Jakarta. Selain itu alasan lainnya adalah karena jurusan akuntansi merupakan jurusan unggulan di kedua universitas tersebut dan kedua universitas tersebut sama-sama
universitas yang dialandasi oleh agama. Mahasiswa Akuntansi S1 yang dijadikan populasi adalah mahasiswa
akuntansi pada Universitas Kristen Satya Wacana dan Universitas Katolik Atma Jaya yang sudah mengambil mata kuliah Auditing I dan Auditing II mahasiswa dari
semester 6 – 14 karena pada mata kuliah ini biasanya materi etika diperkenalkan
melalaui SPAP dan kode etik profesi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mengenai kode etik auditor, sifat, sikap, dan karakteristik profesi
akuntan yang seharusnya dimiliki dan ditegakkan oleh semua mahasiswa akuntansi yang merupakan calon auditor. Hal tersebut dilandasi oleh penelitian yang dilakukan
oleh Sudibyo 1995 dalam Lismawati 2008 yang menyatakan bahwa dunia pendidikan akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku etika
auditor. Oleh karena itu, dengan lulus mata kuliah ini, diharapkan responden mempunyai moral dan etika dalam pembuatan keputusan menghadapi dilema etis.
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel
Metode
Purposive Sampling
dipilih menjadi metode pengambilan sampel untuk kelompok mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
dan Universitas Unika Atma Jaya Jakarta. Metode ini termasuk dalam golongan metode nonprobabilitas. Menurut Manson 1996, jika metode nonprobabilitas
digunakan, tidak semua unsur atau orang memiliki kesempatan dimasukan ke dalam
sampel. Penelitian Mustafa 2000 juga mendukung penelitian Manson 1996. Mustafa 2000 mendefinisikan
Purposive Sampling
sesuai dengan namanya, yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil
sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Hal inilah yang mendasari
pemilihan metode
Purposive Sampling
sebagai metode pada penelitian ini karena sampel yang diambil harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini agar hasil dari
penelitian ini dapat menjawab hipotesis yang ada. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar dapat menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah : 1.
Merupakan mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan Universitas Unika Atma Jaya Jakarta.
2. Telah menempuh mata kuliah auditing I dan auditing II. Kedua mata kuliah
ini benar-benar sudah harus ditempuh dan hal tersebut dibuktikan dengan penulisan nilai dari kedua mata kuliah tersebut.
3. Saat ini berada pada semester 6
– 14, karena diharapkan mahasiswa pada semester ini merupakan mahasiswa tingkat akhir yang akan menjadi calon
professional akuntansi.
Besarnya jumlah sampel yang digunakan untuk menghasilkan data yang representatif sangat tergantung pada derajat keragaman dari populasi, tingkat
ketepatan yang dikehendaki dari penelitian, rencana analisis serta tenaga, biaya, dan waktu. Menurut Husein 2002, jumlah minimal sampel penelitian dapat ditentukan
dengan rumus Slovin :
2
1
Ne N
n
Keterangan : n =
Jumlah kuesioner minimal yang harus disebar. N =
Jumlah populasi. e =
Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Rumus tersebut digunakan untuk setiap kelompok Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan kelompok Mahasiswa S1 Akuntansi
Universitas Unika Atma Jaya Jakarta. Berdasarkan analisis tersebut, besarnya sampel yang diperlukan minimal sebanyak 93 orang untuk kelompok Mahasiswa S1
Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan 97 orang untuk kelompok Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Unika Atma Jaya Jakarta.
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Universitas Jumlah Elemen
Jumlah Subjek non proporsional
S1 Akuntansi UKSW 1250
93 S1 Akuntansi ATMA
3000 97
Jumlah 4250
190 Sumber : Data UKSW dan Atma 2010
Mahasiswa S1 akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Mahasiswa S1 akuntansi Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta
3.3 Jenis dan Sumber Data