Masa Kejayaan Pemerintahan dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

4. Masa Kejayaan Pemerintahan dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Pada masa Kejayaan ini berada di bawah tiga Khalifah, yaitu Al Muiz Lidinillah (953-975 M), Al-Aziz Billah (975-996 M), dan Al-Hakim Biamrillah (966-1021 M). Daulah Fatimiyah menjadi Daulah ketiga dalam Islam -setelah Daulah Abbasiyah dan Daulah Umayyah Cordova - yang berhasil memajukan peradaban Islam pada periode Klasik.

4.1. Khalifah Al-Muiz Lidinillah

Khalifah Al-Muiz Lidinillah termasuk salah seorang Khalifah Daulah Fatimiyah yang mengagumkan, dia adalah seorang yang luas pengetahuannya, banyak mengetahui bahasa, sangat cinta pada ilmu pengetahuan dan sastra, pandai mengatur siasat sehingga dia dikagumi baik kawan maupun lawannya. 317

317 Ahmad Syalabi, Mausu’ah Tarikh Islamiyah wa Hadharah Al-Islamiyah, Jilid 4, Kairo: Maktabah al-Nahdiyah al-Misriyah, 1974, h. 293.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Setelah Al-Muiz Lidinillah naik tahta pada tahun 953 M/341 H, dia berusaha mengokohkan kedudukannya sebagai Khalifah keempat Daulah Fatimiyah. Untuk itu, dia mengamankan seluruh wilayah kekuasaannya dari kekacauan-kekacauan yang selama ini terjadi, hal itu berlangsung selama 17 tahun. Setelah situasi dalam negeri aman memberi kesempatan kepadanya untuk menyerang dan merebut Mesir dari Daulah Abbasiyah.

Pada tahun 970 M/358 H Al-Muiz Lidinillah mengerahkan pasukan dalam jumlah besar di bawah Panglimanya Abu Hasan Al-Jauhar dan barulah kali ini mereka berhasil menguasai Mesir pada bulan Jumadil Awwal 359 H/971 M kemudian Jauhar pergi ke masjid Ibn Tulun dan menyuruh muazzin menyuarakan azan Syi’ah, yaitu “Haiya ‘ala kharil ‘amal”. Itulah azan pertama orang Syi’ah di Mesir. 318

Faktor keberhasilan Al-Muiz Lidinillah dalam merebut Mesir kali ini karena dia lebih dulu mengamankan wilayah kekuasaannya sehingga dia berada dalam situasi benar-benar kuat kemudian baru dia melakukan penaklukan untuk merebut Mesir, juga ditentukan oleh sosok pribadinya yang cemerlang.

Pada masa Khalifah Al-Muiz Lidinillah Daulah Fatimiyah mengalami kemajuan pesat. Dia melakukan perluasan wilayah Daulah Fatimiyah sampai ke negeri Syam (Syiria) dan Palestina, juga namanya disebut di atas mimbar di negeri Hijaz Makkah Madinah) sebagai lambang dari kekuatan Daulah Fatimiyah ketika itu. 319

Pada masa pemerintahan Al-Muiz Lidinillah (953-975 M), Panglima besarnya Jauhar Al-Katib telah berhasil

Ibid., h. 293. 319 Hasan Ibrahim Hasan, Tarikh al-Daulah al-Fatimiyah fi Maghribi wa Misra

wa Surya, Mesir: Kuttab al-Fatimiyah, 1958, h. 155.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Selain itu, Panglima Jauhar Al-Katib membangun Pergutuan Tinggi Al-Jami’ Al-Azhar dan Khalifah Muiz Lidinillah meresmikan Universitas Al-Azhar tersebut pada tanggal 7 Ramadhan 361/22 Juni 972 M. pada mulanya kurikulum yang diterapkan di Unversitas tertua di dunia itu adalah berdasarkan mazhab Syi’ah aliran Isma’iliyah.

Untuk memajukan ekonomi Daulah Fatimiyah, Khalifah Muiz Lidinillah juga mengembangkan kerajinan dan perusahaan-perusahaan agar negara mempunyai inkam pemasukan, seperti kerjinan tenun, keramik, perhiasan emas dan perak, peralatan kaca, kerajinan madu, ramu-ramuan dan pengobatan. 321

Dengan dikembangkannya berbagai macam kerajinan pada gilirannya ekonomi negara semakin berkembang dan kehidupan rakyat menjadi makmur mereka dapat menikmati kemewahan hidup.

Bila Daulah Abbasiyah telah berhasil memajukan peradaban Islam dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan di Baghdad, seperti kemegahan dan keindahan kota Baghdad, ilmu kedokteran, astronomi, matematika, kimia, farmasi, filsafat dan ilmu agama lainnya untuk masyarakat Irak. Demikian juga Daulah Umayyah Cordova telah berhasil menymbangkan berbagai kemajuan seperti industri,

320 Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulah Abbasiyah, Jilid 2, Jakarta: Bulan Bintang, 1977, h. 232.

321 Ibid., 236.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Jelasnya walaupun Daulah-Daulah Islam yang pernah berkuasa di Maroko dan Mesir baik sebelum maupun sesudah Daulah Fatimiyah, seperti Daulah Idrisiyah, Daulah Tuluniyah, Daulah Ikhsyidiyah, Daulah Ayyubiyah, Daulah Mamluk, Daulah Murabitun dan Daulah Muwahhidun belum pernah dapat memajukan peradaban Islam melebihi apa yang pernah dicapai oleh Daulah Fatimiyah tersebut.

4.2.Khalifah Al-Aziz Billah

Al-Muiz Lidinillah wafat pada tahun 975 kedudukannya digantikan oleh anaknya Al-Aziz Billah. Pada masa pemerintahan Al-Aziz Billah (975-996 M), dia dapat mewarisi sumber kekayaan negara dari ayahnya yang dapat dipergunakannya untuk lebih mengembangkan Daulah Fatimiyah.

Selain dia banyak lagi membangun istana, juga Universitas Al-Azhar semakin dikembangkannya sehingga mampu menyediakan asrama bagi mahasiswa dengan gratis. Demikian juga makan dan pakaian mereka disediakan oleh negara sehingga mahasiswa dapat berkonsentrasi penuh menekuni kuliah mereka.

Stabilnya ekonomi negara pada masa Khalifah Al-Aziz Billah memberi peluang baginya untuk memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk itu, istana-istana, masjid-masjid dan perpustakaan-perpustakaan dijadikannya sebagai temapat mengembangan ilmu pengetahuan dan perdaban Islam.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Bahkan Wazirnya (Perdana Menterinya) yang bernama Ya’qub ibn Keles – seorang Yahudi yang masuk Islam – mengadakan pertemuan-pertemuan besar di istananya pada setiap hari Kamis dan Jum’at dan dia membacakan karangan- karangannya kepada para hadirin. Adapun yang menjadi peserta pertemuan adalah para Qadhi, Fuqaha, ahli Qira’at, ahli Nahwu, ulama Hadits dan para pembesar negara yang berbakat. 322

Perdana Menterinya juga mengarang dan menyusun kitab-kitab terbesar dalam bidang Fiqih Syi’ah yang dipelajari oleh ulama Fuqaha dan mereka menjadikan masjid-masjid sebagai tempat pertemuan. Ya’qub ibn Keles juga menyampaikan ceramah kepada hadirin tentang aqidah Sy’ah Isma’ilyah di masjid-masjid. Kitab terbesar dalam bidang Fiqih Syi’ah adalah kitab karangan Ya’qub ibn Keles. 323

4.3. Khalifah Al-Hakim Biamrillah

Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Hakim Biamrillah kegiatan diskusi-diskusi semakin dikembangkan dari istana beralih ke perpustakaan karena perpustakaan juga mempunyai peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pada masa pemerintahan Hakim Biamrillah dia sudah membangun perpustakaan “Darul Hikmah” dan menugaskan kepada para ilmuan baik di bidang ilmu naqli maupun ilmu aqli untuk mengelola perpustakaan tersebut.

Di dalamnya dilengkapi buku-buku karangan para ilmuan ternama untuk ditela’ah dan dikaji. Semua orang

322 Ibid., 237. 323 Hasan Ibrahim Hasan, op-cit., h. 428.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Kalau begitu, perpustakaan menjadi urat nadi bagi sebuah Universitas, disitu diadakan kegiatan diskusi yang dihadiri oleh para ilmuan dari berbagai bidang disiplin ilmu untuk menela’ah buku-buku yang ada kemudian hasil dari tela’ahan tersebut disalin dan disimpan di perpustakaan itu lagi.

Kegiatan yang dilakukan Khalifah Al-Hakim dari Daulah Fatimiyah yang memberikan hadiah-hadiah kepada para ilmuan yang datang berdiskusi ke istananya, juga dilakukan oleh Khalifah Al-Makmun dari Daulah Abbasiyah bahkan Al-Makmun memberikan hadiah emas batangan kepada para ilmuan seberat buku yang diterjamahkannya. Demikian juga Khalifah Abdurrahman III dari Daulah Umayyah Cordova selain memberi hadiah bahkan membelanjakan sepertiga dari pendapatan negara setiap tahun untuk kemajuan ilmu pengetahuan, pengajaran dan kebudayaan. 325 Seakan mereka berpacu dan berlomba-lomba bagi peengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban di daerah kekuasaan masing-masing.

Dengan demikian, persaingan secara positif dan sportif dari tiga kerajaan Islam tersebut di atas untuk memajukan kekuasaan masing-masing turut serta menjadi pendukung dan faktor tersendiri bagi kemajuan dan kecemerlangan perkembangan ilmu pengetahuan saat itu, karena hal itu membangkitkan semangat yang dinamik dan enerjik.

324 Ibid., h. 427. 325 Hasan Ibrahim Hasan, op.cit., h. 305.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Belajar dari tiga Khalifah Islam tersebut dapat diketahui bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan kecemerlangan peradaban di daerah manapun akan dapat tercapai jika didukung oleh Kepala Pemerintahan (Presiden, gubernur, bupati) dan disediakan atau dialokasikan dana atau biaya yang benar-benar memadai dari pemerintah bersangkutan.

Khalifah Al-Hakim Biamrillah juga mendirikan “Darul Ilmi” sebagai pusat pengajaran ilmu Kedokteran dan ilmu Astronomi. Pada masa inilah muncul seorang Astronom besar yang bernama Ibnu Yunus (348-399 H/958-1009 M) dan seorang tokoh Fisika dan Optik bernama Ibnu Haitam (354- 430 H/965-1039 M). 326

Khalifah Al-Hakim Biamrillah pun membentuk Majelis Ilmu (Lembaga Seminar) di istananya, tempat berkumpulnya sejumlah ilmuan untuk mendiskusikan berbagai cabang ilmu. Kegiatan ini ternyata dapat memunculkan sejumlah ilmuan besar Mesir, sehingga pikiran dan karya-karya besar mereka berpengaruh ke seluruh dunia Islam. 327