Pembentukan Daulah Umaiyah di Spanyol

6. Pembentukan Daulah Umaiyah di Spanyol

Pada periode kedua, adalah pembentukan daulah Umayyah di Spanyol, sebagai pendirinya adalah Abd. al- Rahman I (al-Dakhil). Dia adalah cucu khalifah Umayyah ke-

10, yaitu Hisyam. Dia termasuk salah seorang yang lolos dari pembalasan dan pembantaian dari khalifah pertama Daulah Abbasiyah, Al-Safah.

Abd. al-Rahman datang ke Spanyol, setelah mengembara selama lima tahun di Palestina, Mesir dan Afrika, dan akhirnya dia sampai di Geuta. Dia diberi perlindungan oleh seorang bangsa Barbar, keluarga pamannya dari pihak ibu. Kemudian dia mengutus pelayannya, Barbar, supaya berunding dengan orang-orang Syiria di Spanyol.

Mereka siap mendukung dan menerima pemuda petualangan itu. Karena merasa yakin dengan bantuan dan dukungan mereka, Abd. al-Rahman pergi ke Spanyol dan memperoleh sambutan hangat pada tahun 755 M. Pribadinya

181 Tim Penulis, Ensklopedi Islam, Jilid 5 (Jakarta: PT Ichtiar Van Hoeve, 2001), hlm. 133.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Abd.al-Rahman menyatakan diri menjadi penguasa Spanyol pada tahun 756 M. sebagai seorang Amir yang merdeka dari kekuasaan Daulah Abbasiyah di Bagdad. Maka dalam rentang waktu enam tahun setelah kejatuhan daulah Umayyah di Siria, berdirilah daulah Umayyah yang baru di Spanyol.

Abd.al-Rahman I menjadikan Cordova sebagai pusat pemerintahannya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pemberontakan kepala-kepala suku. Selama beberapa tahun pertama, kekuasaannya diperebutkan oleh banyak pihak, yaitu kadang-kadang oleh orang Barbar, atau orang Yamaniyah, terkadang oleh orang Tahiriyah. Akhirnya, dia memilih mendirikan pusat pemerintahannya di sekitar Cordova. 182

Abdurahman I mulai menumpas kepala-kepala suku yang memberontak. Kepala suku Yamaniyah, yang bernama Abu Sabah, gubernur Seville yang berkoalisi melawan Abdurrahman I, dipecat dan dibunuh. Kamu Yamaniyah di selatan juga ditumpas dan dikalahkan, 20.000 dari mereka dibunuh dan kekuasaan mereka dihancurkan. Matari kepala suku Yamaniyah juga memberontak dapat dikalahkan dan dibunuh. Hisyam bin Urwa, mantan Gubernur Toledo, mengangkan senjata dan memberontak, dikalahkannya sampai menyerah dan dibunuh. Orang-orang Barbar juga menimbulkan kerusuhan-kerusuhan yang serius, pemimpin mereka bernama Syaqna, akhirnya dibunuh oleh anak buahnya sendiri. 183

182 Syed Mahmudunnasir, op.cit., h. 285. 183 Ibid., h. 285.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Demikian juga kepala-kepala suku Arab di Spanyol, mereka ingin mengusir Abdurahman I dari Spanyol dan berkoalisi secara besar-besaran dengan meminta bantuan Charlemagne dari Prancis. Charles menyambut baik gagasan itu dan datang dengan pasukan besar dengan menyeberangi pegunungan Pyrenee. Tetapi mereka disambut Abdurahman dengan perlawanan yang tangguh, sehingga Charles pulang ke Peracis tanpa membawa apa-apa.

Dia menyerahkan pasukannya dibawah komando Rolan, seorang ksatria Kristen yang paling besar saat itu, tetapi Rolan dapat dikalahkan dan dibunuh. Dengan demikian, tujuan koalisi hendak menggulingkan Abdurrahman, menjadi gagal. Malahan Abdurrahman dapat menghancurkan pemimpin-pemimpin Arab tersebut. 184 Setelah itu, kekuasaan Abdurahman I mulai kokoh dan mantap, sehingga memberikan kesempatan kepadanya untuk membangun Spanyol.

Abdurrahman I melihat masyarakat Andalusia terdiri dari berbagai suku yang sangat heterogen, seperti Arab yang terdiri dari berbagai suku, yaitu Mudhariyah, Yamaniyah, Tahiriyah, suku Barbar, orang Spanyol muslim dan non- muslim dan lain-lain. Untuk itu, Abdurahman I menciptakan tentara yang terorganisir dan terlatih dengan baik, yang terdiri dari 40.000 tentara bayaran Barbar. Juga dia membangun angkatan laut yang kuat. Dengan pasukan yang kuat dan terlatih, sewaktu-waktu dapat dipergunakan menumpas para pemberontak sehingga tercipta pemerintahan yang stabil.

Dengan demikian, selama 32 tahun masa kekuasaannya, dia mampu mengatasi berbagai ancaman dari dalam negeri maupun serangan musuh dari luar. Ketangguhannya

184 Ibid., h. 285-286.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Stabilitas politik memberi kesempatan kepada Abdurrahman I membangun Spanyol, di antaranya, beliau mendirikan Masjid Agung Cordova, yang kemudian diselesaikan dan diperbesar oleh para penggantinya dengan pilar-pilar yang banyak dan megah serta halaman yang luas. Bangunan yang monumental ini, dirubah oleh Ferdinand III menjadi gereja Kristen, pada penaklukan Spanyol tahun 1236, masih berdiri sampai sekarang.

Juga Abdurrahman I menjadikan Cordova sebagai pusat ilmu dan kebudayaan yang paling menarik di Eropa. Dia mengembangkan seni kesusastraaan sehingga banyak menarik minat cendekiawan datang ke istananya. Di antara tokoh-tokoh pujangga istana beliau dapat disebut Abi al- Mutasya, Syaikh Abu Musa Hawari, Isa bin Dinar, Yahya bin Yahya, dan Said bin H}asan. Sehingga bangsa Arab Spanyol menjadi guru-guru bagi Eropa. Juga Universitas-universitas Cordova, Toledo, dan Seville berfungsi sebagai sumber asli ilmu dan kebudayaan Arab dan non-Arab, Muslim, Kristen, dan Yahudi sampai berabad-abad kemudian. 186

Sebagai seorang administrator, Abdurrrahman I membagi pemerintahannya ke dalam enam propinsi, setiap propinsi di bawah seorang gubernur. Dia memerintah dengan penuh ketegasan dan keadilan di bawah pemerintahan yang paling terorganisir di Eropa dan ibu kotanya yang paling megah, hingga wafatnya pada tahun 788 M.

185 Siti Maryam dkk., Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern c. 3 (Yogyakarta: LESFI, 2009), h. 81.

186 Syed Mahmudunnasir, op.cit., h., 287.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Hasyim I (788-796 M), memerintah menggantikan ayahnya Abdurrahman I. Dia dapat lagi memperluas kekuasaannya, karena Saragossa dan Barcelona mengakui pula kekuasaan Daulah Umayyah di Spanyol.

Dalam bidang ilmu, Hasyim I menghormati imam Malik, salah satu mazhab dari empat mazhab fiqih di kalangan Sunni. Dia mendorong para pencari ilmu, agar melakukan perjalanan ke Madinah guna mempelajari ajaran-ajaran mazhab Maliki. Kitab al-Muwatho’ yang ditulis Imam Malik disalin dan disebarluaskan ke seluruh wilayah kekuasaannya. 187

Hasyim I adalah seorang penguasa yang taqwa, adil, lemah lembut, dan dermawan serta sangat taat menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya. Dia ditemukan di jalan-jalan Cordova bercampur dengan rakyat untuk mengetahui sendiri keluhan dan penderitaan mereka. Kekuasaanya kuat, setiap kekacauan ditindas dengan tangan besi, tidak membiarkan pelaku kejahatan bebas dari hukuman. Dia memberi hadiah kepada warga-warganya yang melaksanakan shalat berjama’ah dan berpuasa. Dia mendorong orang memperdalam ilmu, terutama ilmu kesusasteraan. Dia juga mendirikan sekolah- sekolah untuk pengajaran Bahasa Arab. 188 Hasyim meninggal dunia pada tahun 796 M. dalam usia 40 tahun.

Hakam I (796-822 M.) memerintah menggantikan ayahnya Hisyam I. Dia suka kemewahan dan hiburan-hiburan. Perangainya tidak baik dan tidak mulia, karena suka dan sangat candu minum anggur dan mabuk-mabukan. Maka tidak heran kaum Faqih melakukan pemberontakan- pemberontakan dan mencela Hakam I sebagai orang yang

187 Ibid., h. 289. 188 Ibid., h. 289.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Pemberontakan-pemberontakan silih berganti, habis dari kaum Faqih, muncul lagi dari pamannya Sulaiman dan Abdullah, demikian juga rakyat Cordova, penduduk Toledo, sehingga waktunya habis menghadapi pemberontakan- pemberontakan dan tidak ada kesempatan melakukan pembangunan, hingga beliau wafat pada tahun 852 M.

Hakam digantikan oleh anaknya Abdurrahman II (Ausat). Mendengar pergantian amir itu maka Alfonso II, kepala suku Leon melakukan pemberontakan, diikuti oleh kepala-kepala suku lainnya di utara. Beliau mengirim pasukan di bawah pimpinan Abdul Karim dan Ubaidillah untuk menghukum mereka. Orang-orang Kristen itu dapat dikalahkan habis-habisan, menara-menara dan benteng- benteng mereka diratakan dengan tanah. Abdurrahman menumpas para pemberontak dengan kekarasan sehingga 7.000 pemberontak dibunuh. Ketika menyerah mereka disyaratkan membayar upeti dan menyerahkan sandera sebagai jaminan agar mereka tidak melakukan pemberontakan lagi. 190

Keberhasilan Abdurrahman II, memadamkan pemberontakan-pemberontakan, menyebabkan pemerintahannya berjalan damai dan cemerlang. Rakyatnya sejahtera, penghasilannya melimpah ruah, pemeritahannya di tata ulang, para pejabat tinggi negara diberi kekuasaan khusus.

189 Ibid., h. 290. 190 Ibid., h. 293.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Abdurrahman II sangat mencintai kesenian dan kesusasteraan dan mencintai masyarakat yang berbakat dan berilmu. Sehingga para seniman dan cendekiawan berduyun- duyun mengunjungi istananya, belum pernah istana para sultan, seperti di bawah kekuasan Abdurahman II. Beliau banyak memberikan hadiah kepada para seniman, penyair, dan musisi. 191

Abdurrahman II menjadikan Cordova sebagai Baghdad kedua. Dia adalah pembangun yang hebat dapat memperindah kota dengan gedung-gedung besar, masjid- masjid, taman-taman, sehingga dia dapat menjadikan Cordova sebagai kota kebudayaan yang indah, budi bahasa yang halus, sopan santun Arab yang anggun, yang kemudian ditiru oleh orang-orang Eropa. Setelah menjalankan pemerintahannya selama 30 tahun, beliau meninggal dunia pada tahun 852 M.

Muhammad I menggantikan ayahnya menduduki pemerintahan ditandai oleh serangkaian kerusuhan dalam negeri. Rakyat Toledo, dibantu kepala suku Leon memberontak pada tahun 854 M. Muhammad I segera berangkat dengan pasukan besar dan memaksa para pemberontak tunduk, sekitar 8.000 orang Kristen dibunuh.

Bangsa Norman muncul melakukan kerusuhan- kerusuhan, orang-orang Franka menyerbu Spanyol, diikuti orang-orang Galisia dan Navarre. Para penghukum dikirim untuk menundukkan mereka. Tetapi, kata Amir Ali, “ bahwa kerajaan Arab itu tidak berantakan oleh tekanan-tekanan kerusuhan tersebut”.

Setelah berhasil mengatasi kerusuhan-kerusuhan, Muhammad I mengorganisir pemerintahan Andalusia secara teratur dan membuat perundang-undangan bagi pengelolaan

191 Ibid., h. 294-295.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Negara, mensejahterakan kehidupan rakyat dengan kedermawanannya. Dia pencinta ilmu, penyokong belajar, penyair dan penulis. Seperti ayahnya, dia pencinta seni keindahan, memperindah Ibu Kota dengan gedung-gedung indah, bangunan-bangunan besar, serta monument-monumen, meninggal dunia dalam usia 65 tahun.

Munzir menggantikan ayahnya naik takhta di Cordova. Dia mampu menumpas banyak pemberontakan ketika ayahnya memerintah. Tetapi belum lagi dia dapat menumpas pemberontakan semasa pemerintahannya, dia meninggal dunia setelah memerintah hanya dua tahun, karena diracun oleh dokternya atas desakan saudaranya Abdullah. Sekiranya dia hidup lebih lama, tidak diragukan lagi bahwa dia berhasil memulihkan keamanan dan ketertiban secara sempurna dalam pemerintahannya.

Abdullah menggantikan saudaranya Munzir naik tahta pada waktu yang sangat kritis. Andalusia penuh dengan gangguan dan pemberontakan. Bukan hanya oleh orang Spanyol asli tetapi juga oleh bangsawan Arab. Pemberontakan pecah di setiap bagian kerajaan. Sementara Abdullah seorang raja yang lemah gagal menguasai keadaan. Walau pun dia memerintah selama 25 tahun, tetapi penuh dengan gangguan dan pemberontakan dan dia meninggal dunia pada tahun 912 M.