Serangan Bangsa Mongol

9.1. Serangan Bangsa Mongol

Dari berbagai catatan sejarah, dapat diketahui bahwa julukan yang paling tepat bagi bangsa Mongol adalah penjarah yang tidak beradab dan tidak berperikemanusiaan. Itulah Jengis khan sebagai pemimpin bangsa Mongol pada waktu itu dianggap sebagai manusia penakhluk terbesar dan terkuat, sehingga wajar saja bangsa Mongol sebagai kekuatan raksasa yang paling ditakuti.

Di samping karena keberanian dan sikap ambisiusnya, Jengis Khan mempunyai antusias yang sangat tinggi untuk meluaskan kekuasaannya ke negeri-negeri lain. Dan bahkan dia bertekad untuk menguasai dunia, yakni dengan membentuk dan melatih pasukan perang yang tangguh dan berdisiplin.

Untuk merealisasikan keinginannya menguasai dunia, Jengis Khan telah berhasil membina 10.000 prajurit terlatih yang cerdas dan tanggap. Seribu orang di antaranya dipilih untuk menjadi pengawal istana dan pengawal Jengis Khan sebagai pemimpin tertinggi. 298

Kekuatan yang telah terhimpun itu mulai dikerahkannya untuk melakukan serangan demi serangan, di antaranya ditujukan kepada. Pertama, bangsa Mongol berusaha untuk menguasai Cina, yakni pada tahun 1215 M, dia dapat menduduki Peking (ibu kota Cina saat itu, sekarang Beijing), setelah itu ia mencoba mengkonsentrasikan perhatiannya ke sebelah barat, wilayah yang dihuni oleh umat Islam. 299

Kedua, Jengis Khan mengadakan kontak dagang dengan pihak Khawarizm sebagai usaha mengenali situasi dan kondisi kekuasaan Islam di Asia tengah. Alauddin Muhammad

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Khawarizm Syah menerima kontrak diplomasi perdagangan ini dengan sangat hati-hati. Sehingga tidak lama setelah itu para pedagang Mongol yang beroperasi di pasar Utrar ditangkap oleh penguasa lokal karena dicurigai sebagai mata-mata.

Alasan yang dikemukakan oleh penguasa Utrar atas penagkapan tersebut adalah karena pedagang Mongol telah melakukan tindakan-tindakan kasar yang merugikan pedagang setempat. Tetapi alasan tersebut tidak diterima oleh Jengis Khan bahkan menimbulkan kemarahannya, dan meminta kepada Alauddin untuk menyerahkan penguasa yang menangkap delegasi perdagangannya.

Namun hal itu ditolak Alauddin. Penolakan tersebut menjadi alasan bagi Jengis Khan untuk menyerang Dinasti Khawarizm. Pertempuran antara keduanya tidak dapat dielakkan. Namun dalam pertempuran pertama yang terjadi di Turkistan ini, masing-masing tidak mampu mengalahkan lawannya, sehingga keduanya pulang ke negerinya masing- masing tanpa membawa kemenangan. 300

Ketiga, pada tahun 1220 Jengis Khan bersama pasukannya datang ke Bukhara untuk melakukan serangan terhadap kekuatan Khawarizm. Pasukan Alauddin yang berjumlah 20.000 orang gagal menahan serangan Mongol yang berkekuatan 70.000 orang personil tentara. Jengis Khan memerintahkan agar seluruh penduduk Bukhara segera meninggalkan kota tanpa membawa apa-apa kecuali pakaian yang melekat di badan.

Mereka yang masih tetap bertahan di dalam kota dibunuh. Mereka melakukan pengrusakan terhadap

298 Muhammad Sayyid al-Wakil, op.cit., h. 237. 299 Tim Penulis, Ensiklopedi Islam, Jld. 3, op.cit, h. 242. 300 Ibid., h. 243.

Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM • Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM •

Selain itu, mereka juga melakukan pembunuhan massal, pembakaran, rebut rampas, pembunuhan anak-anak dan bayi-bayi dalam pangkuan serta penusukan terhadap perut wanita-wanita hamil, mengobrak-abrik rumah-rumah ibadat, melemparkan kitab-kitab suci dan kitab-kitab ilmu pengetahuan serta mimbar-mimbar khutbah dan lainnya ke dalam parit-parit pertahanan.

Keempat, Dari Bukhara, Jengis Khan melanjutkan serangannya ke Samarkand pada tahun 1220 M. dengan 60.000 orang pasukan Mongol yang biadab itu menyebarkan kehancuran dan kebinasaan. Banyak penduduk Samarkand yang dibunuh dan ditawan. 302 Alauddin mencoba bertahan dengan kekuatan 50.000 orang tentara, namun nasib Samarkand sama dengan Bukhara. 303

Kelima, selanjutnya pasukan Jengis Khan terus melakukan serangan-serangan dan penakhlukkan ke kota-kota Qunji, Nisabur, Mazindahan, Ray, Bamazan, Qazwin, Azarbaijan, dan Tibris. Di kota-kota ini pun mereka melakukan pembunuhan besar-besaran, sehingga tercatat bahwa tidak kurang dari 1.600.000 orang tewas di Heart dan 1.747.000 orang tewas di Naisabur oleh pasukan Jengis Khan. Dan bahkan

301 Ibid., h. 244. 302 Yoesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Abbasiyah, Jilid III (Jakarta: Bulan Bintang,1978), h. 265. 303 Philip K.Hitti, Dunia Arab (Bandung: Sumur Bandung, 1988), h. 206.

• Syamruddin Nasution | SEJARAH PERADABAN ISLAM

Sultan Alauddin Muhammad Khawarizm Syah tewas terbunuh dalam peperangan Mazindaran pada tahun 1220. 304

Serangan-serangan yang dilancarkan oleh bangsa Mongol seperti yang diuraikan di atas merupakan masa-masa gelap yang meliputi dunia Islam, dan merupakan tahun bencana dan kerusakan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Jika dihitung jumlah kaum muslim dan non- muslim yang telah menjadi korban akibat pembantaian yang dilakukan oleh bangsa Mongol yang dipimpin oleh jengis Khan di berbagai wilayah yang telah mereka taklukkan, maka berapa jumlah mereka yang terbantai tersebut tidak ada yang tahu kecuali Allah Swt. saja.