5.1.3. Hasil Analisa Data Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Frekuensi
Jantung
Berdasarkan Tabel 5.2. dapat dilihat bahwa dari 35 sampel didapati 4 anak 11.4 yang mengalami takikardia, sedangkan 31 anak 88.6 mempunyai
frekuensi jantung normal dan tidak ditemukan adanya bradikardia.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Interval PR
Interval PR Frekuensi
Persentase Memendek
- - Normal
22 62.9 Memanjang
13 37.1 Total
35 100.0 Berdasarkan Tabel 5.3., dari 35 sampel didapati pemanjangan interval PR
pada 13 anak 37.1 sedangkan 22 anak 62.9 mempunyai interval PR yang normal dan tidak ditemukan adanya interval PR yang memendek.
Frekuensi Jantung Frekuensi
Persentase Normal 31 88.6
Takikardia 4 11.4
Bradikardia - -
Total 35 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Interval QRS
Interval QRS Frekuensi
Persentase Memendek
- - Normal
33 94.3 Memanjang
2 5.7 Total
35 100.0 Tabel 5.4. menunjukkan bahwa dari 35 sampel penelitian terdapat 2 anak
5.7 yang mengalami pemanjangan interval QRS, sedangkan 33 anak 94.3 mempunyai interval QRS yang normal dan tidak ditemukan adanya interval ORS
yang memendek.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Interval QT
Interval QRS Frekuensi
Persentase Memendek
- - Normal
33 94.3 Memanjang
2 5.7 Total
35 100.0 Pada Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa dari 35 sampel penelitian terdapat 2
anak 5.7 yang mengalami pemanjangan interval QT, 33 anak 94.3 dengan interval QT normal dan tidak ditemukan adanya interval QT yang memendek.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Gelombang P
Gelombang P Frekuensi
Persentase Normal
21 60.0 P mitral
12 34.3 P pulmonal
2 5.7 Total
35 100.0 Gelombang P pada EKG menggambarkan depolarisasi dari atrium kanan
yang diikuti depolarisasi dari atrium kiri. Pada pembesaran dari atrium kiri akan dijumpai adanya gelombang P yang berlekuk notched di sadapan I, II, aVL yang
disebut P mitral. Sedangkan pada pembesaran atrium kanan ditandai dengan adanya P pulmonal, yakni gelombang P yang tinggi 2,5mm di sadapan II, III
dan aVF. Berdasarkan Tabel 5.6. dapat dilihat bahwa dari 35 sampel penelitian
terdapat 11 anak 31.4 yang mengalami pelebaran atrium kiri, 2 anak 5.7 mengalami pelebaran atrium kanan dan 1 anak 2.9 mengalami pelebaran pada
atrium kiri dan kanan.
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Aksis Jantung
Aksis Jantung Frekuensi
Persentase Normal
27 77.1 Deviasi aksis ke kanan
8 22.9 Deviasi aksis ke kiri
- - Total
35 100.0 Tabel 5.7. menunjukkan 8 anak 22.9 mengalami deviasi aksis jantung
ke kanan, 27 anak 77.1 mempunyai aksis jantung normal dan tidak dijumpai deviasi aksis jantung ke kiri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Segmen ST
Segmen ST Frekuensi
Persentase Normal
30 85.7 Depresi
3 8.6 Elevasi
2 5.7 Total
35 100.0 Berdasarkan Tabel 5.8. didapati 3 anak 8.6 yang mengalami depresi
segmen ST dan 2 anak 5.7 mengalami elevasi dari segmen ST.
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Gelombang T
Gelombang T Frekuensi
Persentase Normal
26 74.3 Inverse
7 20.0 Upright
2 5.7 Total
35 100.0 Berdasarkan Tabel 5.9. terdapat 7 anak 20.0 yang mengalami inverse
pada gelombang T dan 2 anak 5.7 mengalami gelombang T yang tegak upright
.
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Kadar Laju Endap Darah
Berdasarkan Tabel 5.10. didapati 21 anak 60.0 yang mengalami peningkatan laju endap darah. Sedangkan 14 anak lainnya 40.0 normal.
LED Frekuensi Persentase
Normal 14 40.0
Peningkatan 21 60.0
Total 35 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Nilai Protein C Reaktif
Berdasarkan Tabel 5.11. didapati 26 anak 74.3 yang mempunyai nilai Protein C Reaktif positif, sedangkan 9 anak lainnya 25.7 negatif.
Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Jumlah Leukosit
Pada Tabel 5.12. didapati dari 35 sampel penelitian terdapat 9 anak 25.7 yang mengalami leukositosis sedangkan 26 anak lainnya 74.3
mempunyai jumlah leukosit dalam batas normal.
Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Titer ASTO
Berdasarkan Tabel 5.13. didapati 19 anak 54.3 yang mempunyai titer ASTO positif sedangkan 16 anak lainnya 45.7 negatif.
Nilai CRP Frekuensi
Persentase Positif
26 74.3 Negatif
9 25.7 Total
35 100.0
Leukosit Frekuensi Persentase
Normal 26 74.3
Leukositosis 9 25.7
Leukopenia - -
Total 35 100.0
Titer ASTO Frekuensi
Persentase Positif
19 54.3 Negatif
16 45.7 Total
35 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Manifestasi Mayor
Berdasarkan Tabel 5.14. didapati dari 25 sampel penelitian yang mempunyai manifestasi klinis berupa manifestasi mayor sesuai kriteria Jones
terbanyak adalah arthritis, yaitu 20 anak 80.0, kemudian karditis sebanyak 5 anak 20.0.
Tabel 5.15. Distribusi Frekuensi Sampel Penelitian Berdasarkan Manifestasi Minor
Manifestasi Minor Frekuensi Persentase
Klinis Arthralgia 12
11.7 Demam 22
21.4 Lab. Peningkatan
LED 21
20.4 Protein C Reaktif +
26 25.2
Leukositosis 9 8.7
EKG Pemanjangan Interval PR
13 12.6
Total 103 100
Berdasarkan Tabel 5.15., manifestasi minor sesuai kriteria Jones yang paling sering muncul pada penelitian ini adalah Protein C Reaktif yang +
sebanyak 26 anak 25.2, kemudian demam sebanyak 22 anak 21.4, selanjutnya peningkatan laju endap darah, yaitu 21 anak 20.4, selanjutnya
Manifestasi Mayor Frekuensi Persentase
Karditis 5 20.0
Arthritis 20 80.0
Eritema Marginatum - -
Korea Sydenham - -
Nodulus Subkutan - -
Total 25 100.0
Universitas Sumatera Utara
pemanjangan interval PR pada EKG, yaitu sebanyak 13 anak 12.6, selanjutnya arthralgia sebanyak 12 anak 11.7 dan leukositosis sebanyak 9 anak 8.7.
Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Gambaran Elektrokardiogram Sampel Penelitian dengan Karditis
Abnormalitas pada EKG Frekuensi
Persentase Takikardia 1
20.0 Pemanjangan interval PR
3 60.0
Pemanjangan interval QRS 1
20.0 Pemanjangan interval QT
- -
P mitral P pulmonal
4 -
80.0 -
Deviasi aksis jantung 2
40.0 Elevasi segmen ST
1 20.0
Gelombang T Inverse
2 40.0 Upright
1 20.0 Total 15
300
Berdasarkan Tabel 5.16. ditemukan bahwa dari 5 sampel penelitian dengan karditis dijumpai 1 anak 20.0 mengalami takikardia, 3 anak 60.0
mengalami pemanjangan interval PR dan 1 anak 20.0 mengalami pemanjangan interval QRS. Ditemukan P mitral pada 4 anak 80.0, deviasi
aksis jantung pada 2 anak 40.0, elevasi segmen ST pada 1 anak 20.0, gelombang T yang inverse ditemukan pada 2 anak 40.0 dan upright pada 1
anak 20.0. Sedangkan tidak dijumpai adanya pemanjangan interval QT dan gelombang P pulmonal.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan