2.3. Elektrokardiogram
Rekaman aktivitas jantung berperan sangat penting dalam kardiologi. Pencatatan aktivitas jantung atas dasar perbedaan potensial listrik ini disebut
elektrokardiografi EKG. Impuls listrik jantung memacu kontraksi berjalan melalui sistem konduksi khusus yang menimbulkan arus listrik lemah yang
menyebar ke seluruh tubuh. Dengan elektroda yang diletakkan pada beberapa tempat dipermukaan tubuh dan dengan menghubungkan elektroda tersebut dengan
alat elektrokardiografi, maka arus listrik tersebut dapat terekam pada kertas elektrokardiogram.
Adapun kegunaan dari EKG adalah sebagai berikut : 1. Dapat menentukan adanya hipertrofi atau pembesaran ruang jantung
2. Dapat menentukan adanya gangguan miokardium 3. Membantu diagnosis spesifik distritmia
4. Membantu diagnosis perikarditis atau efusi pericardium 5. Mengetahui efek berbagai obat terhadap sistem kardiovaskular
6. Dapat menentukan adanya gangguan metabolik atau elektrolit Wahab, 1994
2.3.1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung terdiri dari sel-sel khusus yang berfungsi meneruskan impuls listrik. Sel-sel ini tidak berperan dalam mekanisme kontraksi,
melainkan berperan dalam pengaturan koordinasi aktivitas jantung. Sistem konduksi itu berturut-turut adalah:
1. Nodus Sinoatrial nodus SA, disebut juga sebagai pacu jantung pacemaker merupakan sekumpulan sel yang terletak di sudut kanan atrium kanan dengan
ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm. Nodus SA mengatur ritme jantung 60-100 xmenit dengan mempertahankan kecepatan depolarisasi dan
mengawali siklus jantung dengan sistolik atrium yang dipengaruhi oleh saraf simpatik dan parasimpatik Dharma, 2009; Putra et.al., 1994.
2. Jaras internodal atrium internodal atrial pathway akan meneruskan impuls ke nodus atrioventrikular melalui 3 jaras, yakni: 1 Jaras intermodal anterior yang
meneruskan impuls kebagian atrium kiri dan melintasi bagian anterior septum
Universitas Sumatera Utara
atrium. 2 Jaras internodal media yang meninggalkan bagian posterior nodus SA kemudian ke bagian superior nodus AV, dan 3 Jaras internodal posterior
yang meninggalkan posterior nodus SA menuju bagaian posterior nodus AV. Ketiga jaras ini akan saling berhubungan dan menghantarkan impus dari nodus
SA ke nodus AV Putra et.al., 1994. 3. Nodus Atrioventrikular nodus AV, pada orang dewasa berukuran 2 x 5 mm
dan terletak pada permukaan endokardium pada bagian kanan septum interatrium. Nodus AV menghasilkan impuls 40-60 xmenit dan kecepatan
konduksi 0,05 meterdetik. Impuls dari atrium ini mengalami perlambatan selama 0,07 detik di nodus AV Dharma, 2009.
4. Bundel His bercabang menjadi cabang kiri dan kanan. Cabang bundel kanan right bundle branch menuju septum ventrikel sampai ke dasar muskulus
papilaris anterior. Cabang bundel kiri left bundle branch menembus septum ventrikel dan terbagi menjadi fasikulus anterior yang berperan dalam kontraksi
ventrikel kiri bagian anterior dan superior dan fasikulus posteror yang berperan dalam kontraksi bagian posterior dan inferior ventrikel kiri Putra et.al., 1994.
5. Sistem Purkinje. Cabang bundel His akan berakhir pada sistem purkinje di lapisan subendokardium kedua ventrikel. Serabut purkinje tersebar mulai dari
septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan mengasilkan impuls 20-40 xmenit dengan kecepatan konduksi 4 meterdetik Dharma, 2009.
Gambar 2.1. Sistem Konduksi jantung Sumber : www.nottingham.ac.uk
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Konfigurasi Elektrokardiogram