Pencegahan Demam Rematik Demam Rematik

2.1.7. Pencegahan Demam Rematik

Pencegahan primer demam rematik berarti mengeradikasi Streptokokus saat terjadi infeksi saluran pernafasan bagian atas faringitis dengan pemberian antibiotik yang adekuat. Hal ini bertujuan agar tidak terjadinya demam rematik akut. Diagnosis faringitis yang tepat sangat diperlukan untuk dapat memberikan terapi antibiotik yang tepat juga. Antibiotik akan efektif mengeradikasi Streptokokus dari saluran pernafasan atas dan mencegah demam rematik, apabila diberikan dalam 9 hari sejak munculnya gejala faringitis WHO, 2004. Pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah terjadinya demam rematik berulang dan penyakit jantung rematik. Pencegahan sekunder ini wajib dilakukan pada pasien yang pernah mengalami demam rematik baik dengan atau tanpa adanya gangguan pada katup jantung WHO, 2004. Tabel 2.5. Jadwal yang Dianjurkan untuk Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Streptokokus Pengobatan Faringitis Pencegahan Infeksi Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder 1. Penisilin benzatin G IM 1. Penisilin benzatin G IM a. 600 000-900 000 Unit a. 600 000 Unit untuk pasien untuk pasien 30kg 30 kg setiap 3-4 minggu b. 1 200 000 Unit IM b. 1 200 000 Unit untuk pasien untuk pasien 30kg 30 kg setiap 3-4 minggu 2. Penisilin V oral: 2. Penisilin V oral: 250 mg, 3 atau 4 kali sehari 250mg, dua kali sehari selama 10 hari 3. Eritromisin: 3. Eritromisin: 40mgkgbbhari dibagi dalam 250mg: dua kali sehari 2-4 kali dosis sehari dosis maksimum 1ghari selama 10 hari 4. Sulfadiazin: a. 0,5 g untuk pasien 30kg sekali sehari b. 1 gr untuk pasien 30kg sekali sehari Sumber : Buku Ajar Kardiologi Anak, 1994 Universitas Sumatera Utara Lama pemberian pencegahan sekunder sangat bervariasi, bergantung pada berbagai faktor, yakni: waktu serangan, jumlah serangan demam rematik sebelumnya, usia pertama kali terkena demam rematik, ada atau tidaknya PJR, ada atau tidaknya riwayat keluarga yang menderita PJR, tingkat sosioekonomi dan keadaan lingkungan lainnya WHO, 2004. Makin muda saat terkena demam rematik, makin besar kemungkinan kumat, namun setelah pubertas kemungkinan kumat cenderung menurun. Sebagian besar kumat terjadi pada 5 tahun pertama. Pasien dengan karditis lebih mudah kumat daripada pasien tanpa karditis Wahab, 1994. Tabel 2.6. Durasi Pencegahan Sekunder yang Disarankan Kategori pasien Durasi Pencegahan Pasien tanpa adanya bukti karditis Selama 5 tahun sesudah serangan terakhir atau sekurangnya sampai berusia 18 tahun mana yang lebih lama Pasien dengan karditis Selama 10 tahun sesudah serangan insufisiensi mitral ringan atau terakhir atau sekurangnya karditis yang telah sembuh sampai berusia 25 tahun mana yang lebih lama Penyakit jantung katup berat lainnya Seumur hidup Setelah operasi katup Seumur hidup Sumber : WHO, 2004

2.2. Penyakit Jantung Rematik

Penyakit Jantung Rematik PJR merupakan kerusakan katup jantung yang disebabkan oleh respon imun abnormal terhadap infeksi Streptokokus yang terjadi saat demam rematik sebelumnya Marijon et.al., 2012. PJR lebih sering terjadi pada pasien yang mengalami keterlibatan jantung berat pada serangan demam rematik akut. Walaupun karditis dan deman rematik dapat mengenai perkardium, miokardium dan endokardium, namun kelainan yang menetap hanya ditemukan pada endokardium, terutama katup jantung. Katup yang sering terkena adalah katup mitral dan aorta yang kelainannya dapat berupa insufisiensi tetapi bila penyakit telah berlangsung lama dapat berupa stenosis Madiyono et.al., 2005. Universitas Sumatera Utara