Tabel 3 .1 Aktivitas fisik sehari-hari
22
Kurangi aktivitas
Hindari aktivitas sedenter Misalnya menonton televisi,
menggunakan internet, main game, dll
Persering aktivitas
Mengikuti olahraga rekreasi dan beraktivitas fisik tinggi waktu liburan.
Misalnya jalan cepat, golf, olah otot, bersepeda dan sepak bola.
Aktivitas harian
Kebiasaan berpola hidupsehat. Misalnya : berjalan kaki ke pasar,
menggunakan tangga, menemui rekan kerja secara langsung dan tidak
menggunakan telepon dan jalan dari tempat parkir.
i. Setelah menjalani intervensi modifikasi pola hidup dengan atau tanpa metformin selama 12 minggu, dilakukan penilaian kembali parameter
atropometri berupa IMT, Lingkar Pinggang LP, tekanan darah serta pemeriksaan laboratorium berupa : Kadar CRP, kadar gula darah puasa
dan 2 jam post prandial, serta pemeriksaan profil lipid total kolesterol, Trigliserida, LDL kolesterol, HDL kolesterol oleh Laboratorium Prodia
Cabang Medan. j. Dilakukan analisa parameter hasil ukur penelitian sebelum dan sesudah
intervensi dengan metode statistik yang sesuai.
3.8 Definisi Operasional
1. Subjek penelitian: pasien obesitas yang menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur dipoliklinik rumah sakit di kota Medan dan sudah
memberikan izin tertulisnya untuk mengikuti penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Obesitas : diukur menggunakan indek massa tubuh IMT dan dimasukan dalam kategori obesitas menurut klasifikasi Asia Pasifik IMT
≥ 25 kgm
2
3. Obesitas sekunder: obesitas yang disebabkan oleh adanya penyakitkelainan endokrin sindroma Cushing, Pseudoparatiroidisme dll dan defek genetik.
dan atau menggunakan parameter Lingkar Pinggang LP dengan ukuran 90 cm untuk pria atau 80 cm untuk wanita yang menggunakan alat
meteran biasa.
4. Modifikasi pola hidup: Latihan jasmani selama 30-60 menit, 3-5 kali dalam seminggu dengan target nadi 60-75 dari jumlah nadi maksimal
disamping aktifitas sehari-hari yang harus tetap dilakukan dan perubahan pola makan selama 12 minggu atau lebih.
5. Penambahan Metformin dalam intervensi : Pemberian intervensi farmakologis dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok I
menggunakan Metformin dengan dosis : 3 x 500 mg selama 12 minggu, sedangkan kelompok kedua menggunakan plasebo dengan bentuk, ukuran
dan warna yang sama dengan metformin yang digunakan. 6. Tekanan darah : tekanan darah rata-rata yang diambil dari hasil dua kali
pemeriksaan yang hasilnya dinyatakan dalam satuan mmHg dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa merek Nova.
7. Parameter Antropometri : meliputi berat badan, Indeks Massa Tubuh IMT dan lingkar perut LP.
8. Kadar hs-CRP : merupakan hasil pemeriksaan sampel darah vena pasien yang menggambarkan kadar hs-CRP dalam plasma dengan satuan
miligramliter mgL dengan kadar normal ≤ 10 mgL.Sampel darah untuk
pemeriksaan hs-CRP diambil 2 kali diawal dan diakhir penelitian, diperiksa menggunakan alat Immulite dengan tekhnik Chemiluminescent.
3.9 Analisa Data
• Untuk menampilkan data-data epidemiologi subjek penelitian
digunakan tabulasi untuk menunjukkan gambaran deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
• Untuk menilai perbedaankesamaan parameter antropometri, kadar CRP pada penderita obesitas dengan intervensi modifikasi pola
hidup dengan atau tanpa metformin sebelum intervensi digunakan
uji T-tidak berpasangan.
• Untuk menilai tingkat perbedaan parameter antropometri, kadar CRP sebelum dan sesudah intervensi modifikasi pola hidup
digunakan uji T-berpasangan.
• Untuk menilai tingkat perbedaan parameter antropometri, kadar CRP sebelum dan sesudah penambahan terapi metformin
digunakan ujiT- berpasangan.
• Untuk menilai tingkat perbedaan parameter antropometri, kadar CRP diakhir penelitian antara kelompok dengan modifikasi pola
hidup yang mendapatkan metformin dan yang tidak mendapatkan
metformin digunakan uji T-tidak berpasangan.
• Korelasi pearson untuk menilai korelasi parameter antropometri
dengan kadar CRP.
• Data diolah dan dianalisa dengan menggunakan program SPSS
Version-19 dengan batas kemaknaan p 0,05
3.10 Ethical clearance dan informed concernt