kelainan perkembangan sudut bilik depan yang menghambat aliran akuos humor. Kansky, 2003
Patofisiologi terjadinya ada dua, yang pertama bahwa ketidaknormalan membran atau sel pada trabekular meshwork
adalah mekanisme patologik primer, yang kedua adalah anomali segmen luas, termasuk insersi abnormal muskulus siliaris. Kansky,
2003 2.3.3.1. Glaukoma Kongenital Primer
Glaukoma primer yang dijumpai pada saat baru lahir hingga usia 1 tahun. Kansky, 2003
2.3.3.2. Glaukoma disertai dengan Kelainan Kongenital Disertai dengan penyakit mata misalnya disgenesis segmen
anterior, aniridia juga dengan penyakit sistemik rubella, sindrom Lowe.
2.3.3.3. Glaukoma Sekunder pada bayi dan anak Sebagai contoh glaukoma sekunder akibat retinoblastoma
atau trauma. Skuta, 2009-2010
2.4. Evaluasi Klinis Nervus Optikus
Nervus optikus mengandung jaringan neuroglial, matriks ekstraselular serta pembuluh darah. Nervus optik manusia mengandung
kira-kira 1,2-1,5 juta akson dari sel ganglion retina. Papil nervus optikus atau diskus optikus dibagi atas 4 lapisan yaitu : lapisan nerve fiber dapat
dilihat langsung dengan oftalmoskopi. Lapisan ini diperdarahi oleh arteri retina sentral. Lapisan kedua atau prelaminar region secara klinis dapat
dievaluasi adalah area sentral papil optik. Daerah ini diperdarahi oleh arteri siliaris posterior. Pada nervus optikus dapat diperiksa dengan
oftalmoskop direk, oftalmoskop indirek atau slit lamp yang menggunakan posterior pole lens. Skuta, 2009-2010 Skuta, 2010-2011
Kepala nervus optikus atau diskus optik, biasanya bulat atau sedikit oval dan mempunyai suatu cup sentral. Jaringan antara cup dan pinggir
diskus disebut neural rim atau neuroretinal rim. Pada orang normal, rim ini mempunyai kedalaman yang relatif seragam dan warna yang bervariasi
dari oranye sampai merah muda. Ukuran cup fisiologis dapat sedikit meningkat sesuai umur. Orang kulit hitam yang bukan glaukoma rata-rata
mempunyai diskus yang lebih lebar dan cup-disc ratio lebih besar disbanding emetropia dan hyperopia. CDR saja tidak adekuat menentukan
bahwa diskus optik mengalami kerusakan glaucomatous. Skuta, 2010- 2011
Penting untuk membandingkan mata yang satu dengan sebelahnya karena asimetri diskus tidak biasa pada orang normal. Rasio CDR vertikal
secara normal antara 0,1-0,4 walaupun sekitar 5 orang normal mempunyai rasio CDR yang lebih besar dari 0,6. Asimetris rasio CDR
lebih dari 0,2 terdapat pada kurang dari 1 orang normal. Skuta, 2010- 2011.
2.5. Penatalaksanaan
Pengobatan terhadap glaukoma adalah dengan cara medikamentosa dan operasi. Obat-obat anti glaukoma meliputi:
• Prostaglandin analog-hypotensive lipids • Beta adrenergic antagonist nonselektif dan selektif
• Parasimpatomimetik miotic agents, termasuk cholinergic dan anticholinergic agents.
• Carbinic anhydrase inhibitor oral, topikal • Adrenergic agonists non selektif dan selektif alpha 2 agonist
• Kombinasi obat Hyperosmotics agents. Tindakan operasi untuk glaukoma:
• Untuk glaukoma sudut terbuka
- Laser trabekuloplasti
- Trabekulektomi
- Full-thickness Sclerectomy
- Kombinasi bedah katarak dan filtrasi
• Untuk glaukoma sudut tertutup
- Laser iridektomi
- Laser gonioplasti atau iridoplasti perifer
• Prosedur lain untuk menurunkan tekanan intraokuli
- Pemasangan shunt
- Ablasi badan siliar
- Siklodialisis
- Viskokanalostomi
• Untuk glaukoma kongenital
- Goniotomi dan trabekulotomi
2.6. Patogenesis