Definisi Patofisiologi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Glaukoma merupakan suatu kumpulan gejala yang mempunyai suatu karakteristik optik neuropati yang berhubungan dengan hilangnya lapangan pandang. Walaupun kenaikan tekanan intra okuli adalah salah satu dari faktor risiko primer, ada atau tidaknya faktor ini tidak merubah definisi penyakit. Skuta, 2009-2010

2.2. Patofisiologi

Terdapat tiga faktor penting yang menentukan tekanan bola mata, yaitu : 1. Jumlah produksi akuos oleh badan siliar 2. Tahanan aliran akuos humor yang melalui sistem trabekular meshwork-kanalis Schlem. 3. Level dari tekanan vena episklera. Umumnya peningkatan TIO disebabkan peningkatan tahanan aliran akuos humor. Akuos humor dibentuk oleh prosesus siliaris, dimana masing- masing prosesus ini disusun oleh lapisan epitel ganda, dihasilkan 2-2,5 ulmenit mengalir dari kamera okuli posterior, lalu melalui pupil mengalir ke kamera okuli anterior. Sebagian besar akan melalui sistem vena, yang terdiri dari jaringan trabekulum, justakanalikuler, kanal Schlem dan selanjutnya melalui saluran pengumpul collector channel. Aliran akuos humor akan melewati jaringan trabekulum sekitar 90. Sebagian kecil akan melalui struktur lain pada segmen anterior hingga mencapai ruangan supra koroid, untuk selanjutnya akan keluar melalui sklera yang intak atau serabut saraf maupun pembuluh darah yang memasukinya. Jalur ini disebut juga jalur uvoesklera 10-15 Svern P, et.al., 2008 Lee BL et.al., 1998 Nutheti R, et.al, 2006 Freeman EE, et.al, 2008. Tekanan bola mata yang umum dianggap normal adalah 10-21 mmHg. Pada banyak kasus peningkatan bola mata dapat disebabkan oleh peningkatan resistensi aliran akuos humor. Beberapa faktor risiko dapat menyertai perkembangan suatu glaukoma termasuk riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, ras, genetik, variasi diurnal, olahraga, obat-obatan. Svern P, et.al., 2008 Freeman EE, et.al, 2008. Proses kerusakan papil saraf optik cupping akibat tekanan intra okuli yang tinggi atau gangguan vaskular ini akan bertambah luas seiring dengan terus berlangsungnya kerusakan jaringan sehingga skotoma pada lapangan pandang makin bertambah luas. Pada akhirnya terjadi penyempitan lapangan pandang dari ringan sampai berat. Svern P, et.al., 2008 Nutheti R, et.al, 2006 Glaucomatous optic neuropathy adalah tanda dari semua bentuk glaukoma. cupping glaucomatous awal terdiri dari hilangnya akson-akson, pembuluh darah dan sel glia. Perkembangan glaucomatous optic neuropathy merupakan hasil dari berbagai variasi faktor, baik instriksi maupun ekstrinsik. Kenaikan TIO memegang peranan utama terhadap perkembangan glaucomatous optic neuropathy. Svern P, et.al., 2008 Terdapat dua hipotesis yang menjelaskan perkembangan glaucomatous optic neuropathy, teori mekanik dan iskemik. Teori mekanik menekankan pentingnya kompresi langsung serat-serat akson dan struktur pendukung nervus optikus anterior, dengan distorsi lempeng lamina kribrosa dan interupsi aliran aksoplasmik, yang berakibat pada kematian sel ganglion retina RGCs. Teori iskemik fokus pada perkembangan potensial iskemik intraneural akibat penurunan perfusi nervus atau proses instrinsik pada nervus optikus. Gangguan autoregulasi pembuluh darah mungkin menurunkan perfusi dan mengakibatkan gangguan saraf. Pembuluh darah optik secara normal meningkat atau menurunkan tekanannya memelihara aliran darah konstan, tidak tergantung TIO dan variasi tekanan darah. Svern P, et.al., 2008 Lee BL et.al., 1998 Pemikiran terbaru tentang glaucomatous optic neuropathy mengatakan bahwa kedua faktor mekanik dan pembuluh darah mungkin berperan terhadap kerusakan. Glaukoma adalah seperti suatu kelainan family heterogen dan kematian sel ganglion terlihat pada glaucomatous optic neuropathy yang bermediasi oleh banyak faktor.

2.3. Klasifikasi