Deskripsi Permasalahan Penelitian
C. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karanganyar
Seluruh ruangan pada PD.BPR BKD Karanganyar yaitu 16 (enam belas) ruang yang terdapat pada lantai I dan lantai 2. Unit-unit kantor yang berhubungan dengan pelayanan terhadap masyarakat berada di lantai I, selain itu juga terdapat unit utama yang berada di lantai I yaitu ruang direktur utama. Praktis semua aktivitas semua terpusat di lantai I sehingga lantai I ini dikatakan sebagai lantai utama pada PD.BPR Bank Karanganyar.
Penataan ruang kantor merupakan pengaturan tempat pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, serta pengaturan peralatan dan perlengkapan kantor yang mendukung pelaksanaan pekerjaan dan mempertimbangkan luas lantai yang tersedia. Penataan ruang kantor dimaksudkan untuk memperlancar pekerjaan yang menjadi tugas dan wewenang pegawai yang menempatinya, serta agar dapat memaksimalkan ruangan yang ada pada suatu kantor.
Pada lantai I PD.BPR KD Karanganyar terbagi menjadi beberapa ruangan diantaranya ruang counter, ruang direktur, ruang pengawasan dan ruang keuangan. Setiap ruangan kantor diatur secara terpisah, namun pada ruangan counter dan ruangan kredit menggunakan tipe semi terbuka dengan menggunakan Pada lantai I PD.BPR KD Karanganyar terbagi menjadi beberapa ruangan diantaranya ruang counter, ruang direktur, ruang pengawasan dan ruang keuangan. Setiap ruangan kantor diatur secara terpisah, namun pada ruangan counter dan ruangan kredit menggunakan tipe semi terbuka dengan menggunakan
karena berinteraksi langsung dengan nasabah, akan tetapi ruangan ini masih terhalang ruangan tabungan yang menyebabkan kurang lancarnya sistem kerja dan waktu banyak yang terbuang apabila ada nasabah yang mengajukan perkreditan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Informan II wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:
menjadikan tempat lebih mudah dalam melaksanakan pekerjaan dan lebih memudahkan nasabah melakukan transaksi serta pengawasan bisa dilakukan secara optimal, tetapi dengan keadaan ruangan counter dan ruang kredit yang terpisah oleh ruang tabungan maka pekerjaan para
Semua kegiatan utama terpusat pada lantai I dan ruangan yang tidak terlalu luas maka penataan ruang-ruang di sini sangat diperhatikan sekali. Penataan ruang yang baik tidak hanya penataan yang rapi, bersih dan nyaman saja, namun juga harus memperhatikan luas ruangan yang dibutuhkan berdasarkan jumlah pegawai dan jenis pekerjaan yang diselesaikan serta penempatan ruang yang sesuai dengan prosedur kerja. Beberapa informan yang peneliti wawancarai mengeluhkan masalah alokasi ruang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Seperti yang diungkapkan informan IV wawancara tanggal 12 Juli 2011 yang menyatakan bahwa:
perpusatnya kegiatan. Meskipun pegawai tidak terlalu banyak namun banyak nasabah yang datang setiap harinya. Tapi apa boleh buat, kami hanya pegawai yang tinggal nempati saja. Paling kami hanya harus pintar- perpusatnya kegiatan. Meskipun pegawai tidak terlalu banyak namun banyak nasabah yang datang setiap harinya. Tapi apa boleh buat, kami hanya pegawai yang tinggal nempati saja. Paling kami hanya harus pintar-
Penataan ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar belum mengikuti alur prosedur kerja karena bagian counter dalam melaksanakan pekerjaan, nasabah setelah datang mengambil nomor urut kemudian berjalan ke arah slip untuk menuliskan kebutuhannya misalnya akan menabung, pengambilan uang kemudian menuju ke ruang tunggu guna menunggu nomor antrian. Setelah menuju didepan counter dan menyerahkan slip kepetugas kemudian menunggu proses transaksi selesai. Hal ini akan mempersulit nasabah dan pegawai melakukan transaksi, akan tetapi masih ada ruangan yang terlalu sempit dan masih ada ruangan yang terpisah sehingga pekerjaan pegawai kurang efisien dan banyak waktu yang terbuang.
2. Kinerja Pegawai Kantor PD. BPR BKD Karanganyar
Penataan ruang kantor merupakan salah satu hal yang penting bagi sebuah instansi atau organisasi hal ini dikarenakan kantor merupakan tempat pegawai melakukan aktifitas pekerjaan yang diamanatkan kepada mereka. Kondisi atau lingkungan kerja yang nyaman akan dapat tercapai salah satunya dengan penataan ruang kantor yang baik.
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga kinerja pegawai akan maksimal. Kinerja pegawai dapat dilihat dimana pegawai bekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tata ruang kantor sangat mempengaruhi kinerja pegawai kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam bekerja. Seperti yang diungkap informan IV wawancara tanggal 12Juli 2011 yang menyatakan bahwa:
naik turun tangga sehingga pekerjaan tertunda. Setelah pekerjaan dari lapangan harus di iput di ruang atas dan kadang terjadi kesalahan harus bolak- naik turun tangga sehingga pekerjaan tertunda. Setelah pekerjaan dari lapangan harus di iput di ruang atas dan kadang terjadi kesalahan harus bolak-
untuk naik turun tangga dalam m Tata ruang yang tidak memadai akan mengakibatkan penurunan efisiensi
kerja pegawai. Penataan ruang yang baik, yang sesui dengan prinsip-prinsip, asas- asas, dan selaras dengan tujuan dan manfaat kantor akan dapat berpengaruh baik pula bagi para pegawai. pengaruh penataan ruang kantor yang baik bagi pegawai akan membuat pegawai merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugas serta kewajibannya, sehingga pekerjaan akan berjalan dengan lancar dan efisiensi kerja akan dapat tercapai.
3. Tata Ruang Kantor PD. BPR BKD Karanganyar dalam mendukung efisiensi kerja pegawai
Tata ruang kantor merupakan sebuah pengaturan tempat pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya beserta pengaturan perlengkapan dan peralatan kantor sebagai sarana dan prasarana yang ada didalamnya. Tata ruang kantor dimaksudkan untuk memperlancar pekerjaan yang menjadi tugas dan wewenang pegawai yang menempatinya serta agar dapat memaksimalkan ruangan yang ada pada suatu kantor atau instansi tertentu.
Ruang kantor PD.BPR BKD Karanganyar menggunakan tipe ruang dengan tata ruang tertutup, didalam ruangan tersebut terdapat sekat atau tembok pemisah yang membetuk ruangan yang menjadi ruang kerja pegawai sekaligus yang menjadi pemisah bagi masing-masing pegawai yang ada disitu.
Ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar berukuran 15 m x 30 m sehingga terkesan luas dan lega. Didalam ruangan terdapat beberapa ruangan disisi kanan dan kiri ruangan. Ruangan-ruangan tersebut menggunakan tipe tertutup. Disisi kanan ruangan terdapat ruang tunggu, ruang counter, ruang tabungan, ruang kredit dan ruang pengawas. Dan disebelah kiri ruangan terdapat ruang kabag operasional, ruang jaminan, ruang brangkas, ruang direktur dan Ruang kantor PD. BPR BKD Karanganyar berukuran 15 m x 30 m sehingga terkesan luas dan lega. Didalam ruangan terdapat beberapa ruangan disisi kanan dan kiri ruangan. Ruangan-ruangan tersebut menggunakan tipe tertutup. Disisi kanan ruangan terdapat ruang tunggu, ruang counter, ruang tabungan, ruang kredit dan ruang pengawas. Dan disebelah kiri ruangan terdapat ruang kabag operasional, ruang jaminan, ruang brangkas, ruang direktur dan
a. Penempatan peralatan dan perlengkapan kantor PD. BPR
BKDKaranganyar
Dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, seorang pegawai membutuhkan peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai dan menunjang pekerjaan tersebut. Peralatan dan perlengkapan tersebut memerlukan penempatan yang tepat agar aktivitas pekerjaan yang dilakukan pegawai dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan prosedur.
Peralatan yang ada di bagian counter dan sub-sub bagian di bawahnya dapat dikatakan cukup lengkap dan sesuai dengan pekerjaan di masing-masing bagian. Semua kegiatan tersebut lebih banyak membutuhkan peralatan berupa komputer, printer, scanner, lemari arsip, fillingcabinet, brankas, dan lain-lain. Sedangkan perlengkapan yang dibutuhkan berupa alat tulis kantor (ATK) seperti pulpen, pena, pensil, spidol, kertas, tinta spidol, tinta printer, tip-ex dan lain sebagainya. Sarana komunikasi yang disediakan adalah pesawat telepon yang ada di setiap ruang di bagian dan sudah di sambungkan secara paralel ke ruang-ruang lainnya, sehingga memudahkan komunikasi lintas bagian. Sedangkan prasarana lainnya antara lain jam dinding, radio, televisi, dan satu set sofa yang diletakkan di ruang direktur utama.
Penataan peralatan dan perlengkapan kantor mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai. Namun, berdasarkan observasi yang peneliti lakukan letak peralatan dan perlengkapan tidak berdekatan dengan tempat duduk pegawai. Misalnya lemari arsip atau filling cabinet yang diletakkan di pojok ruangan, tidak di dekat tempat duduk pegawai yang menggunakan file atau arsip tersebut. Hal ini menghambat kerja para pegawai karena harus bolak- balik ketika membutuhkan file atau arsip tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh informan III wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa: Penataan peralatan dan perlengkapan kantor mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh pegawai. Namun, berdasarkan observasi yang peneliti lakukan letak peralatan dan perlengkapan tidak berdekatan dengan tempat duduk pegawai. Misalnya lemari arsip atau filling cabinet yang diletakkan di pojok ruangan, tidak di dekat tempat duduk pegawai yang menggunakan file atau arsip tersebut. Hal ini menghambat kerja para pegawai karena harus bolak- balik ketika membutuhkan file atau arsip tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh informan III wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:
Penataan ruang beserta peralatan dan perlengkapan kantor yang baik mempunyai pengaruh bagi pegawai. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan V wawancara tanggal 12 juli 2011 sebagai berikut:
perlengkapan di kantor ini sudah lebih dari cukup. Masalah penempatannya saya kira tidak ada masalah, yang penting tidak mengnggu
Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan II wawancara tanggl 12 Juli 2001 sebagai berikut:
memang berada dibelakang sehingga kalau membutuhkan arsip harus mengambilnya disana. Ini membuat pekerjaan
Dari beberapa wawancara diatas dapat diketahui bahwa tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor yang cukup dapat membuat pekerjaan menjadi lebih cepat diselesaikan, sehingga dapat menghemat waktu serta tenaga. Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dan peralatan yang tidak diletakakan di dekat pegawai akan menghambat pekerjaan dan efisiensi kerja tidak tercapai.
Selain penataan peralatan, perlengkapan seperti kertas, pulpen, pensil dan alat tulis lainnya, sebaiknya juga diletakkan dekat dengan pegawai. Kertas untuk print sebaiknya diletakkan di meja komputer atau di dekat printer agar mudah dan cepat diambil jika dibutuhkan. Namun, yang tampak bahwa di meja pegawai adalah berkas-berkas pekerjaan yang menumpuk dan berserakan, sehingga tidak menyisakan tempat untuk meletakkan alat-alat tulis. Sedangkan kertas juga Selain penataan peralatan, perlengkapan seperti kertas, pulpen, pensil dan alat tulis lainnya, sebaiknya juga diletakkan dekat dengan pegawai. Kertas untuk print sebaiknya diletakkan di meja komputer atau di dekat printer agar mudah dan cepat diambil jika dibutuhkan. Namun, yang tampak bahwa di meja pegawai adalah berkas-berkas pekerjaan yang menumpuk dan berserakan, sehingga tidak menyisakan tempat untuk meletakkan alat-alat tulis. Sedangkan kertas juga
Dalam menjalankan pekerjaan, selain harus dilengkapi dengan peraatan dan perlengkapan yang memadai, pegawai juga membutuhkan suasana ruangan `yang aman dan nyaman. Aman artinya terbebas dari berbagai gangguan dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan nyaman artinya kondisi yang menyenangkan hati dan pikiran serta membuat pegawai betah berada di ruangan tersebut. Suasana kantor yang tidak gaduh, tenang, terang, dan tidak sempit akan membuat pegawai merasa nyaman, sehingga dapat menimbulkan semangat kerja pada para pegawai.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan dalam penataan ruang kantor, yaitu:
a. Cahaya atau penerangan Penerangan yang ada harus sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu terang
tetapi juga tidak terlalu gelap. Dengan sistem penerangan yang baik, diharapkan para pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik, kenyamanan dalam bekerja dapat tercapai dan akan memperkecil tingkat kesalahan pegawai, sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas pegawai.
Penerangan atau pencahayaan di seluruh ruang tata kantor PD. BPR BKD Karanganyar menggunakan cahaya kombinasi, yaitu perpaduan antara cahaya buatan dengan cahaya matahari. Cahaya buatan berasal dari lampu TL (neon) yang ditutupi semacam teralis yang terbuat dari aluminium dan lampu esensial. Sedangkan cahaya matahari yang ikut menerangi ruangan berasal dari jendela kaca warna bening. Namun, pada ruang-ruang tersebut terdapat perbedaan dalam besarnya kombinasi cahaya ini. Misalnya, pencahayaan di ruang direktur utama dan ruang keuangan lebih dominan berasal dari lampu buatan yaitu TL (neon) yang berdaya 40 watt, karena walaupun memiliki jendela kaca yang besar di sisi ruangan tetapi jendela tersebut selalu tertutup gordyn warna putih dan jarang sekali dibuka. Informan 1 wawancara tanggal 12 Juli 2011 menyatakan:
Gordyn nya memang sengaja ditutup karena silau jika dibuka.Saya rasa Gordyn nya memang sengaja ditutup karena silau jika dibuka.Saya rasa
Seperti yang diungkapkan oleh informan II wawancara pada tanggal 12 Juli 2011 seperti berikut:
Hal ini diperkuat oleh pernyataan informan III wawancara tanggal 12 Juli 2001 sebagai berikut:
di luar. Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, walaupun dengan
ruangan yang relatif sama ternyata memiliki pertimbangan sendiri dalam sistem pencahayaannya. Masing-masing keputusan untuk jenis pencahayaan di suatu ruangan memiliki dasar alasan. Yang penting adalah ruangan tersebut harus cukup cahaya, karena para pegawai akan lebih efisien dalam bekerja jika ditunjang oleh pencahayaan yang baik.
Dengan adanya cahaya matahari maupun lampu TL (neon) dan esensial, sudah cukup memberikan penerangan bagi direktur di ruangannya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Informan IV wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:
Di kantor PD.BPR BKD Karanganyar, cahaya sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Cahaya dalam ruangan diusahakan dapat memancar dengan cukup dan tepat ke segala penjuru ruangan, agar pegawai lebih Di kantor PD.BPR BKD Karanganyar, cahaya sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Cahaya dalam ruangan diusahakan dapat memancar dengan cukup dan tepat ke segala penjuru ruangan, agar pegawai lebih
b. Warna Bagi suatu kantor, warna tidak hanya berfungsi untuk memperindah
ruangan saja. Namun, warna juga memiliki pengaruh yang penting pada kejiwaan pegawai. Dengan pemilihan warna yang tepat bagi ruangan, maka akan dapat menumbuhkan kegembiraan dan kenyamanan dalam bekerja. Dengan kegembiraan dan kenyamanan yang dirasakan pegawai, akan meningkatkan semangat pegawai dalam bekerja, sehingga efisiensi dapat tercapai. Warna yang dipilih untuk ruangan-ruangan di gedung ini adalah warna putih yang menimbulkan hawa sejuk.
Sebagaimana yang diungkapkan Informan III wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:
Hal ini diperkuat dengan informan II wawancara tanggal 12 Juli 2001 bahwa:
Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, pemilihan warna pada ruangan menjadi penting karena setiap warna memiliki pengaruh yang berbeda- beda. Jika kita memilih warna yang tidak cocok, maka akan membuat suasana ruangan menjadi tidak nyaman. Dengan suasana ruangan yang tidak nyaman, akan membuat pegawai tidak betah berada di ruangan, sehingga efisiensi dan produktivitas pegawai akan menurun.
c. Udara c. Udara
sudah memakai AC sedangkan dulu hanya kipas angin biasa Semua ruangan di gedung ini dilengkapi dengan AC, yang jumlah di
masing-masing ruangan berbeda sesuai dengan kebutuhan. Jika ruangannya tergolong sempit dengan pegawai yang sedikit maka AC yang dipasang cukup satu saja. Namun, jika pegawai yang ada di ruangan relatif banyak, maka ruangan tersebut dipasangi 2 (dua) buah AC. Seperti yang diungkapkan Informan II wawancara tanggal 12 Juli 2011 bahwa:
saja sudah dingin apalagi kalau ditambah lagi, nanti ada pegawai yang
Dikantor PD. BPR BKD Karanganyar suhu udara sangat penting bagi kenyamanan dan kesehatan pegawai. Suhu yang sesuai dapat menciptakan semangat para pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan. Dengan semangat kerja yang tinggi, produktivitas kerja akan meningkat dan efisiensi kerja pun dapat tercapai.
d. Suara Suara berpengaruh terhadap kelancaran pegawai dalam melaksakan
pekerjaan. Suara gaduh dan bising akan mengganggu konsentrasi pegawai dalam pekerjaan. Suara gaduh dan bising akan mengganggu konsentrasi pegawai dalam
selalu menyetel musik dari komputer. Adanya musik ini tidak mengganggu, justru membuat pegawai semangat bekerja. Selain itu musik membuat pegawai betah di kantor karena serasa berada di rumah sendiri. Suara yang mengganggu itu jika ada nasabah yang berbincang-bincang atau marah-marah karena antrinya kelamaan yang mengganggu
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan adanya musik justru membuat pegawai betah dan meningkatkan semangat dalam bekerja, sedangkan suara yang gaduh dan bising membuat konsentrasi pegawai dalam bekerja menjadi terpecah.