n = 49.522 1 + 49.522.0,1²
= 99,79
maka jumlah sampelnya 100 responden yang akan diambil sebagai sampel.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
sugiyono,2008:120. Berdasarkan teknik sampel yang ada dalam nonprobability sampling penulis menggunakan metode purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sugiyono, 2008 : 122. Pengambilan sampel dengan metode ini
bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria tersebut adalah responden yang
menggunakan jasa bank syariah dan responden ini memiliki informasi untuk diteliti.
E. Data yang diperlukan
Bila dilihat Dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sugiyono, 2008:193:
1 data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli tidak melalui perantara.
2 Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh orang lain.
Data yang digunakan adalah data primer dengan proses data sebagai berikut: adapun data berupa penilaian nasabah dari bank
syariah yang berada di Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Isi kuesioner berupa indikator yang telah dijelaskan pada operasional
variabel.
F. Teknik pengumpulan Data
Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan
data dapat
dilakukan dengan
Sugiyono,2008:193: 1
wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antar peneliti dan responden
2 kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seoerangkat pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
3 Observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang
tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan Dalam melakukan penelitian ini adalah teknik kuisioner. Dalam hal ini, peneliti membuat
beberapa daftar pertanyaan untuk kemudian disebarkan kepada responden yang kan diteliti.
G. Analisis Data dan Teknis Analisis
Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner nasabah akan diolah. Data yang telah diolah akan dianalisis dengan tahapan berikut :
1. Mengidentifikasi lingkungan eksternal peluang dan ancaman dan
lingkungan internal kekuatan dan kelemahan perusahaan. 2.
Menganalisis lingkungan internal dengan menggunakan matriks IFE untuk
mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan
utama perusahaan.Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam membuat
matriks IFE adalah : a.
Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada kolom pertama.
b. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor pada kolom
kedua dengan skala mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 paling penting. Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden dengan menggunakan skala likert adalah 1 tidak penting, 2 kurang penting, 3 biasa, 4 penting
dan 5 sangat penting. Bobot pada masing-masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan relatif setiap faktor
agar berhasil dalam industri. Selanjutnya dari hasil tersebut diambil rataannya dan dibagi dengan total rataan untuk
mendapatkan nilai bobot semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0.
c. Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan. Rating diperoleh dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dengan skala likert yang digunakan
adalah 4 kekuatan utama, 3 kekuatan kecil, 2 kelemahan kecil dan 1 kelemahan utama. Kemudian dari hasilnya diambil
rataannya. d.
Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh skor pada kolom 4.
e. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk
memperoleh totalskor pembobotan bagi perusahaan. Nilai rataan adalah 2,5, jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa secara
internal perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi internal kuat.
Tabel III. 3 Matriks faktor strategi internal
Faktor –faktor Strategi Internal
Bobot a
Rating b
Skor a x b
Kekuatan 1
2 Kelemahan
1 2
Total 1,00
Sumber : Fredy Rangkuti, 2008:25
3. Menganalisis lingkungan eksternal dengan menggunakan matriks
EFE untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan.Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam
membuat matrik EFE adalah : a.
Menyusun daftar peluang dan ancaman pada kolom pertama. b.
Memberikan bobot untuk masing-masing faktor mulai dari 0,0 tidakpenting sampai 1,0 sangat penting pada kolom kedua.
Bobot ditentukandengan
mengajukan pertanyaan
kepada responden dengan menggunakan skala likert. Skala likert yang
digunakan adalah 1 tidak penting, 2kurang penting, 3 biasa saja, 4 penting dan 5 sangat penting. Bobot pada masing-
masing faktor berfungsi untuk menunjukkan kepentingan relatif setiap faktor agar berhasil dalam industri. Selanjutnya, hasil dari
pertanyaan dengan skala ordinal, diambil rataannya dan dibagi dengan total rataan untuk mendapatkan nilai bobot.
c. Menghitung rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor
dengan memberikan skala mulai dari 4 respon superior, 3 respon di atas rataan, 2 respon rataan dan 1 respon di bawah
rataan. Rating yang diberikan mengindikasikan seberapa efektif perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman yang timbul.
Rating diperoleh dengan mengajukan pertanyaan kepada responden. Hasil dari pertanyaan tersebut diambil rataannya, yang
nantinya digunakan pada matriks EFE.
d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3
untuk memperoleh skor pada kolom 4. e.
Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan. Nilai 1 pada
matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang-peluang untuk menghindari ancaman-
ancaman. Sedangkan nilai 4 menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu memanfaatkan peluang dengan baik untuk
menghindari ancaman. Nilai 2,5 menunjukkan perusahaan mampu merespon situasi eksternal secara rataan.
Tabel III. 4 Matriks faktor strategi eksternal
Fakto – factor Strategi Eksternal
Bobot a
Rating b
Skor a x b
Peluang 1
2 Ancaman
1 2
Total 1,00
Sumber : Fredy Rangkuti, 2008:24 4.
Melakukan analisis dengan matriks SWOT untuk mendapatkan alternatif-alternatif strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan
berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Matrik SWOT menghasilkan 4 alternatif
strategi, yaitu : a.
Strategi SO Strenght-Opportunity adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
b. Strategi ST Strenght-Threat adalah strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c.
Strategi WO Weakness-Opportunity merupakan strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan. d.
Strategi WT Weakness-Threat merupakan strategi yang didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan yang ada dan
menghindari ancaman.
Tabel III. 5 Matriks SWOT
IFE EFE
Strenghts S Weaknesses
W
Opportunities O
Strategi SO Strategi WO
Threats T Strategi ST
Strategi WT
Sumber : Fredy Rangkuti,2008:31 Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah :
a. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.
b. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.
c. Membuat daftar kekuatan internal perusahaan.
d. Membuat daftar kelemahan internal perusahaan.
e. Mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal, serta
mencatat hasilnya dalam strategi SO. f.
Mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal, serta mencatat hasilnya dalam strategi WO.
g. Mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, serta
mencatat hasilnya dalam strategi ST.
h. Mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal, serta
mencatat hasilnya dalam strategi WT.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian