bisnis, apabila konsep strategi tidak jelas, keputusan yang diambil akan bersifat subyektif dan berdasr pada intuisi dan mengabaikan keputusan
yang lain. Oleh karena itu, setiap bisnis dituntut untuk menentukan strategi-strategi yang tepat, aktif dan rasional untuk mencapai tujuan
perusahaan, mengimplementasikan misinya dan unggul dalam menghadapi persaingan kompetitif dibandingkan dengan strategi-strategi pesaing.maka
dari itu penulis tertarik untuk meneliti strategi persaingan Bank Syariah dengan
judul “Strategi
Persaingan Bak
Syariah Terhadap
Konvensional” Studi Kasus Di Kecamatan Bukit Kecil Palembang
B. Rumusan Masalah Bank
1. Faktor-faktor internal apakah yang menjadi kekuatan dan
kelemahan bagi Bank Syariah 2.
Faktor-faktorEksternal apakah yang menjadi peluang dan ancaman bagi Bank Syariah
3. Bagaimana Menyusun Strategi Persaingan yang tepat dan efektif
bagi Bank Syariah dalam menghadapi persaingan
C. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi Faktor-faktor lingkungan internal kekuatan dan
Kelemahan yang dimiliki Bank Syariah 2.
Mengidentifikasi Faktor-faktor lingkungan Eksternal peluang dan ancaman yang dimiliki Bank Syariah
3. Merumuskan alternatif strategi persaingan yang sesuai bagi Bank
Syariah dalam menghadapi persaingan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi dan pengetahuan penulis mengenai langkah-langkah pihak perbankan
khusunya Bank Syariah di Kecamatan Bukit Kecil dalam mengatasi persaingan terhadap Bank Konvensional.
2. Bagi Tempat Penelitian
Penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk mengevaluasi, melengkapi, dan memperbaiki apa saja yang telah
dilakukan terutama dalam hal persaingan Bank Syariah terhadap Bank Konvensional di Kecamatan Bukit Kecil .
3. Bagi Almamater
Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan peneltian lainnya yang berkaitan dengan strategi
persaingan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Sebelumnya
Hadawiah 2009 dalam penelitianya berjudul Strategi Memenangakan Persaingan dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di
Makasar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat. Perumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah Strategi apa yang diterapkan
oleh surat kabar harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam memenangkan persaingan dalam pemasaran. Adapun tujuanya
untuk Untuk mengkaji strategi pemasaran yang digunakan oleh Harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam memenangkan
strategi persaingannya dan Untuk mengkaji bauran pemasaran yang dilakukan oleh Harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat
dalam mempertahankan pangsa pasarnya. Terdapat dua variabel yanmg digunakan yaitu strategi
memenagkan persaingan dan pemasaran surat kabar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung,
observasi dan data dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga surat
kabar ini melakukan persaingannya dalam pemasarannya sangat berdampak pada peningkatan oplah, Harian Fajar mengalami
perkembangan fluktuatif, Tribun Timur mengalami kenaikan yang signifikan dan Pedoman Rakyat mengalami penurunan drastic. Kedua,
strategi dari marketing mix produk, harga, distribusi dan promosi ketiga surat kabar ini masing-masing mempunyai strategi sendiri-
sendiri yang berbeda dalam pelaksanaanya. Ketiga, dalam pelaksanaan strategi pemasaran dan bauran pemasaran yang digunakan ternyata ada
diantaranya Pedoman Rakyat belum mampu memenuhi tujuan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya.
Zanikhan 2009 dalam penelitianya yang berjudul Strategi Persaingan PT. Bank Sumsel Syariah Cabang Palembang. Perumusan
masalah dalam penelitian tersebut adalah bagaimana kekuatan dan kelemahan strategi persaingan PT. Bank Sumsel Syariah Cabang
Palembang dan bagaimana ancaman dan peluang yang dihadapi Bank
Sumsel Syariah Cabang Palembang. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan PT. Bank Sumsel Syariah
Cabang Palembang dan untuk mengetahui ancaman dan peluang yang dihadapi oleh Bank Sumsel Syariah Cabang Palembang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Tempat penelitian adalah D3 Perbankan syariah IAIN Raden Fatah Palembang. Variabel dan
masing-masing indicator yang digunakan adalah startegi persaingan dengan indikator kekuatan dan kelemahan: Bank milik pemerintah,
amanh, banyak dikenal, biaya transaksi wajar, pelayanan, fasilitas, tersebar, ragam jasa, nisbahbagi hasil jumlah kantor kas ditawarkan
Bank Sumsel Syariah itu sendiri. Dan indikator peluang dan ancaman: Kedekatan pada masyarakat, kerjasama, banyaknya Bank Syariah,
teknologi, ekonomi, produk persaingan, bunga bank konvensional, pesaing sesama bank syariah, pendapatan, budaya peraturan. Data
yang digunakan adalah data primer, dan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skla likert. Teknik ananlisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan realibilitas, analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Hasil analisa yang didapat maka strategi untuk meningkatkan
jumlah penumpang adalah indikator Bank Sumsel Syariah dari Internal mengenai Fasilitas yang diberikan oleh Bank sumsel Syariah dianggap
lebih penting oleh responden karena fasilitas yang diberikan oleh Bank Sumsel Syariah telah membantu masyarakat dalam menjalankan
transaksinya, dengan nilai yang didapat adalah 4.62 dan nilai paling kecil dan dianggap tidak penting adalah 3.34 dengan indikator Bank
Sumsel Syariah milik daerah Sumsel. Indikator Bank Sumsel Syariah dari Eksternal mengenai Pesaing yang bervariatif yang dianggap
lebih penting oleh responden karena pesaing yang begitu bervariatif membuat responden memberikan pilihan atau menganggap paling
penting dengan nilai yang didapat adalah 456 dan nilai paling kecil dan dianggap tidak penting adalah 229 dengan indikator Kerjasama
dengan pihak lain dianggap kurang penting oleh responden.
Nurtejo yudi asworo 2007 dalam penelitianya berjudul Strategi Bersaing Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia
Dengan Pendekatan Space Matrik. Perumusa masalah adalah bagaimana merumuskan strategi bersaing jurusan Teknik Industri UII.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dimiliki oleh jurusan Teknik
Industri. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik
wawancara yang dilakukan oleh pihak jurusan berdasarkan hasil brainstorming para pakar. Dengan terlebih dahulu menggunakan Input
Stage yang berupa data IFE,EFE dan Matriks Kompetitif Profil, dan menggunakan tahap Matching dengan menggunakan metode SPACE
Matriks dan tahap keputusan atau Decision Stage menggunakan QSPM,maka diketahui peluang minat mahasiswa memiliki bobot
0,125 dengan rating 4 menandakan ditengah kompetisi yang begitu tinggi minat mahasiswa pada jurusan Teknik Industri masih tetap
tinggi. akan tetapi ancaman yang paling tinggi adanya perkembangan teknologi dengan bobot 0,125 dengan rating 3.Kekuatan dari jurusan
TI UII terletak pada kualitas mahasiswa dengan bobot 0,134 dengan rating menandakan TI UII mempunyai keunggulan dibanding
pesaingnya,sedang kelemahan terbesar dari sektor promosi yang merupakan kelemahan tertinggi. Dari hasil tersebut maka yang harus
dilakukan jurusan TI UII adalah strategi petumbuhan intensif melalui
mempertahankan kualitas dosen dan mahasiswa dengan orientasi kepuasan
pasar, mempertahankan
akreditasi unggul,
dan mengembangkan pertumbuhan pasar yang agresif growth oriented
strategy.
2. Landasan Teori
a. Strategi Persaingan
Sebelum mengetahui defenisi strategi persaingan terlebih dahulu harus diketahui pengertian strategi. Menurut Chandler
dalam Mudrajad Kuncoro,2008:1 Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkanya aksi
dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan persaingan adalah keadaan ketika
organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang didiginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat
survei, atau
sumber daya
yang dibutuhkan.Mudrajad
Kuncoro,2008:86. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa strategi persaingan merupakan penentuan tujuan jangka panjang ketika
ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang didiginkan. Adapun pilihan strategi bersaing yang
bisa diterapkan dalam perusahaan akan diuraikan masing-masing pendekatan itu.
1 Strategi Bersaing Generik Versi Porter
Pada pendekatan
yang dikemukakan
Porter Mudrajad Kuncoro, 2005:90, terdapat dua factor yang
diperhitungkandalam menciptakan strategi bersaing yang “tepat”. Pertama, didasarkan pada keunggulan kompetitif
organiasi. Menurut porter keunggulan kompetitif hanya akan diperoleh lewat salah satu dari sumber: bisa dari
keunggulan menciptakan biaya yang rendah cost leadership, atau dari kemampuan organisasi untuk
menjadi berbeda differentiation dibandingkan para pesaingnya. Factor kedua dalam pendekatan ini adalah
cakupan produk- pasar competitive scope dimana organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang
luas dan sempit.
GAMBAR II.1 : Strategi Persaingan Generik Versi Porter
Keunggulan komparatif
Biaya redah Differensiasi
Produkjasa Luas Kepemimpinan
biaya Differensiasi
Lingkup persaingan
Sempit Fokus
biaya Fokus
differensiasi
Sumber : Mudrajad Kuncoro 2005:91
Gabungan dari dua faktor ini membentuk dasar dari strategi beraing generik porterlihat gambar, yaitu 1
Kepemimpinan biaya cost leadership, 2 diferensiasi differentiation, dan 3 Fokus berbasis biaya atau
differensiasi. Berikut ini di bahas masing – masing startegi secara rinci.
a Strategi Kepemimpinan Biaya
Adalah strategi yang digunakan organisasi apabila organisasi ingin menjadi pemimpin pasar berbasis biaya
rendah dengan basis pelanggan yang luas. Biaya di sini merupakan total biaya produksi, dan bukan pada harga.
Pada strategi ini organisasi berfokus pada bagaimana perusahaan mampu memproduksi barang dan jasa
dengan biaya yang rendah. Perusahaan yang mampu menciptakan biaya produksi yang rendah tentu saja
mampu menjual produknya dengan harga yang lebih rendah dari pesaing, tetapi masih bisa menghasilkan
keuntunga bagi perusahaannya. Perusahaan ini tidak takut terhadap ancaman pesaing yang menurunkan
harga.
b Strategi differensiasi
Perusahaan akan menggunakan strategi diferensiasi bila ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal
keunikan produk dan jasa yang ditawarkan. Keunikan tersebut dapat dilihat dari ciri produk yang menawarkan
nilai – nilai yang dicari konsumen sehingga menjadikan produk
tersebut unik
dan berada
di mata
konsumen.konsumen akan rela membayar dengan harga premium bagi produk – produk yang dipersepsikan
sebagai produk yang unik dan berbeda olehnya. Diferensiasi dapat dilakukan dalam banyak bentuk,
seperti diferensiasi dalam : a
Gengsi prestige dan brand image b
Teknologi c
Inovasi d
Fitur e
Jasa pelayanan pelanggan f
Jaringan dealer
c Strategi Fokus
Perusahaan dengan strategi berfokus melayani kebutuhan spesifik ceruk pasar market niche. Ia bisa
memilih strategi focus berbasis biaya atau diferensiasi. Perbedaanya terletak pada segmentasinya yang lebih
kecil. Perusahaan dengan strategi ini dapat berlandaskan keunggulan biaya atau diferensiasi.
Perusahaan yang menerapkan strategi fokus yang berbasis pada biaya, bersaing dengan pesaing lain
dalam industri untuk menjadi pemimpin pasar pada celah pasar yang sempit dan spesifik.
2 Strategi persaingan generic Mintzberg
Henry minztberg Mudrajad Kuncoro, 2005:101 telah mengembangkan alternative tipe strategi persaingan
yang dirasakan lebih bagus dalam menggambarkan naiknya kompleksitas lingkungan persaingan. Ia mengajukan enam
strategi yang memungkinkan, sebagaimana tampak pada gambar.
Diferensiasi melalui citra image pasar adalah strategi organisasi untuk menciptakan citra tertentu pada
benak konsumen. Diferensiasi melalui desain produk bisa diartikan sebagai usaha organisasi untuk berkompetisi
dengan menciptakan fitur produk dan desain yang diingginkan pasar.
GAMBAR II.2. : Strategi persaingan generic Mintzberg
Sumber : Mudrajad Kuncoro2005:102
Diferensiasi melalui kualitas merupakan strategi di mana organisasi berkompetisi dengan memberikan kualitas
dan kinerja produk yang lebih tinggi pada harga yang bersaing.
Diferensiasi melalui
pendukung produk
menekankan pada jasa pelayanan pelanggan yang disediakan oleh organisasi. Sedangkan strategi tidak
terdiferensiasi menjelaskan situasi di mana organisasi tidak mempunyai dasar untuk diferensiasi atau ketika organisasi
dengan sengaja menerapkan strategi yang ditirunya dari strategi organisasi lain.
3 Strategi 7S D’Aveni
Di lain pihak, D’Aveni Mudrajad Kuncoro, 2005:105 menyatakan model 7S baru yang menawarkan
suatu pendekatan perencanaan stratejik yang lebih fleksibel dan dinamis. Model 7S baru versi D’Aveni yang digunakan
intuk menganalisis pesaing. Strategi 7S baru yang Diferensiasi
Tidak Diferensiasi Melalui harga
Melalui citra pasar Melaluyi desain produk
Melalui kualitas produk Melalui pendukung
produk
merupakan penyempurnaan dari model 7S versi Peters Waterman et al dari Mckinsey, yaitu:
a strategy startegi
b Strusture struktur organisasi
c System system teknis yang dipakai dalam organisasi
d Style gayamodel
e Skill keterampilan
f Staaf susunan pegawai
g Shared value nilainorma yang ada di perusahaan.
Superordinate Goals sama dengan gambar
b. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
1 Prinsip Konvensional dan Prinsip Syariah
Konvensional kasmir, 2002:38 berasal dari kata convention konversi, pertemuan jadi bank konvensional
adalah bank yang mekanisme operasinya berdasarkan sistem yang disepakati bersama dalam suatu konvensi.
Mayoritas bank yang berkembang di indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional.
Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa indonesia dimana asal mula bank di indonesia dibawa oleh kolonial belanda.
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode yaitu: a
menetapkan bunga sebagai harga , baik untuk produk simpanan seperti giro, tabungan maupun depositi.
Demikian pula harga untuk produk pinjamanya kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku
bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila suku bunga simpanan
lebih tinggi dari suku bunga pinjaman mak dikenal dengan nama negative spread, hal ini telah terjadi di
akhir tahun 1998 dan sepanjang tahun 1999 b
untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya
dalam nominal atau porsentase tertentu. Sistem pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
Sedangkan bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara
bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau kegiatan pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya
yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah, pembiayaan
berdasarkan prinsip peryetaan modal mushrakah, prinsip
jual beli
barang dengan
memperoleh keuntungan
murabaha, atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan ijarah, atau dengan
adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barabgtang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ijarah wa iqtina.
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al Quran dan
Sunnah Rosul.
Bank berdasarkan
prinsip syariah
mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga
adalah riba.
c. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan Fredy
Rangkuti, 2008:18. Analisis didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan weaknesses dan ancaman threats. Dengan demikian perencanaan strategis strategic planner harus
menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemaham, peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut dengan analisa situasi. Model yang paling populer untuk analisa situasi adalah analisa SWOT.
1 Cara Membuat Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal
strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis fredy
Rangkuti,2008:19. Analisa SWOT membandingkan antara faktoreksternal peluang opportunities dan Ancaman
threats dengan faktor internal kekuatan strengths dan Kelemahan weaknesses.
Gambar II.3. Analisis SWOT
Kuadran 1 : ini merupakan situasi yang sangat meguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Staretgi yang diterapkan adalah menumbuhkan
kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy
Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi. Kuadran 3 : perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat
besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan
internal. Fokus
strategi Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman Kekuatan
Internal Kelemahan
Internal
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah- masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik. Kuadran 4 : ini merupakan situasi sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditunjukkan untuk mendeskripsikan
situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh yang berkenaan terhadap keberadaan variabel mandiri sugiyono, 2008:6
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Bukit Kecil Palembang .
C. Operasional Variabel
Tabel III.1 0perasional variabel Strategi Persaingan Bank Syariah dengan
Bank Konvensional di Kota Palembang
No Variabel
Definisi Indikator
1. Strategi Persaingan Didasarkan pada
keunggulan kompetitif bank syariah dan
cakupan produk pasar dimana organisasi saling
bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas
dan sempit. Melalui kualitas merupakan
strategi diman Bank berkompetisi dengan
memberikan kualitas dan kinerja produk yang
lebih tinggi pada harga bersaing dan Menwarkan
suatu pendekatan perencanaan stratejik
yang lebih fleksibel dan dinamis.
Analisis Strategi Internal: 1.
Kekuatan
• Biaya Transaksi
• Bank Syariah Banyak Dikenal
• Pelayanan Bank Syariah
• Fasilitas Bank Syraiah
• Bagi Hasil Bank Syariah
• Ragam Jasa
• Teknologi
2. Kelemahan
• Teknologi
• Inovasi Produk
• Fasilitas
• Pelayanan
• Kualitas produk
• Jasa Produk
Analisis Strategi Eksternal : 1.
Peluang
• Bank Syariah Dekat Dengan Masyarakat
• Perkembangan Teknologi
• Bunga Bank Konvensional Membebankan
• Peraturan di Bank Syariah
• Kebutuhan Masyarakat Akan Bank Syariah
2. Ancaman
• Tingkat Persaingan Dengan Bank
Konvensional •
Perilaku Nasabah •
Karyawan Bank Konvensional Agresif dan Terampil
• Peraturan yang Diterapkan Tidak Baik
D. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono 2008, 73 populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek. yang mempumysi kualitas dan
karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi bersifat finite
artinya jumlah populasi terbatas. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh nasabah yang menggunakan transaksi di Bank Syariah di Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
Menurut sugiyono 2008:116} sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini kerangka sampel dapat ditampilkan pada tabel 1. 8. Berikut:
Tabel III. 2 Data Penduduk Kecamatan Bukit Kecil Palembang No
Kelurahan di Kecamatan Bukit Kecil Jumlah Penduduk
1. Kelurahan 19 ilir Palembang
3.252 2.
Kelurahan 24 ilir Palembang 19.030
3. Kelurahan 22 ilir Palembang
3.549 4.
Kelurahan 26 ilir Palembang 11.543
5. Kelurahan 23 ilir Palembang
3.338 6.
Kelurahan Talang Semut Palembang 8.810
Total 49.522
Sumber : Kecamatan Bukit Kecil Palembang 2009
Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dari populasi penduduk Kecamatan Bukit Kecil Palembang. Dengan teknik
sampling slovin Husein Umar, 2003 : 79 sebagai berikut:
n = N 1 + N. ²
Keterangan :
A = Ukuran sampel
N = ukuran Populasi
= Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
karena kesalahan pengambilan yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
n = 49.522 1 + 49.522.0,1²
= 99,79
maka jumlah sampelnya 100 responden yang akan diambil sebagai sampel.
Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
sugiyono,2008:120. Berdasarkan teknik sampel yang ada dalam nonprobability sampling penulis menggunakan metode purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sugiyono, 2008 : 122. Pengambilan sampel dengan metode ini
bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria tersebut adalah responden yang
menggunakan jasa bank syariah dan responden ini memiliki informasi untuk diteliti.
E. Data yang diperlukan