Tabel IV.6.Matriks EFE Bank Syariah
No. Faktor Strategi Eksternal
Bobot a
Rating b
Skor terbobot
a x b Peluang
1. Bank Syariah dekat dengan masyarakat
0,025 2
0,100
2. Perkembangan Teknologi semakin
canggih 0,050
2 0,100
3. Bunga Bank Konvensional membebankan
0,025 2
0,100
4. Peraturan yang ada di Bank Syariah
Menguntungkan 0,100
3 0,300
5. Kebutuhan masyarakat akan Bank
Syariah 0,125
3 0,375
Ancaman 1.
Tingkat Persaingan dengan Bank Konvensional:
2. Produk Bunga dan Bagi Hasil
3. Pelayanan
4. Kualitas Jasa
0,075 0,100
0,100 4
1,100
2. Perilaku Nasabah:
1. Persepsi nasabah terhadap Bank
Syariah Ragu 2.
Menganggaap sama saja dengan Bank Konvensional
0,150 0,075
3 0,675
3. Karyawan Bank Konvensional agresif
dan terampil 0,100
3 0,300
4. Peraturan yang diterapkan tidak baik
0,075 2
0,150
Jumlah 1,000
3,200
Sumber : Data Primer
d Matriks IFE
Matriks IFE menggambarkan dan mengetahui peran kondisi internal preusan yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang dihitung dengan rating dan robot. Hasil analisis matriks IFE pada Tabel IV.7.
menunjukkan bahwa faktor strategis yang menjadi kekuatan utama preusan adalah bagi hasil bank syariah
dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,360. Hasil analisis matriks IFE juga memperlihatkan factor
strategis internal yang menjadi kelemahan utama
preusan, yaitu teknologi yang digunakan standar dengan skor terbobot paling besar, yaitu 0,500.
Dari hasil perhitungan matriks IFE secara menyeluruh diperoleh total skor sebesar 3,014 yang
menunjukkan bahwa posisi internal bank syariah kuat. Bank syariah telah mampu memanfaatkan kekuatanya
dan mengatasi kelemahan yang dimiliki dengan cukup baik.
Tabel IV.7.Matriks IFE Bank Syariah No
Faktor Strategi Internal Robot
a Rating
b Skor
Terbobot a x b
Kekuatan 1. Biaya Transaksi Bank Syariah
wajar 0,100
4 0,400
2. Bank Syariah banyak dikenal 0,058
3 0,174
3. Pelayanan Bank Syariah cepat