Arah Kebijakan Keuangan Daerah

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III - 15 3. Peningkatan upaya penegakan hukum law enforcement terhadap wajib pajak dan wajib retribusi yang tidak memenuhi kewajibannya; 4. Optimalisasi potensi pajak dan retribusi daerah yang ada serta selalu mencari dan menggali peluang untuk dikembangkan; 5. Peningkatan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi; 6. Pemutakhiran data potensi pajak dan retribusi daerah dengan memanfaatkan Pengembangan Teknologi Informasi.

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Komposisi Belanja Daerah pada APBD Kota Payakumbuh dari tahun 2011 s.d. 2014 menujukn tren yang selalu meningkat, lebih jeasnya dapat dilihat pada Grafik 3.3 Grafik 3.3 Komposisi Belaja Daerah pada APBD TA. 2011 s.d. 2014 Rp Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh Tahun 2014 Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan skala prioritas. Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Belanja Daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung, arah kebijakan belanja daerah adalah sebagai berikut: 1. Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. meliputi: belanja pegawai, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan, serta belanja tidak terduga. Komposisi belanja tidak langsung dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dapat digambarkan dengan Grafik 3.4 RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III - 16 Grafik 3.4 Alokasi Belanja Tidak Langsung pada APBD dari 2011 sd 2014 Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh Tahun 2014 2. Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja Langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Belanja Langsung daerah diarahkan untuk dapat mendukung pencapaian visi dan misi pembangunan Kota Payakumbuh. Sesuai dengan visi pembangunan yang telah ditetapkan. Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban harus memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas. Belanja harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan antara masukan dan keluaran efisiensi. Keluaran dari belanja dimaksud seharusnya dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat efektifitas. Selanjutnya alokasi anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan transparansi, selain itu pengelolaan belanja harus diadministrasikan dan dipertanggung-jawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku akuntabilitas. Alokasi belanja Langsung pada dari tahun 2011 dapat dilihat pada Grafik 3.5 Grafik 3.5 Alokasi Belanja Langsung Pada APBD Kota Payakumbuh 2011 s.d. 2014 Rp Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh Tahun 2014 Berdasarkan data diatas maka, pada tahun 2015 diharapkan proporsi belanja langsung dan belanja tidak langsung ideal, sehingga capaian prioritas pembangunan yang telah ditetapkan bisa tercapai, dalam hal ini proporsi belanja langsung dapat terus ditingkatkan sebagaimana amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten RPJMD. Realisasi dan ProyeksiTarget Belanja Daerah Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 3.4. RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III - 17 Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2011 s.d. 2015 Kota Payakumbuh No Jenis Belanja Daerah Realisasi TargetProyeksi Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 II. Belanja Daerah 425.396.301.774 503.687.140.851 554.566.104.859 583.248.177.735 674.852.948.844

II.1. Belanja Tidak Langsung

253.695.143.999 304.377.649.384 309.935.833.818 337.779.336.562 369.372.715.580 II.1.1 Belanja Pegawai 235.374.458.111 272.350.342.286 294.187.427.818 316.372.086.749 355.663.192.147 II.1.2. Belanja Bunga II.1.3. Belanja Hibah 10.045.710.000 29.586.609.497 11.671.806.000 16.434.690.000 3.378.500.000 II.1.4. Belanja Bantuan Sosial 6.234.975.888 544.450.000 1.619.600.000 1.619.600.000 6.556.590.000 II.1.5. Belanja Bagi Hasil kepada PropKabKota dan PemDesa 80.000.000 II.1.6. Belanja Bantuan Keuangan Kepada PropKabKota dan Pem Desa 760.000.000 1.320.000.000 1.602.959.813 1.852.959.813 2.613.959.813 II.1.7 Belanja Tidak Terduga 1.200.000.000 576.247.601 854.040.187 1.500.000.000 1.160.473.620

II.2. Belanja Langsung

171.701.605.676 199.309.491.467 244.630.271.041 245.468.841.173 305.480.233.264 II.2.1. Belanja Pegawai 37.189.202.484 42.610.870.530 50.782.065.838 47.919.355.838 53.855.426.700 II.2.2. Belanja Barang dan Jasa 72.600.915.110 84.120.135.567 105.012.365.085 75.840.171.985 115.994.216.796 II.2.3. Belanja Modal 61.911.488.082 72.578.485.370 88.835.840.118 121.709.313.350 135.630.589.768 Sumber : data diolah DPPKA Kota Payakumbuh 2014 Secara umum, kebijakan pengelolaan belanja daerah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut : a. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kota Payakumbuh yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangundangan. b. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. d. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pemerintah Kota Payakumbuh akan memberikan perhatian yang maksimal terhadap upaya peningkatan investasi di Kota Payakumbuh, termasuk investasi keuangan jasa perusahaan, perdagangan, hotel restoran. e. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah. f. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah