Kondisi Internal Tantangan dan Prospek Perekonomian Kota Payakumbuh Tahun 2015 dan 2016

RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III - 6 Tabel 3.2 Capaian Indikator Ekonomi Makro tahun 2012 s.d. 2013 Serta Perkiraan tahun 2014 Kota Payakumbuh No Indikator Ekonomi Makro Tahun 2012 Tahun 2013 Perkiraan Tahun 2014 Target Realisasi 1 Pertumbuhan Ekonomi 6,82 6,99 6,72 6,89 2 Tingkat Inflasi 4,16 6-7 10,87 10 3 PDRB harga Berlaku Jt Rp 2.420.085,35 2.650.175,23 2.816.093,86 2.935.127,24 4 PDRB harga Konstan Jt Rp 994.371,12 1.025.307,32 1.061.214,87 1.098.911,27 5 Pendapatan per kapita Rp 18.149.661,88 21.360.000,00 20.787.581 ,30 21.374.418,88 6 Angkatan Kerja org 55.468 60.000 56.569 58.674 7 Pengangguran Terbuka org 3.833 2.500 3.005 2.500 8 Tingkat Pengangguran 6,77 6,2 6,72 6 9 Kemiskinan : a. Penduduk Miskin Org 10.800 6.599 10.574 10.034 b. Jumlah KK Miskin KK 2.160 1.748 2.115 1.751 c. Tingkat Kemiskinan 9,0 4,5 8,48 8,15 Sumber :Bappeda dan BPS Kota Payakumbuh 2013 Keterangan : Data Sementara Data Perkiraan Proyeksi

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Kota Payakumbuh Tahun 2015 dan 2016

Tantangan dan prospek perekonomian Kota Payakumbuh tahun 2015 dan 2016 digunakan sebagai pertimbangan dan memperkirakan proyeksi keuangan daerah serta perkiraan kerangka pendanaan untuk tahun mendatang. Untuk mendapatkan kondisi ekonomi yang menjadi tantangan dan prospek ke depan maka perlu dilakukan analisis kondisi internal kekuatan dan kelemahan dan kondisi eksternal peluang dan ancaman terhadap pencapaian tujuan-tujuan pembangunan Kota Payakumbuh. Hasil identifikasi terhadap kondisi internal dan kondisi eksternal Kota Payakumbuh adalah sebagai berikut :

A. Kondisi Internal

1. Kekuatan a. Letak geografis kota yang strategis, yang terletak pada jalur lintas perdagangan yang menghubungkan provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau yang cukup ramai; b. Topografi yang relatif datar; c. Cuaca yang mendukung , dimana tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin; d. Payakumbuh juga merupakan pusat bagi daerah hinterland; e. Payakumbuh tidak termasuk daerah rawan bencana seperti : ancaman tsunami, longsor dan banjir; f. Kota Payakumbuh dilalui oleh 3 tiga buah sungai yang sangat potensial untuk diberdayakan; g. Masih terbukanya lahan untuk usaha-usaha produktif dan investasi; h. Memiliki potensi komoditi unggulan di bidang tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan industri makanan ringan, sulaman dan bordir, ternak besar, unggas dan ikan; i. Kota Payakumbuh sudah memiliki Gabungan Kelompok Tani Gapoktan untuk peningkatan produksi tanaman pangan dan sayuran; TA Terminal Agribisnis, Sub Terminal Agribisnis STA untuk pemasaran hasil produksi; dan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKMA untuk penguatan modal usaha. j. Memiliki lembaga pembiayaan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha, seperti Koperasi, UPTD Pembiayaan, dan perbankan. RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III - 7 k. Alam yang indah untuk menunjang pariwisata; l. Ekosistem yang masih terpelihara misalnya : cukup tersedianya daerah resapan air, kualitas dan kuantitas sumber air yang cukup; m. Masyarakat Kota Payakumbuh yang memegang teguh nilai-nilai Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah; n. Tersedianya sumber daya manusia di bidang usaha kecil dan menengah dalam mengupayakan produk UMKM yang spesifik; o. Stabilnya pertumbuhan ekonomi, yang menyebabkan relatif baiknya kondisi perekonomian daerah; p. Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin baik; q. Suasana keamanan dan ketertiban yang kondusif. 2. Kelemahan a. Terbatasnya Sumberdaya Alam yang produktif; b. Terbatasnya Sumberdaya Keuangan Daerah untuk peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat; c. Masih rendahnya daya saing ekonomi daerah, hal ini disebabkan antara lain masih rendahnya kuantitas dan kualitas KUMKM dari sisi produksi, masih minimnya penerapan dan adopsi teknologi, lemahnya akses permodalan dan pemasaran hasil produksi serta lemahnya lembaga pendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM; d. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas angkatan kerja baik dari sisi SDM, dan permodalan; e. Masih kurangnya investor yang menanamkan modal; f. Kekuatan ekonomi kota belum ditandai dengan kespesifikan, sehingga peranan kota masih pada sektor perdagangan kecil dan jasa; g. Belum tertatanya dengan baik kawasan pengembangan ekonomi; h. Masih relatif tingginya tingkat kemiskinan; i. Belum meratanya kualitas pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan, yang disertai dengan belum fokusnya arah pengembangan pendidikan secara keseluruhan; j. Berperannya faktor penghalang perbaikan kesehatan diantaranya sanitasi dan lingkungan, tingkah laku masyarakat yang belum kondusif untuk peningkatan kesehatan masyarakat.

B. Kondisi Eksternal 1. Ancaman