RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III -
3
21. Mengembangkan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat; 22. Menfasilitasi penempatan tenaga kerja di dalam dan diluar negeri;
23. Penyiapan lulusan SMK yang dapat diterima di dunia usaha 24. Menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi angkatan kerja;
25. Membangun objek wisata dan meningkatkan prasarana dan sarana; 26. Pengembangan kawasan sentra agrowisata;
27. Peningkatan kualitas pengelolaan pariwisata; 28. Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata;
29. Meningkatkan kualitas promosi pariwisata; 30. Mengembangkan industri pariwisata yang didukung oleh sektor perdagangan, hotel,
restoran dan sebagainya; 31. Membudayakan adat istiadat dalam kehidupan masyarakat;
32. Pelestarian bangunan bersejarah dan cagar budaya; 33. Menggalakkan event-event budaya dan menggali potensi seni dan budaya daerah;
34. Inventarisasi lembaga adat masyarakat lokal;
3.1.1 Kondisi Ekonomi Kota Payakumbuh Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014
Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dengan perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Ada faktor-faktor perekonomian yang
tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti yang menyangkut kebijakan pemerintah pusat menyangkut sektor moneter maupun sektor riil. Kemudian juga pengaruh perekonomian global
seperti pengaruh naik turunnya harga minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing, dan yang terakhir adalah pengaruh krisis keuangan global yang telah berdampak pada meningkatnya
pemutusan hubungan kerja dan kelesuan pasar ekspor.
Kondisi perekonomian Kota Payakumbuh dapat dilihat capaian indikator ekonomi makro, Kondisi Ekonomi Kota Payakumbuh Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 sebagai
berikut : a. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
PDRB Kota Payakumbuh Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Kota Payakumbuh Tahun 2013 No.
Lapangan usaha Produk Domestik Regional Bruto PDRB
ADHB Distribusi
ADHK LP
Jt. Rp Jt. Rp
1. Pertanian 281.437,83
9,99 107.169,75
5,47 2. Pertambangan dan Penggalian
12.777,10 0,45
3.621,96 2,73
3. Industri pengolahan 208.335,85
7,40 70.731,05
6,86 4. Listrik, Gas dan Air Minum
45.354,78 1,61
14.736,45 4,73
5. Bangunan 258.528,81
9,18 80.541,78
7,39 6. Perdagangan, hotel dan restoran
582.441,97 20,68
205.889,44 8,45
7. Angkutan dan Komunikasi 555.637,07
19,73 208.883,59
3,95 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 260.364,23
9,25 116.754,82
9,20 9. Jasa
–jasa 611.216,22
21,70 252.886,04
7,04 PDRB
2.816.093,86 100,00
1.061.214,87 6,72
Sumber: BPS Kota Payakumbuh Tahun 2013 Data Sementara
Dari Tabel 3.1 di atas lapangan usaha jasa-jasa, perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi merupakan lapangan usaha yang dominan dalam pembentukan
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III -
4
PDRB Kota Payakumbuh Tahun 2013. Nilai tambah bruto lapangan usaha jasa-jasa pada tahun 2013 mencapai Rp. 611.216.220.000,- atas dasar harga berlaku meliputi 21,70 dari
nilai total PDRB, diikuti oleh lapangan usaha Perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar Rp. 582.528.810.000,- 20,68; dan lapangan usaha Angkutan dan
Komunikasi dengan kontribusi sebesar Rp. 555.637.070.000,- 19,73. Sementara kontribusi lapangan usaha lainnya masih relatif kecil dengan kontribusi di bawah 10 .
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai merupakan hasil kontribusi berbagai lapangan usaha yang dibagi kedalam 9 kelompok usaha, yaitu lapangan usaha pertanian; lapangan
usaha pertambangan dan penggalian; lapangan usaha industri; lapangan usaha listrik, gas dan air minum; lapangan usaha bangunan; lapangan usaha perdagangan, hotel dan
restoran; lapangan usaha angkutan dan komunikasi; lapangan usaha keuangan persewaan dan jasa perusahaan; lapangan usaha dan jasa-jasa.
Lapangan usaha yang paling tinggi tingkat pertumbuhannya adalah lapangan usaha jasa jasa sebesar 21.70 , Perdagangan, hotel dan restoran dengan pertumbuhan sebesar
20.68 diikuti oleh lapangan usaha Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 19.73 , lapangan usaha Pertanian sebesar 9.9 , lapangan usaha Keuangan dan Persewaan 9.25
, lapangan usaha Bangunan 9.18 serta diikuti oleh lapangan usaha lainnya
Dengan memperhatikan pertumbuhan lapangan usaha di atas menunjukkan bahwa Payakumbuh sedang giatnya melaksanakan pembangunan ekonomi yang berbasiskan
UMKM, dicerminkan oleh tingginya pertumbuhan lapangan usaha dalam kelompok sektor jasa-jasa sektor tersier terutama jasa perbankan dan lembaga keuangan, jasa sewa
bangunan, jasa perseorangan dan rumah tangga, jasa angkutan serta jasa perdagangan dan restoran. Kemudian juga terjadi peningkatan pertumbuhan lapangan usaha kelompok
industri sektor sekunder seperti lapangan usaha bangunan, air bersih dan industri pengolahan
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh tahun 2013 turun dari tahun 2012, hal ini ditandai dengan tumbuhnya ekonomi Payakumbuh sebesar 6,72 tahun 2013 lebih rendah
dari dari tahun 2012 sebesar 6,82, tetapi laju pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh masih diatas laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat dan Nasional.
Penurunan pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh dan Provinsi Sumatera Barat sangat dipengaruhi oleh terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi secara nasional, yang
disebabkan karena faktor eksternal yang mempengaruhi perekonomian Indonesia itu berupa ketidakpastian
perekonomian global.
Isu penghentian
penggelontoran stimulus
perekonomian AS oleh bank sentral AS, Federal Reserve, karena sejumlah indikator perekonomian menunjukkan perbaikan. Banyak negara yang goyah atas kebijakan bank
sentral AS itu. Indonesia menjadi salah satunya.
Kondisi internal yang buruk yaitu berupa melemahnya ekspor Indonesia, yang selama ini didominasi ekspor sumber daya alam, dan meningkatnya impor yang didominasi jasa dan
barang modal, telah menyebabkan terjadinya defisit transaksi berjalan, defisit ini akhirnya membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melorot.
Untuk Provinsi Sumatera Barat, terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan antara lain karena laju inflasi yang cukup tinggi 10,87 karena kenaikan
harga komoditas seperti harga BBM, harga cabe, ongkos angkutan dalam kota, beras, bawang merah, angkutan udara, tarif listrik, rokok, dan harga mobil sehingga konsumsi
rumahtangga melemah, disamping juga aktivitas perdagangan melambat, kurangnya pasokan pangan, struktur pasar yang kurang sehat, dan jalur transportasi angkutan yang
sangat panjang.
Pada tahun 2014 dengan memperhatikan trend perkembangan ekonomi tahun 2013 dan prospek perkembangan ekonomi nasional serta kondisi ekonomi dunia maka pada
tahun 2014 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh lebih baik dari tahun 2013 dengan pertumbuhan sebesar 6,89 . Pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh yang
positif diharapkan dapat meningkatkan jumlah lapangan usaha dan kesempatan kerja sehingga dapat menyerap angkatan kerja yang jumlahnya juga meningkat dari tahun ke
tahun.
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III -
5
b. Pendapatan Per kapita Pendapatan per kapita Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2012 pendapatan per kapita sebesar Rp. 18.149.661,88,-, pada tahun 2013 naik menjadi Rp. 20.787.581,30,- dan
pada tahun 2014 diperkirakan terus naik menjadi Rp. 21.374.418,88,- c. Laju Inflasi
Laju inflasi Kota Payakumbuh dihitung menggunakan angka inflasi ibu kota propinsi Sumatera Barat Kota Padang. Laju inflasi Kota Payakumbuh pada tahun 2012 sebesar
4,16, Sejalan dengan penurunan laju pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi nasional pada tahun 2013 terjadi kenaikan inflasi yang cukup besar di Kota Payakumbuh yaitu
sebesar 10,87, dan diperkirakan pada tahun 2014 tingkat inflasi turun menjadi 10 sejalan dengan perbaikan ekonomi global sehingga mendorong perbaikan struktur ekonomi
Indonesia seperti membaiknya perkembangan harga-harga komoditas, termasuk harga komoditas utama ekspor non migas Indonesia, perbaikan struktur pasar dan peningkatan
serta perbaikan infrastruktur.
d. Pengangguran dan Kemiskinan Pada tahun 2012 jumlah angkatan kerja sebanyak 55.468 orang dan ekonomi tumbuh
sebesar 6,82 , pada tahun 2013 angkatan kerja menjadi 56.569 orang dengan jumlah pengangguran atau pencari kerja pada tahun 2012 adalah sebesar 3.833 orang atau 6,77
dari angkatan kerja, pada tahun 2013 jumlah pengangguran turun menjadi 3.005 orang atau 6,72 dari angkatan kerja, dan diperkirakan pada tahun 2014 dengan meningkatnya
lapangan usaha dan kesempatan kerja sehingga dapat menyerap angkatan kerja, jumlah pengangguran akan turun lagi menjadi 6 . Dengan adanya pengurangan angka
pengangguran mengindikasikan keberhasilan program ketenagakerjaan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin berkurang dari 10.800 orang pada tahun 2012 menjadi 10.574 orang, dan jumlah Kepala Keluarga KK miskin berkurang dari 2.160
KK menjadi 2.115 KK, dengan tingkat kemiskinan berkurang dari 9,0 menjadi 8,48. Dengan keberlanjutan intervensi pemerintah dalam bentuk program dan kegiatan
penanggulangan kemiskinan disertai akselerasi perbaikan ekonomi nasional, global, dan iklim investasi serta iklim usaha yang semakin baik di Kota Payakumbuh maka diperkirakan
pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin akan turun lagi menjadi sebesar 10.034 orang dengan jumlah KK miskin sebesar 1.751 KK, dan tingkat kemiskinan menjadi sebesar 8,15
.
Perkembangan indikator makro ekonomi Kota Payakumbuh dapat dilihat pada Tabel 3.2.
RKPD Kota Payakumbuh Tahun 2015 III -
6
Tabel 3.2 Capaian Indikator Ekonomi Makro tahun 2012 s.d. 2013 Serta Perkiraan tahun 2014
Kota Payakumbuh No
Indikator Ekonomi Makro Tahun 2012
Tahun 2013 Perkiraan
Tahun 2014
Target Realisasi
1 Pertumbuhan Ekonomi 6,82
6,99 6,72
6,89 2 Tingkat Inflasi
4,16 6-7
10,87 10
3 PDRB harga Berlaku Jt Rp 2.420.085,35
2.650.175,23 2.816.093,86
2.935.127,24 4 PDRB harga Konstan Jt Rp
994.371,12 1.025.307,32
1.061.214,87 1.098.911,27
5 Pendapatan per kapita Rp 18.149.661,88 21.360.000,00 20.787.581 ,30 21.374.418,88
6 Angkatan Kerja org 55.468
60.000 56.569
58.674 7 Pengangguran Terbuka org
3.833 2.500
3.005 2.500
8 Tingkat Pengangguran 6,77
6,2 6,72
6 9 Kemiskinan :
a. Penduduk Miskin Org 10.800
6.599 10.574
10.034 b. Jumlah KK Miskin KK
2.160 1.748
2.115 1.751
c. Tingkat Kemiskinan 9,0
4,5 8,48
8,15
Sumber :Bappeda dan BPS Kota Payakumbuh 2013 Keterangan : Data Sementara
Data Perkiraan Proyeksi
3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Kota Payakumbuh Tahun 2015 dan 2016