Ketuntasan Belajar

Ketuntasan Belajar

Tidak Tuntas

Gambar 12. Diagram Persentase Hasil Belajar siswa pada Kelas Kontrol Berdasarkan KKM

Untuk mengetahui kesetaraan skor nilai posttest kedua kelas sampel penelitian dilakukan uji analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil posttest berdiistribusi normal atau tidak. Adapun hasil rata-rata, modus, simpangan baku, dan kemiringan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 18

Rata-rata, Modus, Simpangan Baku, dan Kemiringan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Karena nilai kemiringan sebesar 0,251 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < 0,251 < +1 pada kelas eksperimen dan nilai kemiringan sebesar –0,181 terletak diantara (-1) dan (+1) atau -1 < 0,181 < +1 pada kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa data posttest untuk kelas eksperimen dan kontrol berdiistribusi normal.

2) Uji Homogenitas Data Posttest

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel homogen atau tidak, dengan kriteria penguji adalah tolak H 0 jika

F hitung  F 1/2 (nb-1), (nk-1) dan terima H 0 jika F hitung  F 1/2 nb-1), (nk-1)

dengan dk pembilang = (n b -1) dan dk penyebut = (n k -1).

H 0 : σ 2 1 2 =σ 2 (varians data homogen)

2 Ha : σ 2

1 ≠σ 2 (varians data tidak homogen)

σ 1 2 = varians kelas eksperimen

2 = varians kelas kontrol

Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 𝐹 𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,12 dan 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,20 pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05 dengan derajat

kebebasan pembilang 19 dan derajat kebebasan penyebut 19. Karena 𝐹 𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,12 < 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,20 artinya H 0 diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa kedua data yang dimiliki varians yang homogen. Untuk lebih jelasnya hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 19

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

F tabel Kelompok

Jumlah Varians

  0 , 05 Eksperimen

2 F hitung

2,20 Terima H 0 Kontrol

c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Awal Sebelum Perlakuan

Berikut ini hipotesis yang akan diuji kebenaranya menggunakan teknik t-test untuk dua sampel besar yang satu sama lain tidak

Hipotesis Deskriptif :

H 0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H a : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hipotesis Statistik :

H 0 : μ 1 ≤μ 2 = rata-rata pretest kelas eksperimen kurang dari atau sama

dengan rata-rata kelas kontrol.

Ha : μ 1 > μ 2 = rata-rata pretest kelas eksperimen lebih dari rata-rata

kelas kontrol.

Keterangan : μ 1 = rata-rata pretest kelas eksperimen μ 2 = rata-rata pretest kelas control

Tabel 20

Daftar Hasil Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Standar

Deviasi Standar Error Kelas

Standar Error

Perbedaan Mean

Berdasarkan perhitungan diatas didapat t hitung = 1,316 dan t tabel = 1,684. Karena t hitung = 1,316 < t tabel = 1,684 maka H 0 diterima berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pretest kelas kontrol.

d. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Awal dan Akhir

H 0 : μ 3 ≤μ 1 = Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen kurang dari atau

H a : μ 3 > μ 1 = Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih dari rata-rata

pretest kelas kelas eksperimen

Keterangan : μ 3 = rata-rata posttest kelas eksperimen μ 1 = rata-rata prettest kelas eksperimen

Berdasarkan perhitungan didapat t hitung = 5,669 dan t tabel = 1,684.

Karena t hitung = 5,669 > t tabel = 1,684 maka H 0 ditolak dan H a diterima berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata Posttest kelas eksperimen dan nilai rata-rata Prettest kelas eksperimen.

e. Uji Hipotesis

Berikut ini hipotesis yang akan diuji kebenaranya menggunakan teknik t-test untuk dua sampel besar yang satu sama lain tidak mempunyai hubungan. Hipotesis Deskriptif :

H 0 : Penggunaan Model Pembelajaran Elaborasi Tidak Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di Kelas VII SMP Nurul Qomar Palembang.

H a : Penggunaan Model Pembelajaran Elaborasi Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di Kelas VII SMP Nurul Qomar Palembang.

Hipotesis Statistik :

H 0 : μ 3 ≤μ 4 = rata-rata posttest kelas eksperimen kurang dari atau

sama dengan rata-rata kelas kontrol. Ha : μ 3 > μ 4 = rata-rata posttest kelas eksperimen lebih dari rata-rata

kelas kontrol.

Keterangan : μ 3 = rata-rata posttest kelas eksperimen

μ 4 = rata-rata posttest kelas control

Tabel 21 Daftar Hasil Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Standar

Standa

Kelas

Kesimpu N

Rata-

Standar Error

Deviasi n Mean

5,239 Tolak H 0 Kontrol

3,197

20 51,05 10,213 2,342

Kriteria pengujian yang berlaku adalah H 0 diterima jika t hitung <t tabel dan H 0 ditolak jika t hitung > t tabel dengan dk = n 1 + n 2 – 2 dan taraf signifikan 𝛼 = 5%. Derajat kebebasan (dk) = n 1 +n 2 –2. Jadi dk = 20 + 20 – 2, dari tabel distribusi t didapat harga 𝑡 0,95 (40) = 1,684

Berdasarkan perhitungan didapat t hitung = 5,239 dan t tabel = 1,684.

Karena t hitung = 5,239 > t tabel = 1,998 maka H 0 ditolak yang berarti

penggunaan model pembelajaran Elaborasi Berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa di kelas VII SMP Nurul Qomar Palembang.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua kelas, yaitu kelas VII.B sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Elaborasi dan kelas VII.A sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Tujuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Elaborasi adalah merupakan salah satu cara yang dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, meningkatkan motivasi belajar siswa dan memiliki cara-cara yang sistematis dalam mengurutkan isi pembelajaran dari mudah ke sulit dari sederhana ke kompleks. Dengan demikian hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik.

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menvalidasi instrumen penelitian yang diperlukan saat pembelajaran. Dari pendapat dan saran beberapa validator dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrumen penelitian yang disusun peneliti telah mencapai kategori valid secara validitas konstrak (construct validity). Kemudian khusus untuk soal tes setelah dilakukan validasi oleh beberapa validator, soal tes tersebut diujicobakan juga kepada 10 orang siswa kelas VII untuk menguji secara empirik kevalidan soal tes. Dalam hal ini yang diujicobakan hanya soal posttest karena konsep dan materi pada soal pretest dan posttest sama yang berbeda hanya angka pada masing-masing soal pretest dan posttest tesebut, maka cukup dilakukan ujicoba pada soal posttest saja. Dari hasil ujicoba tersebut juga ternyata seluruh item dalam soal tes telah mencapai kategori valid. Selanjutnya instrumen penelitian tersebut digunakan peneliti dalam

Dalam penelitian ini ada beberapa kendala yang terjadi dilapangan dalam menerapkan model pembelajaran elaborasi pada pertemuan 1, 2 dan 3. Pada pertemuan pertama Siswa mendapatkan kendala pada langkah pemberian pesintesis, dimana siswa masih kurang mengerti untuk mengungkapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk dikaitkan dengan materi himpunan. Pada pertemuan kedua sebagian siswa masih mendapatkan kendala pada langakah elaborasi tahap pertama, dimana siswa sulit membedakan mana himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga. Pada pertemuan ketiga siswa masih mendapatkan kendala pada elaborasi tahap 2, dimana siswa pada saat menjelaskan siswa tidak menggunakan simbol himpunan semesta. Adapun kendala guru dalam menerapkan model pembelajaran elaborasi adalah kurangnya waktu yang diberikan untuk materi ini, tidak tersedianya buku paket matematika sehingga siswa pada saat dirumah tidak mempunyai buku pelajaran selain LKS.

Dari hasil pengujian hipotesis statistik diperoleh statistik data nilai t hitung = 5,239 dan t tabel = 1,684 pada 𝛼 = 0,05 yang berarti nilai t hitung >t tabel .

Hasil tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak, hal ini berarti telah membuktikan kebenaran dari hipotesis dengan demikian pemberian model pembelajaran elaborasi berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian model pembelajaran elaborasi berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika

1. Hasil Pretest

Sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran, peneliti memberikan soal pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat kemampuan awal siswa mengenai materi himpunan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Soal tersebut berbentuk uraian yang terdiri dari 5 soal. Dari nilai rata-rata pretest siswa kelas eksperimen diperoleh 48,8 dan kelas kontrol dengan rata-rata 47 sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa dikelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berikut ini akan dibahas uraian jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada soal pretest.

a) Hasil Pretest Soal ke-1 Untuk soal nomor 1 aspek yang diukur adalah pemahaman pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal pertama, dengan indikator yaitu kemampuan siswa untuk membedakan himpunan dan bukan himpunan. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 1 siswa diminta membedakan himpunan dan bukan himpunan serta memberikan alasanya, sehingga siswa tidak bisa menebak-nebak jawabanya dikarenakan adanya alasan tersebut. Berikut ini soal pretest pada soal pertama. Diantara kumpulan berikut ini, tentukan yang merupakan himpunan dan yang bukan merupakan himpunan dan berikan alasanya? a) Hasil Pretest Soal ke-1 Untuk soal nomor 1 aspek yang diukur adalah pemahaman pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal pertama, dengan indikator yaitu kemampuan siswa untuk membedakan himpunan dan bukan himpunan. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 1 siswa diminta membedakan himpunan dan bukan himpunan serta memberikan alasanya, sehingga siswa tidak bisa menebak-nebak jawabanya dikarenakan adanya alasan tersebut. Berikut ini soal pretest pada soal pertama. Diantara kumpulan berikut ini, tentukan yang merupakan himpunan dan yang bukan merupakan himpunan dan berikan alasanya?

c. Kumpulan bilangan prima kurang dari 10. Kemudian setelah diperiksa lembar jawaban siswa bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jawaban siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, 68% siswa di kelas eksperimen dan 57% siswa di kelas kontrol sudah bisa menjawab soal nomor 1 dengan baik.

Gambar 13 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 1 Siswa yang Menjawab Benar pada kelas eksperimen

Namun masih ada juga 32% siswa di kelas eksperimen dan 43 % siswa di kelas kontrol yang tidak menentukan jawaban dengan tepat, siswa mengalami kesalahan karena tidak bisa memberikan alasan yang tepat dalam menentukan himpunan dan bukan himpunan

Jawaban masih kurang tepat dan tidak lengkap

Gambar 14 Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 1 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat pada kelas eksperimen

Untuk soal nomor 2 aspek tes yang diukur adalah pengetahuan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua, yaitu kemampuan siswa untuk menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan. Indikator pada soal tes nomor 2 siswa diminta menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan. Berikut ini soal pretest pada soal kedua. Diketahui : A = {1,2,3,4,5}

B = {4,8,12,…,96} P = {s, a, k, i, t}

Q = {k, u, c, i, n, g}. Isilah dengan lambang atau pada titik berikut sehingga menjadi kalimat yang benar

a. 3….A

e. a…..P

b. 0…..A

f. u….Q

c. 72….B

g. t….Q

d. 54….B

h. n……P

Kemudian setelah diperiksa lembar jawaban siswa bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jawaban siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, hanya 27% siswa di kelas eksperimen dan 24% siswa di kelas kontrol yang bisa menjawab soal nomor 2 dengan tepat.

Gambar 15. Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 2 Siswa yang Menjawab Benar pada kelas eksperimen

Sedangkan 73% siswa di kelas eksperimen dan 76 % siswa di kelas kontrol yang tidak menentukan jawaban dengan tepat, pada soal ini siswa mengalami kesulitan karena mereka masih binggung menentukan mana anggota dan mana yang bukan sehingga siswa keliru dalam menjawab soal.

Jawan yang kurang tepat seharusnya 0 ∈ A

Jawaban yang kurang tepat

Gambar 16. Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 2 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat pada kelas eksperimen

c) Hasil Pretest Soal ke-3 Untuk soal nomor 3 aspek tes yang diukur adalah penerapan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal ketiga, indikator yaitu kemampuan siswa untuk menyatakan notasi himpunan. Indikator c) Hasil Pretest Soal ke-3 Untuk soal nomor 3 aspek tes yang diukur adalah penerapan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal ketiga, indikator yaitu kemampuan siswa untuk menyatakan notasi himpunan. Indikator

A. A adalah himpunan bilangan genap antara 10 dan 30

B. M adalah himpunan bilangan ganjil kurang dari 15

C. N adalah himpunan nama-nama bulan dalam seminggu Kemudian setelah diperiksa lembar jawaban siswa bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jawaban siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, 50% siswa di kelas eksperimen dan 47% siswa di kelas kontrol sudah bisa menjawab soal nomor 3 dengan

Antara 10 dan 30, berarti 10 bukan anggota A

Kurang dari 15, artinya 15 bukan

anggota M maka jawabanya salah

Gambar 17. Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 3 Siswa yang

Menjawab Kurang Tepat pada kelas eksperimen

Dari gambar diatas jawaban siswa masih kurang tepat karena mereka tidak lebih teliti dalam membaca soal antara 10 dan 30 mereka menjawab dari 10 sampai 30.

d) Hasil Pretest Soal ke-4 Untuk soal nomor 4 aspek tes yang diukur adalah pengetahuan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal keempat, yaitu kemampuan d) Hasil Pretest Soal ke-4 Untuk soal nomor 4 aspek tes yang diukur adalah pengetahuan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal keempat, yaitu kemampuan

4. 58% yang menjawab di kelas eksperimen dan 50% yang menjawab di kelas control

Jawaban siswa kurang tepat dan terbalik

Gambar 18. Lembar Jawaban Soal Pretest Nomor 4 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat pada kelas eksperimen

Dari gambar diatas dimana siswa masih sulit membedakan antara notasi himpunan kosong dan nol itu disebabkan siswa kurang paham antara kosong dan nol. Siswa menjawab 0 atau {0} adalah notasi himpunan kosong dan atau { } adalah notasi himpunan nol, dimana siswa terbalik dalam menjawab soal.

e) Hasil Pretest Soal ke-5 Untuk soal nomor 5 aspekr tes yang diukur adalah penerapan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kelima, yaitu kemampuan siswa e) Hasil Pretest Soal ke-5 Untuk soal nomor 5 aspekr tes yang diukur adalah penerapan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kelima, yaitu kemampuan siswa

a. {2, 3, 5, 7}

b. {kerbau, sapi, kambing Kemudian setelah diperiksa lembar jawaban siswa bahwa tidak ada satu pun siswa baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang bisa menjawab pertanyaan nomor 5.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest sebesar 48,8 untuk siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Elaborasi dan nilai rata-rata pretest siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional sebesar 47. Perhitungan uji t didapat 𝑡 𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1.196 dan

𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,20 pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05. Karena t hitung = 1,196 < t tabel = 2,20 maka H 0 diterima berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Hasil Posttest Setelah proses pembelajaran dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi himpunan. Dalam tes akhir tersebut terdapat

5 soal yang berbentuk uraian.Dari hasil analisis statistik menunjukkan 5 soal yang berbentuk uraian.Dari hasil analisis statistik menunjukkan

Berikut ini akan dibahas hal yang menyebabkan mengapa bahwa penggunaan model pembelajaran Elaborasi berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII pada materi himpunan di SMP Nurul Qomar Palembang.

a) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-1 Pada aspek tes hasil belajar yang diukur adalah pada ranah kognitif yaitu pemahaman, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal pertama, yaitu kemampuan siswa untuk membedakan himpunan dan bukan himpunan. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 1 siswa diminta membedakan himpunan dan bukan himpunan serta memberikan alasanya, sehingga siswa tidak bisa menebak-nebak jawabanya dikarenakan adanya alasan tersebut. Berikut ini soal posttest pada soal pertama. Diantara kumpulan berikut ini, tentukan yang merupakan himpunan dan yang bukan merupakan himpunan dan berikan alasanya?

d. Kumpulan bunga-bunga indah

e. Kumpulan minuman segar

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Elaborasi 95% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 59% menjawab benar.

Gambar 19. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 1 Siswa yang

Menjawab Benar

Sedangkan 5% siswa di kelas eksperimen dan 41% siswa di kelas kontrol tidak menentukan jawaban dengan tepat, siswa mengalami kesalahan karena tidak bisa memberikan alasan yang tepat dalam menentukan himpunan dan bukan himpunan.

Siswa kurang memberikan alas an yang tepat

Gambar 20. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 1 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat

b) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-2 Pada aspek tes hasil belajar yang diukur adalah pengetahuan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua, yaitu kemampuan siswa b) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-2 Pada aspek tes hasil belajar yang diukur adalah pengetahuan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua, yaitu kemampuan siswa

B = {4,8,12,…,96} P = {s, a, k, i, t}

Q = {k, u, c, i, n, g}. Isilah dengan lambang atau pada titik berikut sehingga menjadi kalimat yang benar

e. 3….A

e. a…..P

f. 0…..A

f. u….Q

g. 72….B

g. t….Q

h. 54….B

h. n……P

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Elaborasi 78% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 54% menjawab benar.

Sedangkan 22% siswa di kelas eksperimen dan 46% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban yang tepat, menentukan mana anggota dan bukan anggota siswa mengalami kesulitan dalam menentukan anggota B, P, Q sehingga siswa dalam mengisi terbolak balik.

Jawaban siswa masih keliru, seharusnya 3 ∈ A dan 0 ∈ A

Jawaban kurang tepat, seharusnya U ∈P,t∈Q dan n ∈P

Gambar 22. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 2 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat

c) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-3

Pada aspek tes hasil belajar yang diukur adalah penerapan, pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal ketiga, yaitu kemampuan siswa untuk menyatakan notasi himpunan. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 3 siswa diminta menyatakan himpunan dengan menggunakan tanda kurung kurawal. Berikut ini soal posttest pada soal ketiga. Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan tanda kurung kurawal.

a. A adalah himpunan bilangan genap antara 10 dan 30

b. M adalah himpunan bilangan ganjil kurang dari 15

c. N adalah himpunan nama-nama bulan dalam setahun

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Elaborasi 84% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 65% menjawab benar.

Gambar 23. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 3 Siswa yang