13
Hasil pengolahan tembakau lainnya adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun tembakau selain yang disebut di atas yang dibuat secara lain
sesuai dengan perkembangan teknologi dan selera konsumen, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan
dalam pembuatannya.
2.2. Harga Jual Eceran dan Tarif Cukai
Jumlah cukai yang dihitung berdasarkan system tariff advalorum adalah sebesar perkalian antara presentase tarif cukai dikalikan dengan harga dasar.
Harga dasar yang digunakan untuk penghitungan cukai hasil tembakau adalah harga jual eceran HJE.
Besarnya tarif cukai dan HJE minimum untuk masing-masing golongan dan jenis hasil tembakau sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
nomor 43PMK.042005. Sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 118PMK.042006 adalah sebagai berikut :
TABEL 2.1
Nilai Tarif Cukai dan Batasan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri
No. Jenis Hasil
Tembakau Golongan
Penguasaha Pabrik
HJE Minimum Per BatangGram
Tarif Cukai
a SKM
I Rp 550
40 II
Rp 450 36
III Rp 440
26 b
SPM I
Rp 345 40
Universitas Sumatera Utara
14 No.
Jenis Hasil Tembakau
Golongan Penguasaha
Pabrik HJE Minimum
Per BatangGram Tarif
Cukai
II Rp 265
36 III
Rp 255 26
c SKT
I Rp 475
22 II
Rp 395 16
IIIA Rp 380
8 IIIB
Rp 275 4
d KLM, KLB
Atau SPT I Rp
215 8
II Rp 180
4 e.
TIS I
Rp 50 20
II Rp 50
16 IIIA
Rp 50 8
IIIB Rp
40 4 f.
CRT Tanpa Golongan
Rp 275 20
g. HPTL
Tanpa Golongan Rp 275
20 Sumber : Lampiran 1 Peraturan Menteri Keuangan nomor : 118PMK.042006
1. Tarif Cukai Spesifik
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 43PMK.042005 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor
118PMK.042006, terhitung mulai tanggal 1 juli 2007, terhadap hasil tembakau jenis SKM, SPM, dan SKT. Ditambah dengan pengenaan cukai untuk setiap
Universitas Sumatera Utara
15 batang hasil tembakau masing-masing sebesar Rp 7 untuk golongan 1, Rp 5 untuk
golongan II, dan Rp 3 untuk golongan III.
TABEL 2.2.
Tarif Cukai Spesifik per Batang Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri
No. Jenis Hasil
Tembakau Golongan
Penguasaha Pabrik Tarif Cukai Spesifik
Per Batang a
SKM I Rp
7 II
Rp 5
III Rp
3 b
SPM I Rp
7 II
Rp 5
III Rp
3 c
SKT I Rp
7 II
Rp 5
IIIA Rp
3 Sumber : Lampiran 1 Peraturan Menteri Keuangan nomor : 118PMK.042006
2. Tata Cara Penetapan Harga Jual Eceran
Sebelum memproduksi hasil tembakau dengan merek baru atau mengubah desain atau tampilan kemasan penjualan eceran atas merek yang sudah ada
penetapan HJE-nya, pengusaha pabrik hasil tembakau wajib mengajukan permohonan penetapan HJE kepada kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai
Universitas Sumatera Utara
16 dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan. Permohonan penetapan HJE
dilampirkan dengan : a.
Dokumen Kalkulasi HJE hasil tembakau buatan dalam negeri formulir CK-1A
b. Contoh kemasan penjualan eceran hasil tembakau yang akan diproduksi
c. Daftar HJE untuk merek-merek hasil tembakau yang msih berlaku untuk
pabrik baru diisi nihil d.
Surat Pernyataan di atas materai yang cukup bahwa merekdesain kemasan yang dimohon penetapan HJE-nya tidak dimiliki kasamaan pada pokoknya
atau pada keseluruhannya dengan merekdesain kemasan yang telah dimiliki atau dipergunakan oleh pengusaha pabrik lain.
Berdasarkan permohonan tersebut, Petugas Bea Cukai akan segera melakukan penelitian. Dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari kerja
terhitung sejak tanggal permohonan yang diterima secara lengkap dan benar, Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai wajib memberikan keputusan.
Keputusan penetapan HJE dibuat dalam rangkap 4 lebar asli untuk pengusaha pabrik, lembar tembusan untuk Direktur Cukai, Kepala Kantor Wilayah, dan arsip
Kantor Pelayanan setempat. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dapat membatalkan keputusan
Penentapan HJE suatu merek hasil tembakau dalam hal: 1.
Merekdesain kemasan yang bersangkutan memiliki kesamaan nama, baik tulisan maupun pengucapannya atau kemiripan dengan merekdesain kemasan
milik pengusaha pabrik atau importir lainnya sehingga tidak mudah untuk membedakannya, yang telah terlebih dahulu dimiliki oleh pengusaha pabrik
Universitas Sumatera Utara
17 atau importir lainnya dan tercatat pada administrasi Direktorat Jendral Bea dan
Cukai ataui, 2.
Atas permohonangugatan pengusaha pabrik atau importir lainnya, yang berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah mempunyai ijin diselenggrakan
merupakan hak merek pemohon. Hal lain yang perlu diketahui terkait dengan permohonan penetapan HJE
adalah persyaratan kemasan eceran hasil tembakau dan ketentuan tentang isijumlah batanggram yang diperbolehkan dalam satu kemasan penjualan eceran
hasil tembakau. Sesuai Keputusan Direktur Jendral Bea dan Cukai nomor Kep- 79BC2002 tentang Kemasan Penjualan Eceran Hasil Tembakau. Pada kemasan
penjualan eceran hasil tembakau untuk pemasaran di dalam negeri wajib dicantumkan secara jelas dan mudah terbaca dengan menggunakan cetakan
permanent : a.
Merek dan jenis hasil tembakau yang dikemas; b.
Nama lengkap dan lokasi pabrik atau perusahaan. Bila nama pabrik lebih dari 2 dua kata dapat digunakan singkatan;
c. Kalimat peringatan kesehatan tentang bahaya merokok;
dan d.
Ketentuan-ketentuan lainnya yang disyaratkan oleh instansi terkait. Isi kemasan penjualan eceran hasil tembakau untuk masing-masing jenis
hasil tembakau dan golongan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang ditujukan untuk pemasaran di dalam negeri adalah :
Universitas Sumatera Utara
18 TABEL 2.3
Jumlah Isi Kemasan Untuk Masing-masing Jenis Hasil Tembakau dan Golongan Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau
Untuk Pemasaran Dalam Negeri
No. Jenis Hasil
Tembakau Golongan
Jumlah Isi Kemasan batanggram
a SKM I
12, 16, 20 dan 50 batang II
10, 12, 16, 20 dan 50 batang III
12, 16, 20, dan 50 batang
b SPM I 20
batang II 20
batang III 20
batang
c SKT I
10, 12, 16, 20 dan 50 batang II
10, 12, 16, 20 dan 50 batang IIIA
10, 12, 16, 20 dan 50 batang IIIB
10, 12, dan 16 batang d
KLB,KLM dan SPT Semua Gol
6, 10, 12, dan 16 batang e
TIS Semua Gol
Maksimum 2.500 gram CRT
Tanpa Gol Maksimum 100 batang
HPTL Tanpa Gol
Maksimum 100 gram Sumber Keputusan Direktur Jendral Bea dan Cukai Nomor : KEP-79BC2002
Universitas Sumatera Utara
19
2.3. Pita Cukai