Alasan Pemilihan Judul PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Customs Instansi Kepabeanan dimanapun didunia ini termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Instansi Kepabeanan di Indonesia, secara filosofis merupakan salah satu institusi selaku penjaga pintu gerbang negara yang bertugas mengamankan kepentingan nasional dibidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan pertahanan keamanan, berkenaan dengan lalu lintas barang. Sejalan dengan nuansa globalisasi perdagangan dunia, perkembangan perekonomian nasional saat ini telah menghasilkan kemajuan yang sangat pesat, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan perdagangan internasional yang menuntut kecepatan arus barang impor maupun ekspor. Sesuai dengan kebijaksanaan World Custom Organization WCO, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dituntut untuk berperan ganda, dimana satu sisi harus memperlancar arus perdagangan antar negara dengan cara menyederhanakan, mengharmoniskan, menstandarisasikan prosedur kepabeanan, disisi lain berperan untuk memungut penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, cukai pajak dalam rangka impor memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap masuknya barang – barang larangan pembatasan serta memfasilitasi perdagangan. Propinsi Sumatera Utara yang menitik beratkan pembangunannya pada sektor industri perdagangan menuntut pelayanan yang prima dari para aparat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sehingga Bea dan Cukai dituntut untuk senantiasa Universitas Sumatera Utara 2 menyempurnakan system prosedur serta berupaya memantapkan langkah – langkah dengan didukung seluruh potensi yang ada untuk meningkatkan pelayanan impor, ekspor cukai yang berbasis teknologi informasi, meningkatkan integritas pegawai menciptakan kondisi yang kondusif dilingkungan kerja bersama para stakeholder, membuka akses yang seluas – luasnya untuk layanan public dibidang kepabeanan cukai untuk menunjang perkembangan industri perdagangan demi pembangunan di daerah Sumatera Utara serta pengawasan yang optimal terhadap kemungkinan masuknya barang – barang larangan. Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, pada tahun 2005 ekspor mencapai FOB USD 4.563.075, Impor Sumut mencapai CIF 1.178.006, hal ini sehubungan dengan banyaknya industri di Sumut tahun 2005 terdapat 966 perusahaan besarnya volume ekspor impor Sumatera Utara dari sektor industri Ekspor 73 Impor 91. Produk yang dominant dari propinsi ini adalah hasil perkebunan seperti produk Kelapa Sawit, Karet, Kelapa, Kopi, Coklat, serta sayur buah – buahan dimana sebagian dari komiditi tersebut juga ekspor kemanca Negara. Dalam lapangan industri, sebagian besar industri di Sumut bergerak dalam bidang industri makanan, minuman tembakau, industri kimia, batubara, karet plastic dengan rincian industri makanan, minuman, tembakau sebanyak 398 perusahaan, kimia, batubara, karet plastik sebanyak 186, selebihnya industri tekstil, kayu dan lain – lain yang jumlah perusahaannya hanya sedikit. Rokok produk hasil tembakau merupakan suatu produk yang menjadi primadona bagi penerimaan negara dari sektor perpajakan khususnya cukai Universitas Sumatera Utara 3 disamping pengenaan cukai pada MMEA Minuman Mengandung Etil Alkohol Etil Alkohol EA. Pengenaan Cukai pada produk rokok tembakau telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi negara setiap tahunnya penerimaan selalu melebihi target yang ditetapkan disatu sisi target yang ditetapkan selalu naik. Hal ini dapat kita lihat target realisasi penerimaan cukai tahun 2003 dan 2005 untuk seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2003 target penerimaan Cukai sebesar Rp. 26.114.00 Miliar, realisasinya sebesar Rp. 25.928.00 Miliar dengan pencapaian target sebesar 100,72 . Pada tahun 2005 target penerimaan Cukai sebesar Rp. 32.244.80 Miliar, realisasinya sebesar Rp. Rp. 32.650.60 M Miliar, dengan pencapaian target sebesar 101,26 . Propinsi Sumatera Utara mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menghasilkan rokok produk hasil tembakau, karena dari sebagian besar industrinya adalah industri tembakau yang menghasilkan produk berupa rokok cigarette yang terdapat di Wilayah Kota Medan, Pematang Siantar Tanjung Balai Asahan Teluk Nibung Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Cukai Tembakau di Sumatera Utara Studi Kasus Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada alasan uraian pemilihan judul diatas, maka permasalahan yang akan dikaji oleh penulis adalah : Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penerimaan cukai tembakau pada Kantor Pelayanan Bea Cukai Tipe A3 Medan Universitas Sumatera Utara 4

1.3 Tujuan Manfaat Penelitian