Tujuan Manfaat Penelitian Uji F Statistik Uji Multikolinearity Cukai

4

1.3 Tujuan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan cukai hasil tembakau; b. Seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi penerimaan cukai tembakau. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : a. Sebagai bahan studi tambahan Ilmu Pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terutama bagi mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian selanjutnya; b. Memberikan tambahan wawasan Ilmu Pengetahuan bagi penulis.

1.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang masih menjadi obyek penelitian, dimana masih perlu dibuktikan atau diuji tingkat kebenarannya. Dari uraian permasalahan diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut : bahwa jumlah produksi rokok hasil tembakau, Harga Jual Eceran HJE dan Jumlah Pita Cukai Tembakau merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan cukai tembakau pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, dimana : Universitas Sumatera Utara 5 a. 1 X Y   0 : Jumlah Produksi memiliki hubungan positif terhadap penerimaan cukai tembakau, artinya semakin besar jumlah produksi rokok yang dihasilkan maka semakin besar jumlah penerimaan cukai tembakau. b. 2 X Y   0 : Harga Jual Eceran memiliki hubungan positif terhadap penerimaan cukai tembakau, artinya semakin besar Harga Jual Eceran rokok yang dihasilkan maka semakin besar jumlah penerimaan cukai tembakau c. 3 X Y   0 : Jumlah Pita Cukai memiliki hubungan positif terhadap penerimaan cukai tembakau, artinya semakin tinggi pemesanan pita cukai pada rokok maka semakin besar penerimaan cukai tembakau. 1.5. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi untuk menguji hipotesis penelitian selanjutnya dianalisis sesuai dengan judul tulisan. Adapun metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

III. 1. Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, yang terletak di Jl. Suwondo Ujung No. 1 Medan – Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 6

III. 2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif sekunder, yaitu berupa data time series yang berbentuk angka – angka yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Medan, data statistik Badan Pusat Statistik BPS Medan, laporan bulanan dari perusahaan yang memproduksi hasil tembakau di kota Medan serta data- data yang diambil dari situs-situs internet yang mendukung penelitian ini.

3. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data penulis menggunakan program SPSS Statistical Package For Social Science

III. 4. Model Analisis Data

Model analisis yang dilakukan menggunakan uji regresi linear, yaitu antara variable Y dengan variabel X 1 , X 2 dan X 3 , kemudian dibentuk dalam persamaan sebagai berikut:           3 3 2 2 1 1 X X X Y Dimana : Y = Penerimaan Cukai Tembakau  = Konstanta 1  = Koefisien Regresi Jumlah Produksi 2  = Koefisien Regresi Harga Jual Eceran HJE 3  = Koefisien Regresi Jumlah Pita Cukai Tembakau X 1 = Jumlah Produksi Rokok X 2 = Harga Jual Eceran HJE Universitas Sumatera Utara 7 X 3 = Jumlah Pita Cukai Tembakau  = Variabel Penganggu. III. 1. Test Goodness Of Fit uji kesesuaian a. Koefisien Determinasi R – Square Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel – variabel independent secara bersama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen. b. Uji t Statistik Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing – masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independent lainnya konstan. Pengaruh masing-masing variabel independent yaitu jumlah produksi, Harga Jual Eceran HJE dan Jumlah Pita Cukai terhadap Penerimaan Cukai Tembakau dilakukan dengan uji t pada tingkat kepercayaan 95. Berdasarkan Uji t dapat ditarik hipotesa sebagai berikut : - Ho :  1.,  2,  3 = 0 - Ha :  1.  2,  3 ≠ 0 Dengan Kriteria : - Ho diterima jika t hitung tabel Universitas Sumatera Utara 8 Artinya variabel X 1 jumlah produksi, X 2 Harga Jual Eceran HJE dan X 3 Jumlah Pita Cukai Tembakau tidak nyata mempengaruhi Y Penerimaan Cukai Tembakau. - Ha diterima jika t hitung t tabel Artinya variabel X 1 jumlah produksi, X 2 Harga Jual Eceran HJE dan X 3 Jumlah Pita Cukai Tembakau nyata mempengaruhi Y Penerimaan Cukai Tembakau.

c. Uji F Statistik

Uji F statistic ini dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independent secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : - Ho :  1 =  2 =  3 = - Ha :  1 ≠  2 ≠  2 ≠ Dengan kriteria : - Ho diterima jika F hitung F tabel Artinya variabel X 1 , X 2 dan X 3 secara bersama – sama tidak nyata mempengaruhi Y penerimaan cukai tembakau. - Ha diterima jika F hitung F tabel Artinya variabel X 1 , X 2 dan X 3 secara bersama – sama nyata mempengaruhi Y penerimaan cukai tembakau. Universitas Sumatera Utara 9

d. Uji Multikolinearity

Uji Multikolinearity digunakan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi yang digunakan terdapat korelasi yang sempurna diantara variabel yang menjelaskan idependen variabel. Suatu model regresi linier kan mneghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinearity. Multikolineariti terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independen dari suatu model estimasi. Universitas Sumatera Utara 10 BAB II URAIAN TEORITIS

2.1. Cukai

1. Pengertian Cukai

Cukai adalah pungutan Negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam Undang- undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 tentang Cukai yang merupakan penerimaan Negara guna mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan keseimbangan. Yang dimaksud dalam Undang-undang tersebut tentang barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik sebagai berikut :  Konsumsinya perlu dikendalikan;  Peredarannya perlu diawasi;  Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup;  Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan Negara demi keadilan dan keseimbangan. Barang-barang sebagaimana dimaksud diatas dinyatakan sebagai barang kena cukai.

2. Barang Kena Cukai

Pengenaan cukai perlu dipertegas batasannya sehingga dapat memberikan landasan kepastian hukum dalam upaya menambah atau memperluas obyek cukai Universitas Sumatera Utara 11 dengan tetap memperhatikan aspirasi dan kemampuan masyarakat. Dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 yang termasuk dalam barang kena cukai adalah : a. Etil Alkohol Etanol, yaitu barang cair, jernih dan tidak berwarna, merupakan senyawa organic dengan rumus kimia C2H5OH, yang diperoleh baik secara peragian danatau penyulingan maupun secara sintesa kimiawi. b. Minuman yang Mengandung Etil Alkohol MMEA, yaitu semua barang cair yang lazim disebut minuman mengandung etil alkohol yang dihasilkan dengan cara peragian, penyulingan atau cara lainnya, yang antara lain : bir, shandy, anggur, gin, whisky dan yang sejenisnya. Yang dimaksud dengan “konsentrat yang mengandung etil alcohol” adalah bahan yang mengandung etil alcohol yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam pembuatan minuman mengandung etil alcohol. c. Sigaret adalah hasil tembakau yang dibuat dari tembakau rajangan yang di balut dengan kertas dengan cara dilinting untuk dipakai tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya. Sigaret terdiri dari : a. Sigaret Kretek adalah sigaret yang dalam pembuatannya dicampur dengan cengkih atau bagiannya, baik asli maupun tiruan tanpa memperhatikan jumlahnya. b. Sigaret Putih adalah sigaret yang dalam pembuatannya tanpa dicampuri dengan cengkih, kelembak atau kemenyan. Sigaret Kretek dan Sigaret Putih terdiri dari sigaret yang dibuat dengan mesin atau dibuat dengan cara lain. Universitas Sumatera Utara 12  Sigaret Kretek dan Sigaret Putih yang dibuat dengan mesin adalah sigaret yang dalam pembuatannya mulai dari pelintingan, pemasangan filter, pengemasannya dalam kemasan untuk penjualan eceran sampai dengan pelekatan pita cukai, seluruhnya atau sebagian menggunakan mesin.  Sigaret Kretek dan Sigaret Putih yang dibuat dengan cara lain dari pada mesin adalah sigaret yang dalam proses pembuatannya mulai dari pelintingan, pemasangan filter, pengemasannya dalam kemasan untuk penjualan eceran sampai dengan pelekatan pita cukai tanpa menggunakan mesin.  Sigaret Kelembak Kemenyan adalah sigaret yang dalam pembuatannya dicampur dengan kelembakatau kemenyan asli maupun tiruan tanpa memperhatikan jumlahnya.  Cerutu adalah hasil tembakau yang dibuat dari lembaran-lembaran daun tembakau diiris atau tidak, dengan cara digulung demikian rupa dengan daun tembakau untuk dipakai tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.  Rokok daun adalah hasil tembaku yang dibuat dengan daun nipah, daun jagung klobot atau sejenisnya dengan cara dilinting untuk dipakai tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.  Tembakau Iris adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun tembakau yang dirajang, untuk dipakai tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya. Universitas Sumatera Utara 13  Hasil pengolahan tembakau lainnya adalah hasil tembakau yang dibuat dari daun tembakau selain yang disebut di atas yang dibuat secara lain sesuai dengan perkembangan teknologi dan selera konsumen, tanpa mengindahkan bahan pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya.

2.2. Harga Jual Eceran dan Tarif Cukai