3.9 Perancangan Geser Pada Balok Tinggi 3.9.1 Pengantar
Balok Tinggi memiliki rasio bentang geser kedalaman efektif kurang dari 2.5 untuk beban terpusat dan kurang dari 5.0 untuk beban terdistribusi. Karena
geometri balok tinggi, perilaku mereka berbeda dengan balok langsing atau balok menengah.
Elemen struktural yang dapat diklasifikasikan sebagai balok tinggi adalah: •
Transfer girder, adalah sebuah balok yang membawa semua beban vertikal tanpa ada unsur vertikal di bawah girder tersebut.
• Pile cap, adalah elemen struktural yang menghubungkan elemen vertikal
dengan pondasi dalam seperti bored pile. •
Vertical wall, dinding slab di bawah beban vertikal dapat dirancang sebagai balok tinggi.
3.9.2 Perilaku Balok Tinggi
Berikut ini adalah perbedaan utama dari elemen balok tinggi dibandingkan dengan balok biasa didasarkan pada asumsi desain, sebagai berikut:
• Aksi Dua-Dimensi, karena dimensi dari balok tinggi yang berparilaku
sebagai tindakan dua dimensi daripada tindakan satu-dimensi.
Universitas Sumatera Utara
• Plane Section Do Not Remain Plane, asumsi dari bagian plane section tetap
tidak dapat digunakan dalam perancangan balok tinggi. Distribusi regangan tidak lagi linier.
• Deformasi geser, deformasi geser tidak dapat diabaikan seperti pada balok
biasa. Distribusi tegangan tidak linier bahkan dalam tahap elastis. Pada keadaan batas akhir bentuk blok tegangan tekan beton bukan bentuk parabola
lagi. Berikut ini adalah perilaku utama dari elemen balok tinggi, sebagai berikut:
• Retak balok tinggi akan terjadi pada 13f
c
atau 12f •
Distribusi tegangan tarik pada serat bawah konstan selama rentang itu. Dengan kata lain, nilai dari tegangan tarik pada serat bawah pada dukungan
dan di pertengahan span hanya sedikit berbeda, untuk alasan ini dalam balok tinggi perkuatan tegangan harus diperpanjang sampai akhir dukungan
meskipun wilayah tersebut adalah wilayah dengan momen lentur yang kecil dalam balok biasa kita bisa memotong tulangan tarik dan tidak semua
tulangan tarik pada tengah bentang diperpanjang sampai akhir dukungan, praktis hanya dua untuk penjangkaran sengkang.
c
• Tegangan tarik maksimum pada serat bawah jauh melebihi besaran tegangan
tekan. •
Retak vertikal mengikuti arah trayektori tekan, pada balok tinggi kita harus menyediakan kedua-duanya baik sengkang vertikal maupun sengkang
horisontal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13 Distribusi tegangan pada balok tinggi
Sumber : Design and Detailing of Structural Concrete Using Strut-and-Tie Model oleh Jorg Schlaich, dan Kurt Schafer
Gambar 3.14 Retak pada balok tinggi
Sumber : Design and Detailing of Structural Concrete Using Strut-and-Tie Model oleh Jorg Schlaich, dan Kurt Schafer
Universitas Sumatera Utara
3.9.3 Desain Geser Balok Tinggi