Pedoman Good Corporate Governance merupakan dasar pengembang kebijakan dari sektoral ketingkat institusional yang berfungsi untuk memastikan bahwa praktik
pengelolaan perusahaan sesuai dengan praktik usaha yang baik. GCG merupakan konsep yang penting untuk mengatur perilaku pengelolaan perusahaan Ethical
Governance yang melibatkan etika moral individu,
C. Penerapan Good Corporate Governance dalam Perusahaan Asuransi
Sistem tata kelola organisasi perusahaan yang baik ini menuntut dibangunnya dan dijalankannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan GCG dalam proses
manajerial perusahaan. Dengan mengenal prinsip-prinsip yang berlaku secara universal ini diharapkan perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan
memberikan manfaat bagi para stakeholdernya. Sejak diperkenalkan oleh OECD, prinsip-prinsip corporate governance berikut ini telah dijadikan acuan oleh negara-
negara di dunia termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut disusun seuniversal mungkin sehingga dapat berlaku bagi semua negara atau perusahaan dan diselaraskan
dengan sistem hukum, aturan atau tata nilai yang berlaku di negara masing-masing. Prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik ini antara lain :
1.
Akuntabilitasaccountability
Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada pemegang saham
dan stakeholders lainnya. Dewan direksi bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh
pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan wajib memberikan nasehat kepada direksi atas pengelolaan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan.
2.
Pertanggungan-jawabresponsibility
3. Prinsip ini menuntut perusahaan maupun pimpinan dan manajer perusahaan
melakukan kegiatannya secara bertanggung jawab. Sebagai pengelola perusahaan hendaknya dihindari segala biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak
ketiga maupun pihak lain di luar ketentuan yang telah disepakati, seperti tersirat pada undang-undang, regulasi, kontrak maupun pedoman operasional bisnis
perusahaan.
Keterbukaantransparancy
4. Dalam prinsip ini, informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat.
Informasi yang diungkapkan antara lain keadaan keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Audit yang dilakukan atas informasi
dilakukan secara independen. Keterbukaan dilakukan agar pemegang saham dan orang lain mengetahui keadaan perusahaan sehingga nilai pemegang saham dapat
ditingkatkan.
Kewajaranfairness
5. Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan
perlakuan yang adil dari perusahaan. Pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan melarang praktek-praktek tercela yang dilakukan oleh orang dalam yang
merugikan pihak lain. Setiap anggota direksi harus melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Kemandirianindependency
Prinsip ini menuntut para pengelola perusahaan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan-tekanan dari
Universitas Sumatera Utara
pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional perusahaan yang berlaku. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap
memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan perusahaan.
Dalam prakteknya prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik ini perlu dibangun dan dikembangkan secara bertahap. Perusahaan harus membangun sistem
dan pedoman tata kelola perusahaan yang akan dikembangkannya. Demikian juga dengan para karyawan, mereka perlu memahami dan diberikan bekal pengetahuan
tentang prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang akan dijalankan perusahaan. Untuk memudahkan memberikan gambaran bagaimana prinsip-prinsip
GCG tersebut akan dibangun, dipahami dan dilaksanakan, berikut ini diberikan beberapa acuan praktis yang perlu dikembangkan lebih lanjut di masing-masing
perusahaan. Acuan ini diuraikan mengikuti urutan butir-butir prinsip GCG yang telah dibahas di atas.
1. Accountability
a. Pimpinan, manajer dan karyawan perusahaan telah mengetahui visi, misi,
tujuan dan target-target operasional di perusahaan.
:
b. Pimpinan. Manajer, karyawan perusahaan telah mengetahui dan memahami
peran, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing c.
Uraian tugas di setiap unit usaha atau unit organisasi telah ditetapkan dengan benar dan sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan
d. Proses dalam pengambilan keputusaan telah mengacu dan mentaati sistem dan
prosedur yang telah dibangun.
Universitas Sumatera Utara
e. Proses cek dan balance telah dilakukan secara menyeluruh di setiap unit
organisasi. f.
Sistem penilaian kinerja operasional, organisasi dan kinerja perseorangan telah sepakat ditetapkan, diterapkan dan dievaluasi dengan baik
g. Pertanggungan jawab kinerja pimpinan BOC, BOD perusahaan secara rutin
seyogyanya dapat dibangun dan dilaporkan. h.
Hasil pekerjaan telah didokumentasikan, dipelihara dan dijaga dengan baik
2.
a. Pimpinan, manajer dan karyawan perusahaan telah mengetahui dan memahami
seluruh peraturan perusahaan yang berlaku. Responsibility
b. Pimpinan. Manajer dan karyawan perusahaan telah menerapkan sistem tata nilai
dan budaya perusahaan yang dianut perusahaan. c.
Proses dalam pengambilan keputusan di perusahaan senantiasa mengacu dan mentaati sistem dan prosedur yang telah dibangun.
d. Manajer dan karyawan perusahaan telah bekerja sesuai dengan standar
operasional, prosedur maupun ketentuan yang berlaku di perusahaan. e.
Unit kerja organisasi perusahaan telah berupaya menghindari pengelolaan perusahaan yang berpotensi merugikan perusahaan dan stakeholder.
f. Proses pendelegasian kewenangan telah dijalankan dengan cukup dan baik
demi terselenggaranya pekerjaan. g.
Manajer dan unit organisasi telah melakukan pertanggungan jawab hasil kerja secara teratur.
3. transparency dan disclosure
Universitas Sumatera Utara
a. Bahwa berbagai pemegang kepentingan manajemen, karyawan, pelanggan
dapat melihat dan memahami proses dalam pengambilan keputusan manajerial di perusahaan.
b. Pemegang saham berhak memperoleh informasi keuangan perusahaan yang
relevan secara berkala dan teratur. c.
Proses pengumpulan dan pelaporan informasi operasional perusahaan telah dilakukan oleh unit organisasi dan karyawan secara terbuka dan obyektif,
dengan tetapa menjaga kerahasiaan nasabahpelanggan. d.
Pimpinan, manajer dan karyawan perusahaan telah melakukan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan, sistem pengawasan dan standardisasi
yang dilakukan. e.
Informasi tentang prosedur dan kebijakan di unit kerja maupun unit organisasi telah dipublikasikan secara tertulis dan dapat diakses oleh semua pihak di
dalam dan oleh unit-unit terkait di luar perusahaan. f.
Eksternal auditor, komite audit, internal auditor memiliki akses atas informasi dengan syarat kerahasiaan tetap dijaga.
g. Menyampaikan laporan keuangan audited dan kinerja usaha ke publik secara
rutin, maupun laporan corporate governance pada instansi yang berwenang.
a. Pengelola dan karyawan perusahaan akan memperhatikan kepentingan seluruh
stakeholder secara wajar menurut ketentuan yang berlaku umum. 4. Fairness
b. Perlakuan adil kepada seluruh pihak pemegang kepentingan nasabah,
pelanggan, pemilik dalam memberikan pelayanan dan informasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Manajer, pimpinan unit organisasi dan karyawan dapat membedakan
kepentingan perusahaan dengan kepentingan organisasi. d.
Perlakuan, pengembangan timwork, hubungan kerja dan pembinaan pada para karyawan akan dilakukan dengan memperhatikan hak dan kewajibannya secara
adil dan wajar.
a. Keputusan pimpinan perusahaan hendaknya lepas dari kepentingan berbagai
pihak yang merugikan perusahaan. 5. Independency
b. Proses pengambilan keputusan di perusahaan telah dilakukan secara obyektif
untuk kepentingan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
B A B IV TANGGUNG JAWAB DIREKSI AGENCY PERUSAHAAN ASURANSI
AIA FINANCIAL BERDASARKAN PRINSIP GCG
A. Tanggung Jawab Dan Tugas Board Of Director Pada Perusahaan Asuransi