Dasar Hukum Agen Asuransi

bahwa ekspediturlah sendiri sebagai pengusaha akan menyelenggarakan seluruh pengangkutan itu walaupun sarangkali ekspeditur tidak mengangkut sendiri 15

B. Dasar Hukum Agen Asuransi

. Banyak istilah dalam teori hukum maupun praktek ditujukan untuk pengertian agen atau distributor ini. Misalnya adalah sebagai berikut : Agen, Distributor, Broker, Pialang, Dealer, Makelar, Komissioner, Ekspeditur, Representative, Perantara, Calo. Meskipun banyak istilah yang digunakan untuk pengertian agen ini, tetapi istilah “ agen “ dalam bahasa Inggris disebut “ agent “ lebih sering digunakan dalam literature dan lebih mempunyai karakteristik yang umum. Di samping itu, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang memperkenalkan istilah “ makelar “ dan “ komisioner “, yang dalam praktek sudah tidak populer lagi. Sedangkan dalam bidang property dan real estate lebih dikenal dengan istilah broker atau agen. Selanjutnya, dalam bidang jual beli saham di pasar modal, yang lebih dikenal adalah pialang broker atau dealer. Sedangkan, yang dimaksud dengan agen adalah seseorang atau suatu perusahaan yang mewakili pihak lainnya yang disebut dengan principal untuk melakukan kegiatan bisnis misalnya menjual produk untuk dan atas nama principal kepada pihak ketiga dalam suatu wilayah pemasaran tertentu, di mana sebagai imbalan atas jerih payahnya itu, agen akan mendapatkan komisi tertentu. Apabila dalam wilayah tertentu hanya ditunjuk 1 satu agen, maka untuk hal seperti itu disebut dengan agen tunggal sole agent . Masalah hukum keagenan ini juga banyak bersentuhan dengan hukum bisnis internasional, mengingat karena keterbatasannya produsen luar negeri, seringkali menunjuk agen pemasaran dari produk-produknya di suatu Negara tujuan pemasaran. 15 Abdul Muis, op.cit, hal. 53 Universitas Sumatera Utara Bagi kebanyakan produsen, hal ini jauh lebih menguntungkan dan praktis daripada dia membuka cabangnya sendiri di Negara wilayah pemasaran produknya itu 16 Agen perusahaan pada dasarnya dalam menjalankan usahanya bergerak dalam bidang yang sama dengan perusahaan yang diageninya. Dalam dunia asuransi dikenal juga istilah agen asuransi yang merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggungan dan penyelesaian klaim asuransi. Apalagi bila diperbandingkan perusahaan keagenan ini dengan makelar dan komisioner maka perusahaan keagenan lebih mendekati sifat perusahaannya kepada Komisioner . Usaha keagenan selalu dijumpai dalam praktek perdagangan walaupun undang-undangnya secara khusus tidak atau belum ada. Peraturan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang hanya mengenal dua jenis pedagang perantara yaitu Makelar dan Komisioner. Disamping itu dalam hukum pengangkutan dikenal ekspeditur. Usaha keagenan dapat timbul dari perjanjian dan dapat berdasarkan surat kuasa. Agen perusahaan merupakan perusahaan yang berdiri dan mewakili kepentingan pengusaha dan dapat mewakili lebih dari satu perusahaan. Namun tidak boleh merugikan kepentingan perusahaan yang diageninya. 17 1. Dalam KUH Perdata tentang Kebebasan Berkontrak. . Dasar hukum pengaturan keagenan terdapat dalam ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 2. Dalam KUH perdata tentang Kontrak Pemberian Kuasa. 3. Dalam KUH Dagang tentang Makelar. 4. Dalam KUH Dagang tentang Komosioner. 16 Munir Fuady. Pengantar Hukum Bisnis, Menata Bisnis Modern di Era Global. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal. 244. 17 Abdul Muis, op.cit, hal. 53. Universitas Sumatera Utara 5. Dalam bidang-bidang hukum khusus, seperti dalam perundang-undangan di bidang pasar modal yang mengatur tentang dealer atau pialang saham. 6. Dalam peraturan administrative, semisal peraturan dari departemen perdagangan atau perindustrian, yang mengatur masalah administrasi dan pengawasan terhadap masalah keagenan itu 18 .

C. Fungsi Agen Asuransi Dan Syarat-Syarat Agen Asuransi