B A B III PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG PADA
PERUSAHAAN ASURANSI
A. Defenisi Corporate Governance
Kata “governance” berasal dari bahasa Perancis “gubernance” yang berarti
pengendalian. Selanjutnya kata tersebut dipergunakan dalam konteks kegiatan perusahaan atau jenis organisasi yang lain, menjadi corporate
governance
21
Hasil analisis yang dilakukan berbagai organisasi internasional dan regulator pemerintah di banyak negara menemukan sebab utama terjadinya tragedy
ekonomibisnis diatas adalah karena lemahnya corporate governance di banyak perusahaan
.Pengkajian terhadap konsep Corporate Governance ini sudah dimulai sejak akhir tahun 1980a n. Dalam bahasa Indonesia corporate governance
diterjemahkan sebagai tata kelola atau tata pemerintahan perusahaan. Penerapan konsep Good Corporate Governance ke dalam suatu perusahaan diyakini sudah
menjadi suatu keharusan bagi perusahaan-perusahaan modern. Perhatian dunia terhadap good corporate governance mulai meningkat tajam
sejak Negara-negara Asia dilanda krisis moneter pada tahun 1997 dan sejak kejatuhan perusahaan-perusahaan raksasa terkemuka di dunia, termasuk Enron Corporation dan
WorldCom di Amerika Serikat, HIH Insurance Company Ltd dan One-Tell Pty Ltd di Australia serta Parmalat di Itali pada awal decade 2000an.
22
Secara lebih spesifik, banyak definisi yang sudah diberikan kepada Corporate Governance ini antara lain :
.
21
Siswanto Sutojo E.John Aldridge. Good Corporate Governance, Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. Jakarta, PT Damar Mulia Pustaka, 2008, hal. 1.
22
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
1. Forum for Corporate Governance memberikan arti kepada Corporate
Governance sebagai berikut : Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus
pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-
hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu system yang mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate governance ialah untuk
menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders
23
2. Cadburry Committee mengartikan Corporate Governance sebagai :
.
“A set of rule that define the relationship between shareholders, managers, creditors, the government, employees and other internal and external stakeholders
in respect of their rights and responsibilities.”
24
3. Sedangkan The Organization for Economic Cooperation and Development
OECD mendefenisikan corporate governance sebagai berikut : “Corporate governance is the system by which business corporations are directed
and controlled. The corporate governance structure specifies the distribution of rights and responsibilities among different participants in the corporation, such
as the board, the managers, shareholders and other stakeholders, and spells out the rules and procedure for making decisions on corporate affairs. By doingthis, it
also provides the structure through which the company objectives are set, and the means of attaining those objectives and monitoring performance”.
Sesuai dengan definisi di atas, menurut OECD corporate governance adalah system yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis
23
I Nyoman Tjager. Corporate Governance. Jakarta, PT. Prenhallindo, 2003, hal. 45
24
Ibid, hal. 28.
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Corporate governance mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan, termasuk para
pemegang saham, Dewan Pengurus, para manager, dan semua anggota the stakeholders non-pemegang saham.
Corporate governance juga mengetengahkan ketentuan dan prosedur yang harus diperhatikan Dewan Pengurus Board of Directors dan Direksi dalam
pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan kehidupan perusahaan. Dengan pembagian tugas, hak dan kewajiban serta ketentuan dan prosedur
pengambilan keputusan penting diatas, perusahaan mempunyai pegangan bagaimana menentukan sasaran usaha corporate objective dan strategi untuk
mencapai sasaran tersebut. Pembagian tugas, hak dan kewajiban di atas juga berfungsi sebagai pedoman bagaimana mengevaluasi kinerja Board of Directors
dan manajemen perusahaan
25
4. The Australian Stock Exchange ASX Corporate Governance Council
mendefinisikan corporate governance sebagai berikut : .
“ Corporate governance is the system by which companies are directed and managed. It influences how the objectives of the company set and achived, how
risk is monitored and assessed, and how performance is optimized”. Sesuai dengan kutipan di atas ASX mengartikan corporate governance
sebagai system yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan perusahaan. Sistem tersebut mempunyai pengaruh besar dalam menentukan
sasaran usaha maupun dalam upaya mancapai sasaran tersebut. Corporate governance juga mempunyai pengaruh dalam upaya mencapai kinerja bisnis yang
optimal serta dalam analisis dan pengendalian resiko bisnis yang dihadapi
25
Siswanto Sutojo E John Aldridge, op.cit, hal.3
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Good corporate governance mendorong perusahaan untuk meningkatkan nilai the value perusahaan serta akuntabilitas dan sistem
pengendalian kegiatan usaha bisnis
26
5. Definisi corporate governance selanjutnya diutarakan oleh dua orang pakar
manajemen Jill Solomon dan Aris Solomon. Dalam buku mereka Corporate Governance and Accountability kedua pakar manajemen tersebut mendefinisikan
corporate governance sebagai sistem yang mengatur hubungan antara perusahaan diwakili oleh Board of Directors dengan pemegang saham. Corporate
governance juga mengatur hubungan dan pertanggungjawaban atau akuntabilitas perusahaan kepada seluruh anggota the stakeholders non-pemegang saham. The
stakeholders non-pemegang saham adalah para kreditur, pelanggan, karyawan dan masyarakat terutama yang berada disekitar unit sarana produksi perusahaan .
.
6. Sedangkan dalam Keputusan Menteri Negara Kepala Badan Penanaman Modal
dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara no. Kep-23M-PM.PBUMN2000, tanggal 31 Mei 2000, tentang Pengembangan Praktek Good Corporate
Governance dalam Perusahaan Perseroan Persero , disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Good Corporate Governance adalah “ prinsip korporasi yang
sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai
maksud dan tujuan perusahaan.” Dari beberapa definisi Good Corporate Governance seperti tersebut di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Good Corporate Governance tidak lain dari sistem pengaturan yang baik terhadap fungsi, tugas, hak, kewajiban,
pengawasan, dan hubungan dari masing-masing dan antara direksi, komisaris,
26
Ibid, hal. 4
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham, karyawan, kreditur, investor dan stakeholder lainnya dalam suatu perusahaan
27
27
Dr. Munir Fuady. Perlindungan Pemegang Saham Minoritas. Bandung, CV Utomo, 2005, hal. 40.
. Terhadap pengertian corporate governance sendiri sebagaimana yang
diberikan oleh beberapa ahli terhadap berbagai variasi sebagai berikut : 1. Corporate governance membicarakan hubungan antara semua pihak yang
menentukan arah dan performance suatu perusahaan, yaitu hubungan antara pemegang saham, direksi dan komisaris
2. Corporate Governance merupakan istilah yang relative baru tetapi ditujukan untuk suatu konsep yang lama, yaitu kewajiban fiduciary dari mereka yang mengontrol
perusahaan, untuk bertindak bagi kepentingan seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas
3. Corporate Governance merupakan konsep yang berkaitan dengan pengambilan keputusan efektif yang bersumber pada etika bisnis, budaya perusahaan, etika,
nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan perusahaan, pengelolaan
sumber daya dan risiko secara lebih efisien serta efektif, serta mempertanggungjawabkan perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders
lainnya 4. Corporate Governance berkaitan dengan pengambilan keputusan yang efektif,
yang terbentuk melalui budaya organisasi, etika, nilai, sistem, proses, kebijaksanaan dan struktur, yang bertuuan untuk mengembangkan dan
mempromosikan bisnis yang baik, managemen sumber daya dan resiko yang relative dan efisien, akuntabilitas perusahaan dan stakeholders
Universitas Sumatera Utara
5. Corporate Governance menyangkut dengan struktur perseroan, pembagian tugas, pembagian wewenang dan pembagian beban tanggung jawab dari masing-masing
unsure yang membenuk struktur perseroan dan mekanisme yang harus ditempuh olehmasing-masing unsur dari struktur perseroan tersebut serta hubungan-
hubungan antara unsur-unsur dari struktur perseroan, mulai dari RUPS, Direksi, Komisaris, juga mengatur hubungan antara unsure-unsur dari struktur perseroan
dengan unsur-unsur diluar perseroan, yang pada hakekatnya merupakan stakeholders dari perseroan, yaitu negara yang berkepentingan akan perolehan
pajak dari perseroan yang bersangkutan dan masyarakat luas, yang meliputi para investor public dari perseroan itu dalam hal perseroan merupakan perusahaan
publik, calon investor, kreditor dan calon kreditor perseroan. 6. Corporate Governance adalah ketentuan yang menetapkan hubungan antara
pemegang saham, pengurus, pihak kreditor, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya, sehubungan dengan hak-hak
dan kewajiban mereka atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.
7. Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan, dalam rangka
meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan, dengan tujuan utama mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain. 8. Corporate Governance merupakan seluruh sistem dari hak, proses dan
pengendalian yagn dibentuk di dalam dan di luar manajemen secara menyeluruh dengan tujuan untuk melindungi kepentingan para stakeholders.
Universitas Sumatera Utara
9. Corporate Governance merupakan keterkaitan antara kepemilikan suatu organisasi perusahaan dan manajemen,peranan, keterkaitan, dan tanggung jawab pada pihak-
pihak yagn terkait langsung maupun tidak langsung pada organisasi perusahaan yang disebut stakeholders responsibility.
10. Corporate Governance merupakan kumpulan hukum, peraturan dan kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja perusahaan yang terlaksana secara
efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
11. Corporate Governance merupakan sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan
kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada stakeholders. Hal ini berkaitan
dengan pengaturan kewenangan pemilik, direktur,manajer, pemegang saham dan sebagainya.
12. Corporate Governance tidak lain dari seluruh sistem dari hak-hak, proses dan pengendalian yagn dibentuk di dalam dna di luar manajemen secara keseluruhan,
dengan tujuan untuk melindungi kepentingan stakeholders secara individual untuk mempengaruhi manajemen.
13. Corporate Governance meliputi managemen bisnis dari suatu perusahaan yang diorganisasi dalam bentuk perusahaan, yang mekanismenya oleh pihak manager
yang selalu disupervisi. 14. Corporate Governance berarti panduan prilaku terhadap orang-orang dalam suatu
perusahaan, khususnya terhadap direktur, komisaris, pemegang saham dan investor, yang berisikan sekumpulan aturan terhadap berjalannya managemen
yang baik dengan pengawasan yang layak, dan adanya pembagian tugas,
Universitas Sumatera Utara
kekuasaan dan tanggung jawab yang memungkinkan terlaksananya keseimbangan pengaruh dari berbagai stakeholders.
15. Corporate Governance melingkupi aturan, standar, dan organisasi dalam bidang ekonomi, yang mengatur sikap tindak dari manager, direksi dan pemilik dari suatu
perusahaan, yang dapat menjelaskan tugas dan akuntabilitasnya kepada investor eksternal.
16. Corporate Governance adalah seperangkat aturan dan insentif dengan managemen dari perusahaan diatur dan diawasi dengan tujuan untuk memaksimalkan
keuntungan dan nilai perusahaan jangka panjang bagi pemegang sham dengan juga mempertimbangkan kepentingan dari pihak stakeholders.
17. Corporate Governance adalah suatu sistem yang merupakan seperangkat aturan yang menjelaskan hubungan antara pemegang saham, manager, kreditor,
pemerintah dan stakeholders lainnya dalam hubungan dengan hak dan tanggung jawabbya, dan seperangkat mekanisme yang dapat menolong ditegakkan aturan
tersebut secara langsung maupun tidak langsung. 18. Corporate Governance mempunyai tujuan untuk mengoptimalkan hubungan kerja
antara pelanggan, pegawai, supplier, komunitas lokal dan stakeholders lainnya, yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan keuntungan komparatif dengan jalan
memaksimumkan unsure efektifitas dari suatu sistem operasi dari suatu perusahaan
28
28
Ibid, Hal. 36-41.
. Dari beberapa pengertian Good Corporate Governance tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa setelah disesuaikan dengan kondisi Indonesia, maka suatu Corporate Governance sekurang-kurangnya meliputi objek-objek sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Perlindungan stakeholders, seperti perlindungan terhadap pemegang saham
minoritas, para pekerja, investor, konsumen, lingkungan, dan masyarakat. 2.
Meningkatkan kinerja perusahaan. 3.
Managemen bisnis dan perusahaan yang efektif. 4.
Pengawasan yang intensif terhadap jalannya perusahaan. 5.
Hubungan yang lebih baik dan optimal antara pemegang saham, direksi, komisaris, dan stakeholders lainnya.
6. Aturan dan panduan prilaku yang jelas antar pelaku perusahaan.
7. Fiduciary duties dari pengontrol perusahaan.
8. Proses dan struktur yang efektif dalam rangka mengelola perusahaan.
9. Pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
10. Mekanisme kerja yang baik dan pembagian tugas, hak dan tanggung jawab yang
seimbang antar pelaku perusahaan. 11.
Sistem, hak, proses, pengendalian dan managemen yang baik dari perusahaan. 12.
Keterkaitan dan atau keterpisahan antara kepemilikan perusahaan dengan managemen perusahaan.
B. Prinsip-Prinsip Corporate Governance