orang siswa 85 sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 orang siswa 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Quantum
Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan perjuangan para tokoh dearah dalam melawan penjajah kelas V SD
Negeri 040474 Tigaserangkai. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model Quantum Teaching dengan Media Audio Visual dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
2.3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris yang telah diuraikan, diperoleh kerangka berpikir sebagai berikut.
Permasalahan yang diperoleh peneliti dari observasi dan refleksi menunjukkan beberapa faktor penyebab kurangnya kualitas pembelajaran IPS
pada siswa kelas V SDN Karanganyar 01 Semarang, pertama faktor guru belum memanfaatkan metode dan multimedia yang memadai sehingga pembelajaran
kurang maksimal. Faktor kedua adalah siswa kesulitan menguasai materi IPS yang sarat
pengetahuan umum dan kehidupan sosial masyarakat tanpa alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan topic sehingga siswa kurang aktif, ramai, dan
mengganggu siswa lain. Faktor-faktor tersebut menjadi serangkaian masalah berkaitan, yang
mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah yaitu di bawah KKM 67.
Peneliti mencoba memperbaiki kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Karanganyar 01 Semarang dengan cara menerapkan Model Quantum
Teaching dengan media audio-visual yang mengaktifkan siswa dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Sintaks pembelajaran Quantum Teaching adalah Tumbuhkan, Alami, Namai, Demostrasikan, Ulangi dan Rayakan TANDUR. Adapun maksudnya
adalah m enumbuhkan minat dengan memuaskan “apakah manfaatnya bagiku
siswa ”; menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang dapat
dimengerti oleh semua siswa; menamai kegiatan selama proses belajar mengajar dengan menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah
“masukan”; menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan mendemonstrasikan bahwa mereka tahu; menunjuk beberapa siswa untuk
mengulangi materi dan menegaskan “aku tahu bahwa aku memang tahu ini”; merayakan keberhasilan siswa sebagai pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi,
dan pemerolehan keterampilan serta ilmu pengetahuan De porter B, 2010.
Kerangka berpikir tersebut dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
1. Guru belum memanfaatkan model dan media yang memadai
. 2. Siswa kesulitan menguasai materi IPS yang sarat
pengetahuan umum
dan kehidupan
sosial masyarakat.
3. Siswa kurang aktif, ramai dan mengganggu siswa lain.
4. Hasil belajar siswa masih rendah yaitu di bawah KKM 67.
Tindakan Langkah-langkah model Quantum Teaching dengan
media audio-visual: 1. Guru
menumbuhkan minat
siswa dengan
mengajukan pertanyaan,
bercerita, atau
memperlihatkan video untuk menarik perhatian siswa.
Siswa mengamati
video, menjawab
pertanyaan. Tumbuhkan
2. Guru menciptakan pengalaman yang mudah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
dan siswa
mengaitkannya dengan informasi baru yang diterima. Alami
3. Guru membimbing siswa berdiskusi dan siswa aktif berdiskusi dalam mengidentifikasi materi dengan
bantuan audio-visual. Namai
4. Guru membimbing demonstrasi siswa dari hasil kerja kelompok. Siswa mempresentasikan dan kelompok
lain diberi kesempatan bertanya dan menanggapi. Demonstrasikan
5. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan,
refleksi, dan evaluasi. Ulangi
6. Siswa bersama guru merayakan akhir kegiatan
pembelajaran. Rayakan
Kondisi Akhir
Keterampilan guru, aktivitas siswa sekurang-kurangnya memperoleh skor 15 sd 19.5 dengan kriteria baik,
dan hasil belajar mengalami ketuntasan klasikal 80.
2.4 Hipotesis Tindakan