Berdasarkan karakteristik siswa kelas tinggi, maka melalui penerapan model Quantum Teaching dengan media audio-visual dapat menarik perhatian
siswa pada kehidupan sehari-hari, karena media audio-visual yang digunakan peneliti tidak hanya memuat materi saja, akan tetapi berisi video yang
menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga akan memberikan pengalaman belajar yang realistis terhadap siswa, dan dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Penggunaan model Quantum Teaching meningkatkan rasa ingin belajar siswa, karena model ini memberikan
pengalaman belajar yang menarik sehingga siswa merasa puas dan memperoleh hasil belajar optimal.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa jurnal penelitian yang mendukung penerapan model Quantum Teaching dengan media audio-visual yang dilakukan peneliti diantaranya sebagai
berikut: Irma Suryani, dkk dalam The International Journal of Social Sciences Vol 19, No. 1 2014 dengan ISSN 2305-4557 yang berjudul
“Increasing Knowledge of The Earthquake Preparedness Through Quantum Teaching Model
on State Primary School 19 Banda Aceh ”. Penelitian dilakukan dalam dua siklus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan cara dalam meningkatkan pengetahuan kesiapsiagaan gempa melalui model Quantum Teaching
menggunakan hopscotch dan permainan ular tangga pada siswa Sekolah Dasar Negeri SDN 19 Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi
belajar siswa pada siklus pertama mencapai 82,4 dan meningkat menjadi 94,1
pada siklus kedua. Selain itu, sekitar 97,1 dari siswa setuju bahwa model pembelajaran Quantum Teaching telah berhasil dan 89,7 dari siswa setuju
bahwa kesiapan dapat ditingkatkan dengan terapan hopscotch dan permainan ular tangga. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan
tindakan kesiapan gempa siswa dapat ditingkatkan melalui model Quantum Teaching.
Nur Laila, Suhartono, Tri Saptuti Susiani dalam Jurnal Penelitian Pendidikan; Vol 3, No. 1 2014 dengan judul “Penerapan Model Quantum
Teaching sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Kelas V SD”.
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dokumentasi, dan kuesioner. Kualitas pembelajaran mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus II. Persentase keaktifan siswa siklus I 74,8 dan siklus II 86,7. Persentase motivasi belajar siswa siklus I 80,6 dan siklus II 87,5.
Sedangkan ketuntasan belajar siswa siklus I 92,9 dan siklus II mencapai 98. Risma Sitohang dan Tuti Friani Sembiring dalam Jurnal Penelitian
Pendidikan; Vol 1, No.1 2013 tentang “Penggunaan Model Quantum Teaching
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri No. 040474 Tigaserangkai”. Berdasarkan hasil tes siklus yang telah
dilaksanakan, pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang memiliki nilai diatas 60 sebanyak 8 orang siswa 40, sedangkan nilai dibawah 60 sebanyak 12 orang
siswa 60. Hasil belajar siswa Siklus II, siswa yang telah tuntas sebanyak 17
orang siswa 85 sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 orang siswa 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Quantum
Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pokok bahasan perjuangan para tokoh dearah dalam melawan penjajah kelas V SD
Negeri 040474 Tigaserangkai. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model Quantum Teaching dengan Media Audio Visual dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
2.3. Kerangka Berpikir