60 masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis KTSP 2006
:575. Senada dengan pernyataan tersebut, Sumaatmaja dalam Hidayati 2008: 1- 24 menjelaskan tujuan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara
yang baik, yang memiliki pengatahuan, ketrampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat.
Berdasarkan uraian pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS di SD mencakup hal-hal yang ada disekitar lingkungan peserta
didik. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat
materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
2.2. Kajian Empiris
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah terlebih dahulu dilakukan oleh peneliti lain yang melakukan penelitian pada bidang yang sama.
Adapun penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Wahyudi, Galuh 2012 Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif Produktif
untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas VA SDN Krapyak Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 18
dengan kategori cukup, siklus II memperoleh skor 26 dengan kategori sangat baik dan pada siklus III memperoleh skor 29 dengan kategori sangat baik. 2 Aktivitas
siswa pada siklus I memperoleh rata-rata skor 2,48 kategori cukup, pada siklus II memperoleh rata-rata skor 2,81 kategori baik dan pada siklus III memperoleh rata-
61 rata skor 3,04 kategori baik. 3 Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I
51,6 , meningkat pada siklus II menjadi 67,7, dan meningkat pada siklus III menjadi 76,6. Hal ini menunjukkan bahwa melalui strategi pembelajaran
kreatif-produktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas VA SDN Krapyak
kota Semarang. Wahyuni, Sri 2012 Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui
Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif pada Siswa Kelas V B SDN Tambakaji 01 Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus 1 memperoleh skor 36 kriteria baik, siklus 2
memperoleh skor 39 kriteria sangat baik dan siklus 3 memperoleh skor 43 kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus 1 memperoleh skor 18,7 kriteria baik,
siklus 2 memperoleh skor 22,1 kriteria baik dan pada siklus 3 memperoleh skor 25,15 kriteria sangat baik. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus
1 memperoleh persentase 66,67, siklus 2 memperoleh persentase 72,22 dan siklus 3 memperoleh persentase 88, 89. Hal ini menunjukkan bahwa strategi
pembelajaran kreatif-produktif dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas V B SDN Tambakaji 01 Kota Semarang.
Suradji 2010 Upaya Meningkatkan Prestasi Berbahasa Indonesia Keterampilan Berpidato Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas V SDN 02
Tegalsari Kabupaten Pemalang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sebelas Maret. Penelitian
62 dilakukan sebanyak dua siklus diperoleh hasil rerata hasil observasi terhadap
aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran pada siklus I sebesar 72 , pada siklus II sebesar 88 . Pada siklus 1 sebanyak 72 yang mem
peroleh nilai ≥ 60,0 dan pada siklus 2 sebanyak 88 yang memperoleh nilai ≥ 60,0. Hal ini
menunjukkan bahwa media audiovisual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam keterampilan berbicara.
Dika, Perdana Anjaya 2011 Penggunaan Media Audio Visual Bilangan Bulat dapat Meningkatkan Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan Bilangan
Bulat pada Siswa Kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun 2011. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Sebelas Maret. Hasil penelitian pada siklus I peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan mencapai 65, nilai rerata kelas
adalah 66, tetapi 35 siswa nilainya belum mencapai KKM, sedangkan kondisi awalnya rerata kelas hanya sebesar 58, ketuntasan hanya mencapai 42,5.
Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 57,5. Pada siklus I ada peningkatan namun masih banyak siswa yang belum mencapai KKM, sehingga
dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ketuntasan mencapai 75, nilai rerata kelas adalah 71,5, Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 25. Dengan
demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan media audio visual bilangan bulat dapat
meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
63 Berdasarkan beberapa kajian empiris yang telah didapatkan akan
digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan diterapkan strategi pembelajaran kreatif produktif melalui
media audiovisual diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS karena dengan diterapkannya strategi pembelajaran dan media ini akan
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
2.3. Kerangka Berfikir