Analisis Statistik Deskriptif Metode Analisis Data

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data sekunder, mencatat dan mengolah data yang berkaitan dengan penelitian ini. Data tersebut adalah laporan keuangan pemerintah daerah dan laporan hasil pemeriksaan BPK atas pemerintah daerah kabupatenkota, selain itu data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berasal dari BPS Badan Pusat Statistik dan sumber lain yang terkait.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan metode yang digunakan peneliti dalam menganalisa data, adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah melalui:

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum dan range Ghozali, 2011. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik dalam setiap variabel agar lebih mudah memahami pengukuran pada variabel yang diungkap Kusumawardani, 2012. Oleh karena itu, untuk semakin memperjelas gambaran dari data yang diteliti, peneliti memutuskan untuk menambah tabel kategori setelah dilakukan analisis statistik deskriptif, Dalam menetapkan rangejenjang kategori variabel independen dan dependen, dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang dan tinggi. Penentuan kelas interval dalam kategori menurut Suryahadi dan Purwanto 2008:30 dalam Imawan 2014 adalah sebagai berikut : 1. Kategori Variabel Tingkat Kepatuhan Pengungkapan Wajib LKPD Nilai Terbesar : 47,2 Nilai Terkecil : 30,2 Interval kelas : Tabel 3.1 Kategori Variabel Tingkat Pengungkapan Wajib LKPD Interval Kelas = Nilai terbesar – nilai terkecil Jumlah kelas 47,2 – 30,2 : 5,6 3 Interval Presentase Kategori 30,2 - 35,8 Rendah 35,9 - 41,5 Sedang 41,6 - 47,2 Tinggi Jumlah 2. Kategori Variabel Ukuran Pemda Nilai Terbesar : 37.450.893.488.257 Nilai Terkecil : 1.192.702.794.835 Interval kelas : :12.086.063.564.473,9 Tabel 3.2 Kategori Variabel Ukuran Pemda 3. Kategori Variabel Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Nilai Terbesar : 0,56 Nilai Terkecil : 0,03 Interval kelas : Tabel 3.3 Kategori Variabel Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah 37.450.893.488.257-1.192.702.794.835 3 Interval Presentase Kategori 1.192.702.794.835 -13.278.766.359.309 Rendah 13.278.766.359.310 - 25.364.829.923.783 Sedang 25.364.829.923.784 – 37.450.893.488.257 Tinggi Jumlah 0,56 – 0,03 : 0,17 3 Interval Presentase Kategori 0,03 - 0,20 Rendah 0,21 - 0,38 Sedang 0,39 - 0,56 Tinggi Jumlah 4. Kategori Variabel intergovernmental renvenue Nilai Terbesar : 3.027.346.700.154 Nilai Terkecil : 434.688.185.289 Interval kelas : : 864.219.504.955,00 Tabel 3.4 Kategori Variabel Intergovernmental revenue 5. Kategori Variabel Jumlah SKPD Nilai Terbesar : 101 Nilai Terkecil : 26 Interval kelas : Tabel 3.5 Kategori Variabel Jumlah SKPD 3.027.346.700.154 - 434.688.185.289 3 Interval Presentase Kategori 434.688.185.289 – 1.298.907.690.244 Rendah 1.298.907.690.245 – 2.163.127.195.199 Sedang 2.163.127.195.200 – 3.027.346.700.154 Tinggi Jumlah 101 – 26 : 25 3 Interval Presentase Kategori 26 – 51 Rendah 52 – 77 Sedang 78 – 103 Tinggi Jumlah 6. Kategori Variabel Jumlah Legislatif Nilai Terbesar : 51 Nilai Terkecil : 25 Interval kelas : Tabel 3.6 Kategori Variabel Jumlah Legislatif 7. Kategori Variabel Temuan Audit Nilai Terbesar : 15 Nilai Terkecil : 2 Interval kelas : Tabel 3.7 Kategori Variabel Temuan Audit 51 – 25 : 8 3 Interval Presentase Kategori 25 - 33 Rendah 34 - 42 Sedang 43 -51 Tinggi Jumlah 15 – 2 : 4 3 Interval Presentase Kategori 2 – 6 Rendah 7 - 11 Sedang 12 – 16 Tinggi Jumlah

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Provinsi Papua Barat)

0 8 15

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

2 23 65

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran)

1 17 126

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAHAN TERHADAP AUDIT DELAY LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 2 18

PENGARUH JUMLAH TEMUAN AUDIT ATAS SPI DAN JUMLAH TEMUAN AUDIT ATAS KEPATUHAN TERHADAP OPINI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATENKOTA DI ACEH

0 0 11

TINGKAT KETERGANTUNGAN, KOMPLEKSITAS PEMERINTAH, DAN TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 23

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 23

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL (Studi Empiris pada Instansi Pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul DIY)

7 34 18

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

0 0 17

PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH YEDIEL LASE

0 2 27