terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Begitu pula dengan Susbiyani 2014 yang menemukan bahwa kemandirian daerah berpengaruh negatif signifikan terhadap
tingkat pengungkapan wajib LKPD. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam
membayar pajak dan semakin tinggi pula tuntutan transparansi atas pengungkapan dan pelaporan keuangan, Dengan demikian, semakin tinggi rasio kemandirian
keuangan daerah maka pemerintah daerah cenderung untuk berusaha melakukan pengungkapan wajib pada laporan keuangannya.
2.5.3 Intergovernmental revenue
Lesmana 2010 mendefinisikan intergovernmental revenue jenis pendapatan daerah yang berasal dari transfer pemerintah pusat dan atau
pemerintah provinsi kepada Pemda untuk membiayai kegiatan operasional pemerintah daerah. Sebagai timbal baliknya, Pemda membelanjakan pendapatan
transfer antar pemerintah sesuai dengan alokasi dan petunjuk anggaran menurut Undang-Undang. Pendapatan pemerintah terdiri dari 3 jenis, yaitu pendapatan asli
daerah, pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dengan adanya era desentralisasi, pengawasan keuangan terhadap pemerintah daerah harus lebih efektif dilakukan oleh pemerintah pusat agar tercipta suasana
pemerintahan daerah yang transparan dan akuntabel. Pengawasan yang dilakukan Pemerintah Pusat dengan membentuk Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
Lesmana 2010 tidak menemukan pengaruh antara pendapatan transfer atau intergovernmental revenue terhadap pengungkapan wajib LKPD, sedangkan
Darmastuti 2010
menemukan adanya
pengaruh signifikan
terhadap pengungkapan atas belanja bantuan sosial kemudian pada penelitian yang
dilakukan Yulianingtyas 2011 dan Syafitri 2012 menemukan pengaruh negatif antara intergovernmental revenue terhadap tingkat pengungkapan wajib LKPD.
Pemerintah daerah selaku agent diharuskan untuk melaksanakan pembelanjaan dana perimbangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Meskipun
pemerintah pusat sebagai penyedia dana perimbangan tidak secara langsung membutuhkan pelaporan keuangan dari pemerintah daerah, tetapi pemerintah
pusat akan meminta suatu bentuk akuntabilitas dari pemerintah daerah. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, pemerintah
daerah akan berusaha mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang bersumber dari pendapatan transfer yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah daerah. Hal ini berarti menunjukkan bahwa semakin besar intergovernmental revenue maka semakin besar pula tingkat pengungkapan
yang dilakukan pemerintah daerah.
2.6 Kompleksitas Pemerintah