yang menghasilkan pendapatan yang besar dengan pengeluaran yang kecil maka dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah tersebut memiliki kinerja yang baik.
DPRD bertugas mengawasi pemerintah daerah agar pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran yang ada untuk dapat didayagunakan dengan baik.
Banyaknya jumlah anggota DPRD diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah daerah sehingga berdampak dengan adanya peningkatan
kinerja pemerintah daerah. Dengan demikian, semakin besar jumlah anggota legislatif diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah melalui
adanya pengawasan. Penelitian Syafitri 2012 dan Yulianingtyas 2011 menemukan bahwa
jumlah anggota legislatif atau DPRD berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan. Peranan DPRD sebagai pengawas keuangan berjalan dengan baik
sehingga dapat mengontrol kebijakan keuangan daerah secara ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel Winarna dan Murni, 2007 dalam Sumarjo,
2010. Semakin besar jumlah anggota legislatif maka diharapkan akan semakin besar tingkat pengawasan yang dilakukan oleh anggota legislatif sehingga dapat
mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar.
2.8.6 Hubungan Temuan Audit dengan Tingkat Pengungkapan Wajib LKPD
Temuan audit merupakan penyimpangan, pelanggaran atau ketidakwajaran yang ditemukan oleh auditor berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
oleh auditor. Temuan audit BPK merupakan kasus-kasus yang ditemukan BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah atas pelanggaran yang dilakukan
suatu daerah terhadap ketentuan pengendalian intern maupun tingkat kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Adanya temuan ini
menyebabkan BPK akan meminta adanya peningkatan pengungkapan dan koreksi. Pengungkapan yang lebih besar dilakukan sebagai upaya perbaikan dan
koreksi atas temuan audit yang dilakukan pemerintah daerah atas saran dari BPK untuk melakukan perubahan dimasa yang akan datang
Pada penelitian Hilmi 2011 jumlah temuan audit BPK tidak berpengaruh siginifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD. Menurut Hilmi 2011 jumlah
temuan audit BPK tidak mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pengungkapan lebih besar. Hal berbeda diungkapkan Liestiani 2012 yang
menemukan bahwa jumlah temuan audit berhubungan positif dan signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD.
Pengungkapan yang dilakukan secara luas sebagai upaya perbaikan dan koreksi atas temuan audit, menunjukkan pada publik adanya perbaikan kualitas
laporan keuangan yang dilakukan pemerintah daerah atas saran dari BPK. Apabila jumlah temuan audit pada periode lalu tinggi, maka periode selanjutnya akan
mengalami perubahan yang lebih baik. Perubahan tersebut dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi temuan dan akan berakibat pada
pengungkapan atas laporan keuangan menjadi lebih transparan. Sehingga, semakin besar jumlah temuan maka akan semakin tinggi tingkat pengungkapan
laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Usulan Kerangka Berpikir
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Karakteristik Pemda
Ukuran Pemda Kemandirian Daerah
Intergovernmental revenue
Kompleksitas Pemda
Jumlah SKPD Ukuran Legislatif
Tingkat Pengungkapan Wajib
LKPD
Temuan Audit
2.9 Hipotesis