2.2.1. Fungsi Auditing
Auditor independen bertugas melakukan proses audit laporan keuangan perusahaan. Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut Munawir, 2004. Laporan keuangan meupakan kunci sukses bagi
perusahaan untuk menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaannya. Sehingga laporan keuangan yang dipublikasikan tepat waktu
akan berpeluang memperoleh laba yang lebih besar. Berdasarkan sifatnya yang analisis, auditing memiliki fungsi
memecah-mecah atau menguraikan informasi yang ada dalam laporan keuangan untuk mencari bukti yang dapat mendukung pendapat auditor
mengenai kewajaran penyajian informasi tersebut Yulianti, 2010. Auditor memiliki peran yang sangat penting dalam proses auditing. Fungsi auditor
adalah untuk melakukan pengesahan dan meyakinkan tentang kewajaran dari laporan keuangan tersebut. Auditor memberikan keyakinan kepada para
pihak yang berkepentingan, bahwa laporan keuangan perusahaan merupakan laporan keuangan yang wajar. Fungsi auditor akan memudahkan pihak-
pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan.
2.2.2. Standar Auditing
Auditing memiliki standar yang harus dipatuhi oleh auditor dalam pelaksanaan auditnya. Standar auditing merupakan ukuran pelaksanaan
tindakan yang menjadi pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit Mulyadi, 2002.
Standar audit adalah pedoman yang harus dipatuhi oleh seorang auditor dalam pelaksanaan audit. Tetapi pada kenyataannya, dengan
dipatuhinya standar audit, proses pelaksanaan audit akan cenderung lebih lama, sehingga laporan keuangan tidak dapat diterbitkan tepat waktu. Begitu
pula sebaliknya, apabila standar audit tidak dipatuhi maka hasil audit tidak relevan.
2.2.3. Laporan Audit