koefisien korelasi parsial untuk variabel Opini auditor dikuadratkan yaitu -0.364
2
. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Ukuran KAP memberikan pengaruh lebih besar terhadap audit delay dibandingkan variabel kondisi
perusahaan dan opini auditor.
4.2 Pembahasan.
4.2.1 Pengaruh kondisi perusahaan, ukuran kantor akuntan publik, dan
opini auditor secara bersama-sama terhadap audit delay pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2010.
Dalam penelitian ini, kondisi perusahaan, ukuran kantor akuntan publik dan opini auditor secara simultan berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Perusahaan yang ingin menerbitkan laporan keuangannya di BEI, harus telah melalui proses audit oleh auditor publik. Dalam pelaksanaan proses audit, seorang
auditor seringkali menemui hambatan-hambatan, baik itu dari pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Hambatan-hambatan inilah yang membuat
proses audit semakin lama, dalam penelitian ini disebutkan terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi audit delay, yaitu kondisi perusahaan, ukuran kantor
akuntan publik, dan opini auditor. Variabel profitabilitas seringkali dianggap sebagai penggambaran dari
kondisi sebuah perusahaan, perusahaan yang mendapat laba yang tinggi maka akan dianggap memiliki kondisi yang baik, begitu pula sebaliknya, perusahaan
yang mendapat laba yang rendah maka dianggap kondisinya rawan bangkrut. Dalam penelitian M.G Venny dan Ubaidillah 2008 profitabilitas berpengaruh
terhadap audit delay. Hal senada juga diungkapkan Rachmawati 2008 menyatakan bahwa variabel profitabilitas mempengaruhi audit delay. Tetapi
profitabilitas saja seringkali tidak reliabel dengan penggambaran kondisi perusahaan, sehingga dalam penelitian ini, menggunakan acauan variabel kondisi
perusahaan dengan uji altman. Hasil dari variabel kondisi perusahaan dalam penelitian ini adalah, berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Ukuran KAP dibagi menjadi dua kelompok, yaitu KAP yang termasuk The Big Four dan Non The Big Four. KAP yang termasuk kedalam The Big Four,
cenderumg akan mempercepat pekerjaan auditnya, sehingga audit delay akan lebih singkat dibanding dengan KAP yang termasuk Non The Big Four, hal ini
dikarenakan KAP yang termasuk The Big Four berafiliasi dengan KAP asing yang harus menjaga kredibilitasnya. KAP The Big Four juga cenderung memiliki SDM
yang lebih berkompeten dan lebih banyak, sehingga pekerjaan audit lebih cepat selesai. Dalam penelitian Subekti dan Widiyanti 2004 menyatakan bahwa
ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay. Berbeda dengan penetian Subekti, Wirakusuma 2004 menyatakan bahwa reputasi auditor tidak memiliki pengaruh
terhadap audit delay, sedangkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Opini auditor dibagi menjadi lima tipe, yaitu wajar tanpa pengecualian, wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas, wajar dengan pengecualian,
tidak wajar, dan tidak memberi pendapat. Perusahaan yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian, cenderung akan segera mempublikasikan laporan
keuangannya di BEI, karena tidak ada masalah atau hal yang harus
dikonfirmasikan antara perusahaan dengan auditor, selain itu laporan keuangan yang cepat dipublikasikan di BEI tidak akan kehilangan relevansinya, sehingga
dapat dipercaya oleh para investor untuk pengambilan keputusan. Penelitian Subekti dan Widiyanti 2004 menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh
terhadap audit delay , hal sebaliknya ditunjukkan dalam penelitian Na’im 1998
yang menyebutkan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan hasil dalam penetian ini menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh
negatif terhadap audit delay.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kondisi perusahaan, ukuran kantor akuntan
publik, dan opini auditor secara simultan berpengaruh secara negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, hal ini berarti
hipotesis kondisi perusahaan, ukuran kantor akuntan publik dan opini perusahaan secara bersama-sama mempengaruhi lamanya audit delay dapat diterima.
4.2.2 Pengaruh kondisi perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan