Uji Multikolonieritas Pengujian Hipotesis secara Simultan Uji F Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t

metode Ordinary Least Square OLS atau pangkat kuadrat terkecil biasa. Model regresi dikatakan BLUE apabila tidak terdapat autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas Lestari, 2010. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 206. Apabila tejadi korelasi, maka disinyalir terjadi autokorelasi. Autokorelasi muncul karena ada observasi yang berurutan sepanjang waktu dan berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang sahih valid adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dimana dalam pengambilan keputusan dengan melihat beberapa sampel yang diteliti kemudian dilihat angka ketentuannya pada table Durbin-Watson.

b. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel dengan variabel lainnya. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2006. Model regresi yang sahih valid adalah model regresi yang bebas dari multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF, yaitu: 1 Nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 berarti tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian. 2 Nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 berarti terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2006, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan antara varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, sedangkan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Pada penelitian ini menguji ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatter-plot. Jika pada scatter-plot terdapat titik-titik yang menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila membentuk suatu pola tertentu maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah apabila terjadi homoskedastisitas.

3.5.4. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono 2006 dalam Yulianti 2010 analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaikturunkan nilainya. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Model regresi berganda yang digunakan adalah Sugiyono, 2006 dalam Yulianti, 2010: Y= β - β 1 X 1 - β 2 X 2 - β 3 X 3 -e Keterangan: Y: audit delay β : konstanta β 1 , β 2 , β 3 : koefisien regresi X 1 : Kodisi perusahaan X 2 : Ukuran KAP Kode 1 untuk KAP yang berafiliasi dengan The Big Four Kode 0 untuk KAP yang termasuk Non The Big Four X 3 : Opini auditor Kode 5 untuk perusahaan yang mendapat pendapat wajar tanpa pengecualian. Kode 4 untuk perusahaan yang mendapat pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Kode 3 untuk perusahaan yang mendapat pendapat wajar dengan pengecualian. Kode 2 untuk perusahaan yang mendapat pendapat tidak wajar. Kode 1 untuk perusahaan yang tidak medapat pendapat. e : error

3.5.5. Uji Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis secara Simultan Uji F

Pengujian terhadap kondisi perusahaan, ukuran KAP dan opini auditor secara bersamaan dengan uji F. Uji regresi simultan Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. Adapun cara pengambilan keputusan yang ada dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut: 1 Jika F-hitung F-tabel maka variabel X secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 2 Jika F-hitung F-tabel maka variabel X secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t

Pengujian hipotesis untuk masing-masing variabel kondisi perusahaan, ukuran KAP, dan opini auditor secara individu terhadap audit delay menggunakan uji regresi parsial uji t . Uji regresi parsial merupakan pengujian yang dilakukan terhadap variabel dependen atau variabel terikat Ghozali, 2006. Adapun cara pengambilan keputusan yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1 Jika prob 0,05 atau t hitung t tabel maka variabel X secara individu parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 2 Jika prob 0,05 atau t hitung t tabel maka variabel X secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

c. Ketepatan perkiraan model

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

0 3 78

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015).

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

1 7 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2010.

0 7 19

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013).

1 9 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 6

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY DAN TIMELINEES (Study empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008)

0 1 60

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2009-2010) - Unika Repository

0 0 14