2.4.2. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Menurut SK Menkeu No.43KMK.0171997 tertanggal 27 Januari 1997 sebagaimana telah diubah dengan SK Menkeu No.470KMK.0171999
tertanggal 4 Oktober 1999 dalam Jusup 2001, kantor akuntan publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi
Akuntan Publik dalam menjalankan pekerjaannya. Struktur Kantor Akuntan Publik, mengingat pekerjaan audit atas laporan keuangan menuntut
tanggungjawab yang besar, maka pekerjaan professional kantor akuntan publik menuntut independensi dan kompetensi yang tinggi pula.
Independensi memungkinkan auditor untuk melakukan audit secara efektif dan efisien. Adanya kepercayaan atas independensi dan kompetensi auditor,
menyebabkan pemakai bisa mengandalkan diri pada laporan yang dibuat auditor. Oleh karena kantor akuntan publik demikian banyak jumlahnya,
maka tidaklah mungkin bagi pemakai laporan untuk menilai independensi dan kompetensi masing-masing kantor akuntan publik. Oleh karena itu,
struktur kantor akuntan publik akan sangat berpengaruh terhadap hal ini, walaupun tidak menjamin sepenuhnya Jusup, 2001.
Menurut Jusup 2001 bentuk usaha kantor akuntan publik yang dikenal menurut hukum Indonesia ada dua macam, yaitu:
a. Kantor akuntan publik dalam bentuk usaha sendiri. Kantor akuntan publik bentuk ini menggunakan nama akuntan publik yang
bersangkutan.
b. Kantor akuntan publik dalam bentuk usaha kerjasama. Kantor akuntan publik bentuk ini menggunakan nama sebanyak-banyaknya tiga nama
akuntan publik yang menjadi rekanpartner dalam kantor akuntan publik yang bersangkutan.
Kualitas audit dapat diukur dari ukuran kantor akuntan publik KAP. KAP dapat dibedakan menjadi dua, yaitu KAP yang tergolong The Big Four
dan KAP Non The Big Four. Auditor empat besar The Big Fours Auditors adalah kelompok empat firma jasa professional dan akuntansi internasional
terbesar yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Kantor akuntansi publik yang termasuk
kategori Kantor Akuntansi The Big Four di Indonesia tahun 2009 adalah kartikatriperwirasari.wordpress.com, 2009:
a. Kantor Akuntan Publik Ernst and Young, yang bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja.
b. Kantor Akuntan Publik Delloite Tauche Thomatshu, yang bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio.
c. Kantor Akuntan Publik KPMG Klynfeld Peat Marwick Goedelar, yang bekerja sama dengan Kantor Akuntan Publik Sidharta dan Widjaja.
d. Kantor Akuntansi Publik Price Water House Cooper, yang bekerja sama dengan Kantor Akuntansi Publik Haryanto Sahari dan rekan.
Sedangkan kantor akuntan publik Indonesia yang termasuk The Big Four tahun 2010 adalah andi-shannaz.students-blog.undip.ac.id, 2010:
a. KAP Ernst Young berafiliasi dengan KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja.
b. KAP Delloite berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio. c. KAP KPMG berafiliasi dengan KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja.
d. KAP PwC berafilisi dengan KAP Haryanto Sahari. Untuk KAP The Big Four akan cenderung cepat dalam pelaksanaan
proses audit dan mengeluarkan pendapat going concern. KAP The Big Four lebih menginginkan untuk mengambil sikap yang tepat dan mengeluarkan
pendapat yang sesuai standar dan memiliki kemampuan teknis untuk mendeteksi going concern perusahaan, kantor akuntan publik besar
cenderung menyajikan audit yang lebih cepat dibandingkan dengan kantor akuntan publik Non The Big Four karena mereka memiliki nama baik yang
dipertaruhkan Pranbandari dan Rustiana, 2007. KAP The Big Four memiliki SDM yang lebih banyak dan berkualitas sehingga proses audit
berjalan lebih efektif dan efisien. KAP The Big Four juga mendapat dana insentif yang lebih besar dibanding dengan KAP Non The Big Four, hal ini
memacu auditor untuk menyelesaikan proses audit tepat waktu, sehingga laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four lebih
cepat diumumkan dan mempersingkat audit delay dibanding laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh KAP Non The Big Four.
2.4.3. Opini Auditor