13
BAB II TELAAH TEORI
2.1. Teori yang melandasi
Beberapa teori yang melandasi adanya audit delay yaitu:
2.1.1. Teori Kepatuhan Compliance Theory
Teori kepatuhan terlebih dahulu ditekankan pada ilmu-ilmu khusus sosial, hal ini dimaksudkan untuk mempengaruhi perilaku individu agar
sesuai dengan norma yang berlaku Shiyana, 2009. Menurut Ukago 2000 mengemukakan bahwa berdasarkan perspektif normatif maka teori
kepatuhan ini dapat diterapkan di bidang akuntansi. Pada Undang-Undang No.8Th 1995 menyebutkan setiap perusahaan publik wajib memenuhi
ketentuan dalam undang-undang tersebut dalam penyampaian laporan keuangan yang berpengaruh terhadap laporan audit secara cepat.
2.1.2. Teori Keagenan Agency Theory
Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen pihak manajemen dengan principal pemilik. Agen merupakan pihak yang diberi
mandat oleh pihak principal, untuk melakukan tugas-tugas yang telah ditentukan atas nama pihak principal. Inti dari teori keagenan adalah
pendesainan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan principal dengan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan. Dalam hal ini principal
adalah pihak pemegang saham, sedangkan agen adalah perusahaan Arifin, 2005.
Pihak pemegang saham memberikan mandat kepada pihak perusahaan untuk menyediakan laporan keuangan perusahaan. Konflik kepentingan
dapat terjadi karena pihak pemegang saham menginginkan penyampaian laporan keuangan sesuai dengan keadaan perusahaan, sedangkan pihak
perusahaan berusaha dalam melakukan upaya-upaya agar laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan tampak baik, atau biasa disebut dengan
window dressing. Untuk menjembatani perbedaan kepentingan inilah, kedua pihak melakukan kesepakatan menunjuk pihak ketiga, dalam hal ini adalah
auditor independen. Tugas dari auditor independen adalah memberikan opini secara obyektif atas laporan keuangan perusahaan, sehingga laporan
keuangan yang diterbitkan perusahaan reliable dan dapat dipercaya oleh pemegang saham.
2.2. Audit