22
berhasil dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas dalam penilaian tes praktik yang berkaitan dengan materi yang diberikan.
2.3 Hasil Belajar
2.3.1 Pengertian Belajar
Daryanto 2010: 2 mendefinisikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Djamarah dan Zain 2006: 10 menyatakan bahwa belajar
adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap
aspek organisme atau pribadi. Hamalik 2011: 27 mendefinisikan belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification of strenghthening of behavior through experiencing. Gagne dalam
Anni 2007: 2 menyatakan bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan
perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Reber dalam Kuswana 2011: 205 menekankan bahwa belajar
“the process of acquiring knowledge” suatu proses memperoleh pengetahuan.
Kemudian Reber menambahkan, “a relatifly permanent change in respons
potentially which occurs as a result of reinforced practice” belajar adalah
23
perubahan kemampuan bereaksi yang relatif permanen sebagai hasil latihan yang berulang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku seseorang yang baru secara keseluruhan yang
berlangsung selama periode tertentu berkat pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya dan latihan yang terus-menerus secara berulang.
2.3.2 Prinsip-prinsip Belajar
Beberapa prinsip belajar menurut Soekamto dan Winataputra dalam Baharuddin dan Wahyuni 2012: 16, yaitu:
1 Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu, siswa yang harus bertindak. 2
Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. 3
Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar. 4
Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5 Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya. Suprijono 2009: 4 menyatakan ada tiga prinsip-prinsip belajar,
diantaranya: 1
Prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: a sebagai hasil tindakan
rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari, b kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya, c fungsional
atau bermanfaat sebagai bekal hidup, d positif atau berakumulasi, e aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan
dilakukan, f permanen atau tetap, g bertujuan dan terarah, dan h mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2 Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses
24
sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
3 Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Daryanto 2010: 24 membagi prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1 dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan
motivasi dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional, 2 belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang
sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya, 3 belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan
instruksional, 4 belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya, 5 belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi, dan discovery, 6 belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya, 7 belajar
memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang, 8 belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya, 9 belajar adalah proses
hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, dan 10 repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian dan
keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa. Sardiman 2012: 24-25 membagi beberapa prinsip belajar yang penting
untuk diketahui, antara lain: 1 belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya, 2 belajar memerlukan proses dan penahapan serta
kematangan diri para siswa, 3 belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong
dengan motivasi;
terutama motivasi
dari dalamdasar
25
kebutuhankesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan menderita, 4 dalam banyak hal,
belajar merupakan proses percobaan dengan kemungkinan berbuat keliru dan conditioning atau pembiasaan, 5 kemampuan belajar seseorang siswa harus
diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran, 6 belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu: diajar secara langsung; kontrol, kontak, penghayatan,
pengalaman langsung seperti anak belajar bicara, sopan santun, dan lain-lain; dan pengenalan danatau peniruan, 7 belajar melalui praktik atau mengalami
secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja, 8
perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan, 9 bahan pelajaran yang bermaknaberarti, lebih
mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bemakna, 10 informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa,
banyak membantu kelancaran dan gairah belajar, dan 11 belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak
melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip-
prinsip belajar, yaitu setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, belajar merupakan proses, belajar merupakan bentuk pengalaman, belajar harus
dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa, bahan pelajaran yang bermakna lebih mudah dan menarik untuk dipelajari daripada bahan yang kurang
26
bermakna, dan belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang,
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar