Perpaduan Tradisi Lokal dan Islam

31 Kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia Zaman sejarah bangsa kita dimulai pada saat ditemukan prasasti Yupa di Kalimantan Timur. Dari analisis terhadap prasasti itu, kita bisa menemukan informasi sejarah bahwa di Kalimantan Timur telah berdiri sebuah kerajaan Hindu yang bernama Kutai. Rajanya yang terkenal adalah Aswawarman. Meskipun tidak mencantumkan kapan pembuatannya, tetapi kita bisa mendapatkan fakta bahwa kerajaan itu berdiri pada abad IV M dan merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia. Selain prasasti Yupa, kita bisa menemukan perkembangan tradisi tulis di Nusantara. Pada prasasti Canggal yang ditemukan di Jawa bagian tengah telah menyebutkan angka tahun 652 Saka732 M. Artinya bahwa bangsa kita telah mulai mengenal dan menggunakan perhitungan tahun atau sistem penanggalan yang sama dengan perhitungan tahun Saka di India. Dampaknya adalah masyarakat mulai merekam beragam peristiwa penting secara lebih urut dan kronologis. Mulai saat itu, kita bisa membaca dan memahami bagaimana sejarah kehidupan masyarakat dan negara kerajaan tradisional di Indonesia pada periode Hindu-Buddha. Aksara yang terdapat pada prasasti Kutai dan Ciaruteun identik dengan aksara yang terdapat pada sebuah prasasti yang terdapat di Vietnam Utara. Aksara itu dikenal dengan Pallawa Awal Asia Tenggara. Aksara itu semakin lama semakin berkembang lebih sistematis, hingga mencapai bentuk Pallawa Akhir sebagaimana yang bisa kita lihat dalam prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitar Sriwijaya abad VII. Bentuk aksara itu kembali mengalami perubahan karena adanya pergantian media tulis dari batu ke lontar. Aksara ini dikenal dengan nama aksara Kawi Awal. Aksara inilah yang berkembang menjadi bahasa sastra yang mendasari lahirnya beragam bentuk karya sastra. Sejarah sastra Jawa tertua berasal dari prasasti Sukobumi yang ditemukan di Pare, Kediri, Jawa Timur. Di dalam prasasti yang bertarikh 25 Maret 804 M tersebut, karya sastra ditulis dalam bentuk prosa atau gancaran dan puisi atau kakawin dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno. Karya Sastra Kuno Berbentuk Prosa Ada beragam contoh karya sastra Jawa Kuno yang berbentuk prosa, antara lain sebagai berikut. 1. Candakarana adalah kamus atau ensiklopedi Jawa Kuno yang ditulis pada abad VIII M. 2. Sang Hyang Kumahayanikan adalah karya sastra yang memuat ajaran agama Buddha Mahayana dan susunan dewa dewi, dibuat pada masa Mpu Sendok 929-947 M. 3. Kakawin Ramayana ditulis pada abad IX M atau 870, merupakan syair pertama, terpanjang, dan terindah gaya bahasanya. 4. Uttarakanda merupakan tambahan kitab ke-7 dari Kakawin Ramayana. 5. Adiparwa adalah buku pertama parwa dari kisah Mahabharata. 6. Subhaparwa adalah buku kedua Mahabharata yang berisi pengasingan Pandawa Lima. 7. Wirataparwa berisi kisah pembuangan Pandawa selama 12 tahun di hutan. Sumber: www.sk.szeged.hu. Gambar 2.6 Bentuk aksara Kawi. 32 SEJARAH Kelas XI Program Bahasa 8. Udyogaparwa adalah buku kelima Mahabharata yang berisi misi Kresna untuk menengahi konflik Pandawa dan Kurawa. 9. Bhismaparwa adalah bagian terpenting Mahabharata karena memuat Bhagawad Gita. 10. Kakawin Sutasoma mengajarkan toleransi antaragama Hindu-Syiwa dan Buddha. Di dalam salah satu bagiannya terdapat ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan nasional kita. 11. Brahmandapurana adalah kitab yang memuat ajaran agama Hindu Syiwa, asal usul dunia, munculnya empat kasta, tahapan para brahmana, dan lain-lain. 12. Kakawin Arjunawiwaha ditulis oleh Mpu Kanwa pada tahun 1019–1042 M, merupakan kakawin pertama yang berasal dari Jawa Timur. 13. Kakawin Bharatayudha menceritakan perang Pandawa dan Kurawa, merupakan kakawin yang paling termasyhur. 14. Kakawin Kresnayana menceritakan pernikahan Prabu Kresna dan penculikan calonnya yaitu Rukmini. 15. Kakawin Negarakertagama menceritakan keadaan Keraton Majapahit di bawah Hayam Wuruk. 16. Kitab Kunjarakarna berdasarkan agama Buddha, menceritakan raksasa yang bernama Kunjarakarna. Karya sastra Hindu-Buddha itu kini banyak yang disimpan di negeri Belanda, karena pada masa penjajahan dulu Belanda berhasil membawa dan menyelamatkan beragam bentuk karya sastra yang ada di berbagai kerajaan. Apabila hendak membaca karya sastra tersebut, kita bisa menggunakan terjemahan yang ada di beberapa perpustakaan ternama. Dari berbagai terjemahan itu, kita bisa menyaksikan bagaimana kuatnya pengaruh India di dalam perkembangan tradisi tulis yang ada di Indonesia. Pengaruh India yang berupa bahasa dan sastra banyak digunakan oleh berbagai kerajaan yang ada di Indonesia. Bahkan hingga kini, kita masih bisa menemukan sisa-sisa peninggalannya. Coba ajak teman sebangkumu untuk mencari dan menemukan bahasa yang pernah dipakai dan karya sastra yang dihasilkan oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Catatlah hasilnya pada tabel seperti contoh di bawah ini. Nama Kerajaan Bahasa Karya Sastra Setelah selesai, bandingkan hasil karyamu dengan hasil karya teman- temanmu. Kamu mungkin pernah me- lihat tayangan di televisi yang berisi kisah Ramayana atau Bharatayudha. Apa yang kamu ketahui tentang kedua kisah tersebut? Coba sampai- kan di depan kelas.