Merkantilisme Bahasa dan Sastra Periode Islam

46 SEJARAH Kelas XI Program Bahasa masyarakat Eropa bisa bangkit dari keterbelakangan? Apa saja faktor yang menyebabkannya? Coba diskusikan dengan teman sebangkumu lalu presentasikan di depan kelas. 2. Dampak Perubahan dalam Masyarakat Eropa Jauh sebelum bangsa Barat datang, Nusantara telah terlibat dalam perdagangan internasional. Ada dua jalur utama perdagangan saat itu. Pertama, jalur darat yang dikenal dengan Silk Road atau jalur sutra. Rute yang ditempuh antara lain daratan Cina, Asia Tengah, Turkistan, hingga Laut Tengah. Kedua, jalur laut yang melalui Cina, Selat Malaka, India, Teluk Persia, sampai Laut Tengah. Komoditas yang diperdagang- kan antara abad VII–XII M antara lain rempah-rempah, kayu wangi, kapur barus, dan kemenyan. Ada dua sentra perdagangan yang ada di Nusantara yaitu Sriwijaya dan Majapahit. Keduanya memegang hegemoni perdagangan di kawasan Asia Tenggara. Sejak abad XV M bangsa-bangsa Eropa memperluas wilayah penjelajahan ke berbagai belahan dunia hingga kawasan Asia Tenggara. Penjelajahan dipelopori oleh bangsa Spanyol dan Portugis yang kemudian diikuti oleh bangsa Belanda, Inggris, dan Prancis. Ada beberapa alasan mengapa mereka menjalankan penjelajahan samudra. Selain jatuhnya Konstantinopel, mereka juga diselimuti semangat reconquesta yaitu semangat menaklukkan kekuasaan Islam di mana pun sentra Islam berada sebagai upaya pembalasan. Sebab lain penjelajahan adalah kisah perjalanan Marco Polo ke dunia Timur, penemuan Copernicus dan Galileo, serta penemuan kompas. Dari situlah bangsa-bangsa Eropa mampu mengeruk kekayaan dan menemukan identitas diri dengan membentuk negara- negara nasional. Ukuran negara yang kuat saat itu adalah negara yang memiliki wilayah kekuasaan paling luas. Bisa dibayangkan apa yang terjadi berikutnya. Merkantilisme dan Revolusi Industri mendorong bangsa-bangsa Barat untuk menerapkan kolonialisme dan imperialisme untuk mendapatkan wilayah kekuasaan, bahan mentah, pendukung industri, dan tempat pemasaran. Pengaruh Revolusi Industri tidak hanya dirasakan pada saat itu saja. Beragam pemikiran dan penemuan yang muncul saat itu ternyata berdampak pada kehidupan umat manusia. Coba adakan studi pustaka atau carilah beragam informasi di internet untuk menemukan dampak revolusi tersebut bagi umat manusia termasuk di antaranya masyarakat Indonesia. Setelah selesai tulislah dalam kertas kerja lalu bandingkan dan diskusikan dengan teman sebangku atau teman kelasmu. Sumber: www.parks.it Gambar 3.4 Marco Polo 47 Kehidupan Bangsa Indonesia pada Masa Kolonial B. Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia Posisi dan potensi yang dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu telah menjadi pembicaraan bahkan incaran bangsa-bangsa lain di dunia. Mengapa? Dari sisi kepentingan pelayaran dan perdagangan dunia, segalanya bisa ditemukan di Indonesia. Jaringan perdagangan, komoditas perdagangan, transportasi, dan sikap bangsa Indonesia, adalah beberapa contoh kemudahan yang akan didapat oleh bangsa asing apabila berinteraksi dengan bangsa Indonesia. Tidak aneh apa- bila bangsa-bangsa Barat berlomba-lomba untuk datang ke Indonesia. Siapa saja mereka? Mari kita identifikasi dan deskripsikan bersama. 1. Perkembangan Masyarakat pada Masa Penjajahan VOC Salah satu faktor yang bisa memancing kedatangan bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia adalah rempah-rempah. Sejak zaman Hindu-Buddha, bangsa kita dikenal sebagai penghasil utama rempah- rempah. Bangsa Belanda datang ke Indonesia pertama kali tahun 1596 di pelabuhan Banten. Semula, mereka hanya berdagang dengan pedagang-pedagang kita di berbagai daerah. Dalam perkembangannya, mereka berniat menguasai dan memonopoli perdagangan rempah- rempah. Usaha itu dilaksanakan dengan membentuk VOC. Kamu tentu tahu apa saja tujuan dan hak yang dimiliki oleh persekutuan dagang ini. Dampak kehadiran VOC di Kepulauan Nusantara pelan-pelan menyengsarakan kehidupan rakyat.

a. Kehidupan Ekonomi

Ada beberapa tindakan VOC yang sangat merugikan rakyat. Untuk bisa memonopoli perdagangan rempah-rempah, VOC tidak jarang menggunakan ancaman kekerasan terhadap penduduk dan orang-orang non-Belanda yang berdagang di sekitar kawasan tersebut. Penduduk di Kepulauan Banda yang terus menjual biji palanya kepada pedagang Inggris dibunuh oleh pasukan Belanda. Bahkan, penduduk di kepulauan tersebut dipindah ke luar pulau dan diganti dengan para pembantu atau budak-budak yang dipekerjakan di perkebunan. Dalam perkembangannya, para pedagang VOC terus memperkuat kedudukan dengan membuat benteng pertahanan, intervensi ke dalam kerajaan, dan memperbudak rakyat. Bahkan, mereka semakin memperluas pengaruh dan kekuasaan hingga ke berbagai pulau di Nusantara. Pada tahun 1605, armada VOC bersekutu dengan Hitu untuk menyerang kubu pertahanan Portugis di Ambon. Imbalannya adalah VOC berhak sebagai pembeli tunggal rempah-rempah Hitu. Perlahan-lahan, VOC berhasil membuka kantor dagang di Sulawesi Selatan dan menyerang Banten, selanjutnya menjadikan Jayakarta sebagai pelabuhan dengan nama Batavia. Kita tahu bahwa Banten adalah pusat penghasil lada terbesar di Indonesia bagian barat. Dengan langkah itu, VOC berhasil memonopoli perdagangan rempah- rempah di Indonesia Timur dan perdagangan lada di Indonesia bagian barat. Sumber: www.rain-tree.com Gambar 3.5 Pala Sumber daya alam yang di- miliki bangsa Indonesia sangat melimpah. Namun, akibat eksploitasi dan eksplorasi yang berlebihan, kini ke- banyakan telah rusak. Sebagai generasi penerus, kamu bisa menjaga kelangsungan dan kelestarian sumber daya alam.