10
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
4. Negara Kerajaan Kediri
Keberadaan Kerajaan Kediri tidak bisa dilepaskan dari sejarah Kerajaan Mataram. Karena, setelah dinasti terakhir Kerajaan Mataram,
muncul dinasti baru dengan nama Isyana di Medang Mataram. Dinasti ini berkuasa antara 947 M sampai 1016. Sayangnya, kerajaan ini
diserang oleh Sriwijaya dan Wurawari hingga mengalami kehancuran. Satu-satunya keluarga yang selamat adalah Airlangga. Pada akhir
pemerintahannya, ia diperintahkan oleh Mpu Bharada untuk membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Jenggala dan Panjalu. Salah satu alasan
pembagian adalah untuk menghindari peperangan dan konflik.
Wilayah kekuasaan kedua kerajaan tersebut dibatasi oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Daerah Jenggala meliputi kawasan Malang
dan delta Sungai Brantas, dengan ibu kota Kahuripan. Pelabuhannya yang terkenal adalah Surabaya, Rembang, dan Pasuruan. Sedangkan
Panjalu meliputi kawasan Kediri dan Madiun dengan ibu kota Daha. Meskipun sudah dibagi menjadi dua, ternyata konflik dan peperangan
memperebutkan keutuhan wilayah justru tidak bisa dihindari.
a. Kehidupan Politik
Semenjak Airlangga membagi kerajaan menjadi dua, konflik antara Jenggala dan Panjalu senantiasa terjadi. Prasasti Banjaran
1052 M menyebutkan kemenangan Panjalu atas Jenggala. Demikian juga dengan kakawin Bharatayudha karya Mpu Sedah
dan Mpu Panuluh, memberitakan bahwa Panjalu memenangkan peperangan dan menguasai takhta Kediri.
Masing-masing raja Kediri memiliki lencana sendiri-sendiri. Misalnya Raja Kameswara 1115–1130 M mempunyai lencana
Candrakapale yaitu tengkorak bertaring. Selanjutnya, Raja Jayabaya 1130–1160 menggunakan lencana Narasingha yaitu
manusia setengah singa. Periode Jayabaya merupakan puncak kejayaan Kediri. Pada masa pemerintahan Raja Gandra, nama-nama
orang menggunakan nama binatang. Misalnya, Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning, dan lain-lain. Raja
selanjutnya yang memerintah adalah Kertajaya dengan menggunakan lencana Garudamuka. Sikap kurang bijaksana dari
raja ini menyebabkan ia tidak disukai oleh rakyat dan kaum brahmana, hingga Kediri memasuki masa kehancuran.
b. Kehidupan Sosial Budaya