Muhammadiyah Bahasa dan Sastra Periode Islam
82
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
1. Gerakan Nasionalisme Cina
Lahirnya nasionalisme Cina disebabkan beberapa faktor, antara lain kekecewaan rakyat terhadap penguasa Manchu, kekalahan dalam
Perang Candu tahun 1842, dan keinginan untuk membentuk negara sendiri. Kaisar Manchu dinilai bukan keturunan bangsa Cina dan lemah
saat menghadapi penjajahan bangsa Eropa, AS, dan Jepang. Akhirnya revolusi pun pecah. Kaisar Manchu digulingkan oleh rakyatnya sendiri
tahun 1911 dan Cina menjadi republik. Jalannya pemerintahan republik tidak stabil karena sering terjadi intrik dan pertikaian, hingga
saat tampil tokoh nasionalis terkemuka Dr. Sun Yat Sen.
Dr. Sun Yat Sen mencita-citakan Cina baru yang didasarkan San Min Chu I Tiga Sendi Kedaulatan Rakyat yaitu nasionalisme,
demokrasi, dan sosialisme. Ia berhasil memimpin revolusi nasional yang meletus di Wuchang tanggal 11 Oktober 1911. Pada tahap awal,
gerakan ini berpusat di Cina Selatan, karena Cina Utara masih dikuasai oleh Dinasti Manchu di bawah Kaisar Pu Yi dan para Warlord panglima
perang. Meskipun berhasil memimpin revolusi nasional tetapi Dr. Sun Yat Sen tidak mau menjadi presiden dan menunjuk Jenderal Yuan Shih
Kai salah satu Warlord yang berpengaruh untuk menjabat presiden tahun 1911–1916. Ia sendiri mengundurkan diri ke Kanton dan
mendirikan Kuo Min Tang Partai Nasionalis. Dr. Sun Yat Sen menjadi presiden Cina setelah berhasil memadamkan pemberontakan tahun
1916–1922. Pada tahun 1924, Sun Yat Sen meninggal dan digantikan oleh Chiang Kai Shek.
2. Gerakan Nasionalisme India
Apabila kamu membahas gerakan nasionalisme di India, kira-kira siapa sosok yang akan kamu sebut? Ya, Mahatma Gandhi. Pada tahap
awal, pergerakan nasionalisme India bersifat gerakan sosial dan pendidikan dan baru berubah menjadi gerakan politik setelah berdiri
Indian National Congress Partai Kongres. Anggota partai ini terdiri atas golongan intelektual Hindu dan muslim serta merupakan gerakan
kebangsaan rakyat India.
Sebagai seorang pemimpin, Gandhi sangat disegani oleh penjajah dan dihormati oleh rakyatnya. Ada beragam bentuk gerakan nasio-
nalisme yang diperjuangkan oleh Mahatma Gandhi untuk mem- perjuangkan kemerdekaan India.
Nama Gerakan Makna
Ahimsa Gerakan antikekerasan yang melarang pembunuhan.
Satyagraha Gerakan untuk tidak bekerja sama dengan kaum penjajah Inggris.
Hartal Pemogokan yaitu perlawanan melalui gerakan tidak berbuat apa-
apa, meskipun mereka datang ke tempat kerja. Swadesi
Gerakan untuk mempergunakan produksi sendiri, tidak meng- gantungkan kepada produk bangsa lain.
Sumber: cnparm.home.texas.net
Gambar 5.9 Dr. Sun Yat Sen
Sumber: agrebsummit.yoga-in-daily-life
Gambar 5.10 Mahatma Gandhi
83
Kelahiran dan Perkembangan Nasionalisme Indonesia
3. Gerakan Nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme Turki mulai bangkit setelah muncul upaya modernisasi. Modernisasi dimaksudkan untuk membangun kembali
Turki setelah kekuasaannya dipersempit oleh penjajah Barat. Semasa pemerintahan Sultan Muhammad II, Kerajaan Turki Usmani menjadi
kerajaan dunia abad XV–XIX. Selanjutnya, Turki mendapat sebutan The Sick Man karena kehilangan banyak wilayah dan pengaruh.
Modernisasi Turki dipelopori oleh Rasjid Pasha, Fuad, Namik Kemal, Ali Pasha, Midhat Pasha, dan Kemal Pasha.
Para tokoh pergerakan Turki kemudian membentuk Gerakan Turki Muda. Tujuannya adalah menyelamatkan Turki dari keruntuhan
dengan mengadakan reorganisasi negara secara modern, membentuk dan mengembangkan nasionalisme Turki, dan mempersatukan Turki
ke dalam satu bahasa, bangsa dan negara. Gerakan nasionalisme yang dipelopori oleh Kemal Pasha semakin kuat dalam menghadapi Barat
dan mendapatkan dukungan rakyat hingga berhasil menghapuskan sistem kesultanan. Republik Turki berdiri pada tanggal 29 Oktober
1923 dan Kemal Pasha menjadi presiden yang pertama.
4. Gerakan Nasionalisme Mesir
Ada beberapa sebab munculnya nasionalisme Mesir. Munculnya gerakan Wahabi yang menentang penjajahan Turki mampu
mempersatukan rakyat Mesir. Apalagi rakyat Mesir memperoleh pengaruh dari Revolusi Prancis yang dibawa Napoleon saat menduduki
Mesir tahun 1798. Paham liberal yang melanda Mesir menyebabkan munculnya kelompok terpelajar yang berorientasi modern. Mereka
pernah menempuh pendidikan di Eropa dan berbagai universitas ternama di Beirut dan Damsyik.
Nasionalisme Mesir juga terpengaruh Gerakan Turki Muda. Nilai- nilai persatuan yang diperjuangkan nasionalis Turki mampu
menggugah semangat bangsa Mesir untuk bersatu. Apalagi muncul gerakan Pan-Arab yang dipelopori oleh Amir Chetib Arslan yang
menganjurkan agar bangsa-bangsa Arab bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.
Nasionalisme Mesir ditandai oleh munculnya pemberontakan Arabi Pasha 1881–1882 terhadap Inggris. Setelah PD-I, Mesir
menuntut kemerdekaan kepada Inggris. Akhirnya tahun 1922, Mesir menjadi kerajaan di bawah persemakmuran Inggris. Tahun 1936 Mesir
menjadi negara yang merdeka penuh. Selanjutnya, Terusan Suez dikuasai Mesir kembali pada tahun 1956 setelah dinasionalisasi oleh
Gamal Abdul Nasser.
Menjamurnya gerakan kebangsaan di Indonesia dengan dukungan dan solidaritas dari tokoh-tokoh pergerakan di Asia membuat
pemerintah kolonial Belanda merasa khawatir. Apalagi gerakan pergerakan semakin radikal, nonkooperatif, dan kesadaran rakyat
semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah kolonial Belanda merasa perlu menambah pasal-pasal dalam Wetboek van Strafrecht atau
Buku Hukum Pidana yang bisa menjerat dan mengendalikan pergerakan nasional. Dengan alasan membahayakan keamanan dan
Sumber: www.diggerhistory.info
Gambar 5.11 Kemal Pasha
Sumber: www.rotsweb.com
Gambar 5.12 Arabi Pasha