16
SEJARAH Kelas XI Program Bahasa
Sumber: users.ugent.be
Gambar 1.15 Pelabuhan Sunda Kelapa
Sumber: is.ebaying.com
Gambar 1.14 Mata uang emas Kerajaan Samudra Pasai.
c. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Samudera Pasai banyak dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dan
kedudukannya sebagai bandar pelabuhan. Apalagi pengaruh Pasai semakin luas karena didukung oleh
armada laut yang kuat. Komoditas yang di- perdagangkan antara lain lada, kapur barus, dan
emas. Bahkan, Kerajaan Samudera Pasai telah menggunakan alat tukar dirham.
2. Negara Kerajaan Demak
Menurut catatan historiografi tradisional, kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah. Saat Majapahit masih menjadi kerajaan yang kuat
dan besar, Demak adalah salah satu kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit. Setelah Majapahit mengalami kehancuran, Demak berubah
menjadi kerajaan Islam pertama di tanah Jawa dengan ibu kota di Bintoro. Letaknya yang strategis di antara Bergota pelabuhan Kerajaan
Mataram wangsa Syailendra dan Jepara, menempatkan Demak sebagai kerajaan yang penting di Nusantara.
a. Kehidupan Politik
Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden Patah yang bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah. Posisi Demak yang strategis
menempatkannya sebagai pengganti Malaka, saat Portugis berhasil menguasai bandar terbesar di Asia
Tenggara tersebut. Bahkan, Demak berani memblokade pengiriman beras ke Malaka hingga membuat Portugis
kekurangan makanan. Pelan-pelan kekuasaan Demak meliputi sebagian besar Jawa terutama saat Sultan
Trenggono memegang tampuk kerajaan.
Yang fenomenal dari ekspansi Demak adalah saat menghancurkan Portugis di Teluk Jakarta tahun 1526.
Pasukan Demak di bawah Fatahillah akhirnya bisa merebut Sunda Kelapa tanggal 22 Juni 1527 dan diubah
namanya menjadi Jayakarta. Sepeninggal Sultan Trenggono, Demak dilanda perang saudara. Pusat
kekuasaan pun bergeser ke pedalaman dan berpindah ke Pajang.
b. Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan kebudayaan banyak diwarnai oleh nilai-nilai agama Islam. Apalagi Demak merupakan pusat penyebaran dan
pengembangan agama Islam dengan tokoh utama wali sanga. Masing-masing wali memiliki cara dan strategi sendiri-sendiri
saat harus menyebarkan agama Islam di kalangan rakyat yang masih terpengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Me-
dia yang digunakan pun beraneka ragam, sehingga menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Para wali tidak canggung untuk
menggunakan media wayang untuk kegiatan dakwah mereka.
Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, para wali menempati posisi yang penting. Di dalam lingkungan keraton,
para wali menjadi penasihat spiritual raja beserta keluarganya.