Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Berdasarkan teori yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa geguritan remaja memiliki beberapa kriteria. Kriteria tersebut sebagai berikut. Tabel 2.1 Kriteria Geguritan Remaja Berdasarkan Teori

2.3 Kerangka Berfikir

Sastra Jawa khususnya geguritan merupakan karya sastra Jawa yang perlu untuk dilestarikan keberadaannya. Salah satu cara melestarikan geguritan yaitu dengan jalur pendidikan. Berkaitan dengan hal ini, pembelajaran geguritan dicantumkan dalam Kurikulum Pelajaran Bahasa Jawa di SMP dan Sekolah Sederajat. Pada Kurikulum tersebut, dijabarkan bahwa pembelajaran geguritan tercantum dalam kompetensi membaca indah geguritan. Dalam setiap pembelajaran, tak terkecuali pembelajaran membaca indah geguritan perlu adanya bahan ajar untuk membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan dalam setiap pembelajaran hendaknya sesuai dengan kebutuhan siswa. Akan tetapi pada kenyataanya, pada pembelajaran membaca geguritan di SMP guru belum menggunakan bahan ajar yang tepat. No. Kriteria Geguritan untuk Siswa SMP Kelas VII Aspek Jenis Geguritan 1. Bahasa Transparan 2. Psikologis dan latar belakang tema Keluarga, kemanusiaan empati terhadap penderitaan sesama, patriotisme, cinta tanah air 3. Bentuk atau ragam Naratif 4. Mengandung nilai-nilai pendidikan Kejujuran, kerja keras, kepedulian, dll. Melihat kenyataan tersebut, maka perlu adanya inovasi pada bahan ajar berupa antologi geguritan remaja yang cocok untuk siswa kelas VII. Hal ini akan membantu siswa dan guru dalam pembelajaran membaca indah geguritan. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca indah geguritan. Gambar. 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Pelestarian Sastra Jawa, khususnya geguritan adalah keniscayaan. Salah satu cara melestarikan sastra Jawa geguritan melalui bidang pendidikan. Kompetensi membaca indah geguritan tercantum dalam Kurikulum Pelajaran Bahasa Jawa di SMP Belum ada bahan ajar berupa antologi geguritan yang cocok untuk remaja. Pembuatan antologi geguritan remaja Siswa tertarik mempelajari gegurtian Meningkatnya kemampuan siswa dalam keterampilan membaca geguritan. 35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono 2008:297 “Penelitian dan pengembangan adalah metode penelititan yang digunakan untuk mengahasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”. Desain ini digunakan karena dalam penelitian ini, penelitian bemaksud untuk membuat buku antologi geguritan remaja untuk siswa SMP. Menurut Sugiyono 2008:298, ada sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu, a merumuskan potensi dan masalah, b melakukan pengumpulan datainformasi, c mengembangkan bentuk desain produk, d melakukan validasi desain, e melakukan revisi terhadap desain produk, f melakukan uji coba produk, g melakukan revisi terhadap produk, h melakukan uji coba pemakaian, i melakukan revisi terhadap produk akhir, j mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk produksi masal. Berdasarkan siklus RD yang dikemukakan oleh Sugiyono, peneliti melakukan penyederhanaan langkah menjadi lima langkah. Langkah ini diambil karena menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan tujuan penelitian. Kebutuhan penelitian yaitu menemukan potensi, masalah dan informasi mengenai pembelajaran