1. Untuk mengetahui persepsi guru mata pelajaran IPS berlatarbelakang
pendidikan sejarah terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
2. Untuk mengetahui persepsi guru mata pelajaran IPS berlatar belakang
pendidikan sejarah terhadap Kurikulum 2013 3.
Untuk mengetahui persepsi guru mata pelajaran IPS berlatarbelakang pendidikan sejarah mengenai perbandingan pembelajaran IPS Kurikulum
KTSP dengan Kurikulum 2013
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan teori Gestalt yang dikemukakan oleh Max Wertheimer. Penelitian ini mendukung
Teori Gestalt memandang seorang mempersepsi suatu yang primer adalah keseluruhan atau Gestaltnya, sedangkan bagiannya adalah sekunder
Walgito:94. Sehingga didalam seseorang mempersepsikan sesuatu yang terlebih dahulu dipersepsikan adalah keseluruhannya kemudian baru bagian-
bagiannya.
2. Manfaat Praktis
a Bagi Guru
Sarana untuk mengambangkan gagasan atau ide dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Kurikulum 2013.
b Bagi Sekolah
Sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk mengetahui pentingnya wawasan guru dalam mengajar setiap mata pelajaran terutama dalam
mata pelajaran IPS dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013.
E. BATASAN ISTILAH
Untuk menghindari kekaburan dan kerangkapan arti dari istilah-istilah yang tercantum dalam judul penelitian, serta untuk mempermudah dan
mendapatkan gagasan dari objek-objek penelitian, maka perlu diberikan penegasan istilah atau batasan istilah sebagai berikut :
1. Persepsi Guru
Persepsi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia KBBI dapat diartikan tanggapan penerimaan langsung dari suatu serapan atau
proses seorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera Poerwadarminta, 1998:675, Jadi persepsi disini adalah tanggapan
tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran IPS. Sedangkan
menurut Bimo
Walgito 2002:
87-88 mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses aktif dimana yang
memegang peran bukan hanya stimulus yang mengenai, tetapi juga induvidu sebagai kesatuan dengan pengalaman baik yang didapat secara
langsung maupun melalui proses balajar. Individu dalam melakukan pengalaman untuk mengartikan rangsangan yang diterima, agar proses
pengamatan tersebut terjadi maka perlu obyek yang diamati, alat indera yang cukup baik dan perhatian. Itu semua merupakan langkahlangkah
sebagai suatu persiapan dalam pengamatan yang ditujukan dengan tahap demi tahap, yaitu tahap pertama merupakan tanggapan yang dikenal
sebagai proses kealaman atau proses fisik, merupakan ditangkapnya stimulus dengan alat indera manusia. Sedangkan tahap kedua adalah
tahap yang dikenal orang dengan proses fisiologi merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh perseptor ke otak melalui
syaraf-syaraf sensorik, dan tahap ketiga dikenal dengan proses psikologi merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang
diterima oleh perseptor. Dari pendapat diatas, persepsi tersebut dapat disimpulkan
sebagai suatu tanggapan atau penilaian terhadap suatu obyek, yang dilanjutkan proses psikologis di dalam otak, sehingga individu dapat
menyadari dan membarikan tanggapan terhadap suatu obyek yang telah dieratkan tersebut. Obyek tersebut yakni pelaksanaan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPS, sehingga guru mata pelajaran IPS yang berlatar belakang pendidikan
sejarah dapat mempersepsikan.
2. Pembelajaran IPS